Fernandez Menolak Ganti Aprilia RS-GP di Tengah Musim

Raul Fernandez, pembalap Trackhouse Racing, menyatakan bahwa ia tidak ingin mengalami perubahan motor mendadak di tengah musim seperti yang terjadi pada 2024. Pada musim tersebut, Fernandez menjadi satu-satunya pembalap Aprilia yang memulai dengan spesifikasi RS-GP 2023, sementara tim hanya memiliki prototipe terbatas dari motor 2024 yang telah diperbarui. Baru setelah liburan musim panas di Silverstone, ia diberikan versi baru motor, namun masih menggunakan mesin spesifikasi 2023 karena pembatasan homologasi.

Perbedaan yang signifikan antara motor 2023 dan 2024 membuat Fernandez kesulitan beradaptasi, terutama karena tidak ada kesempatan untuk pengujian di luar sesi tes resmi yang terbatas. Meskipun Aprilia berusaha memberikan perlengkapan seragam untuk semua pembalapnya, Fernandez merasa bahwa pergantian motor yang dilakukan pada pertengahan musim justru menghambat performanya.

“Saya tidak ingin mengulang pengalaman ini lagi di masa depan,” ujar Fernandez tegas. “Mengganti motor di tengah musim itu sangat sulit. Meskipun perubahan kecil mungkin tidak masalah, motor baru ini sangat berbeda, dan itu mengharuskan saya untuk mengubah banyak hal, termasuk gaya berkendara. Itu tidak membantu kami.”

Meski Fernandez menunjukkan potensi dengan kualifikasi baik di Barcelona dan Sachsenring menggunakan motor 2023, hasil balap pada hari Minggu kurang memuaskan. Ia finis tertinggal dari rekan setimnya, Miguel Oliveira, meskipun Oliveira absen karena cedera di beberapa balapan. Fernandez juga mengungkapkan rasa frustrasinya tentang kurangnya konsistensi dan pengembangan yang terhambat selama musim ketiganya di MotoGP.

“Musim ini sangat sulit,” kata Fernandez. “Kami menguji banyak hal, tetapi tidak punya cukup waktu untuk berkembang. Kami fokus pada proyek jangka panjang, mencoba memahami banyak hal, tetapi pada akhirnya saya kesulitan memanfaatkan perkembangan yang ada.” Ketika ditanya mengenai masa depannya, Fernandez memberikan jawaban yang ambigu, mengungkapkan bahwa Aprilia sedang menganalisis situasi dan belum memutuskan langkah selanjutnya.

Pembalap Marc Marquez Resmi Pisah Dari Red Bull, Takkan Disponsori Monster Secara Pribadi Di MotoGP 2025

Pada 21 Desember 2024, dunia MotoGP dikejutkan dengan kabar bahwa pembalap ternama Marc Marquez resmi mengakhiri kerja samanya dengan Red Bull. Keputusan ini menandai berakhirnya hubungan yang sudah terjalin lama antara sang juara dunia dan perusahaan minuman energi asal Austria tersebut. Hal ini juga membawa dampak besar, mengingat Red Bull telah menjadi salah satu sponsor utama yang mendukung perjalanan karier Marquez selama bertahun-tahun.

Keputusan Marquez untuk berpisah dari Red Bull ternyata didasari oleh perubahan strategi pribadi dan tim. Marquez berencana untuk lebih fokus pada hubungan dengan sponsor baru serta membangun kemitraan yang lebih fleksibel dan berkelanjutan. Menurut sumber yang dekat dengan Marquez, pembalap Spanyol tersebut ingin mengurangi ketergantungan pada satu sponsor besar dan lebih mengeksplorasi peluang di luar MotoGP.

Selain itu, Marquez juga mengungkapkan bahwa ia tidak akan lagi disponsori secara pribadi oleh Monster Energy di musim MotoGP 2025. Ini adalah sebuah langkah signifikan, mengingat selama ini Monster Energy merupakan salah satu brand yang identik dengan Marquez. Langkah ini memberi sinyal bahwa Marquez akan mencoba untuk mengejar peluang sponsorship lain yang lebih sejalan dengan visi dan tujuan kariernya ke depan.

Meski keputusan ini cukup mengejutkan banyak pihak, banyak yang berpendapat bahwa ini adalah bagian dari langkah strategis Marquez untuk memperpanjang karier dan memberikan ruang bagi dirinya untuk lebih berkembang dalam dunia balap. Kehilangan sponsor besar mungkin menjadi tantangan, tetapi Marquez diperkirakan akan segera menemukan sponsor baru yang akan mendukungnya dalam perjalanan di musim MotoGP yang akan datang.

Dengan berakhirnya hubungan sponsorship ini, Marquez kini akan lebih memusatkan perhatian pada persiapan untuk musim 2025 bersama tim Repsol Honda. Ia bertekad untuk kembali bersaing di level tertinggi dan memberikan yang terbaik di setiap balapan. Perubahan ini diharapkan membawa Marquez ke arah yang lebih positif dalam perjalanannya menuju gelar juara dunia yang ke-9.

Keputusan ini menandai babak baru dalam karier Marquez, dengan fokus yang lebih besar pada kompetisi dan hubungan dengan sponsor yang sesuai dengan tujuan jangka panjangnya.

KTM Sambut MotoGP 2025 dengan Optimisme Setelah Perjalanan Dinamis di 2024

Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer, mengungkapkan bahwa timnya akan menghadapi musim MotoGP 2025 dengan penuh optimisme dan semangat baru setelah mengalami dinamika yang signifikan pada musim 2024.

“Saya lebih memilih untuk melihat gelas setengah penuh daripada setengah kosong, dan saya merasa kami berada di posisi yang baik dari segi olahraga untuk memulai musim depan,” ujar Beirer, seperti yang dilansir dari laman resmi MotoGP pada Selasa.

Musim 2024 tidak memberikan hasil yang diharapkan bagi pabrikan asal Austria tersebut. Data menunjukkan bahwa KTM belum meraih kemenangan pada awal musim, sebuah kejutan mengingat performa Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) yang kuat di akhir tahun 2023. Binder finis di posisi kelima, sementara rekan barunya Pedro Acosta yang akan bergabung dengan tim pabrikan musim depan, menutup musim di posisi keenam dalam klasemen Kejuaraan Dunia MotoGP 2024, di belakang empat pembalap Ducati, yaitu Jorge Martin, Francesco Bagnaia, Marc Marquez, dan Enea Bastianini.

“Secara jujur, kami memiliki ekspektasi yang sedikit lebih tinggi, terutama untuk Brad dan Jack (Miller), tetapi kami melewati banyak pasang surut. Musim panas kami sangat berat, tetapi setidaknya kami berhasil menstabilkan situasi dan memperoleh beberapa hasil yang cukup baik,” tambah Beirer.

Optimisme KTM untuk musim mendatang juga diperkuat dengan kehadiran jajaran pembalap baru. Selain Binder dan Acosta di tim pabrikan, KTM juga menggaet Maverick Vinales dan Enea Bastianini untuk tim satelit Red Bull KTM Tech3.

“Kami telah belajar lebih banyak tentang motor kami dalam beberapa minggu terakhir, dan itu sangat penting,” ungkap Beirer.

KTM juga melakukan pembaruan tim dengan menunjuk Aki Ajo sebagai pengganti Francesco Guidotti sebagai manajer tim. Beirer menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil karena Ajo dikenal memiliki kedekatan yang kuat dengan para pembalap dan kemampuan memberi saran yang tepat mengenai apa yang harus dilakukan di lintasan.

“Kami yakin Aki adalah salah satu yang terbaik dalam hal ini, dan ia selalu memiliki kemampuan untuk mengembangkan juara. Baik Binder maupun Acosta sudah sangat mengenalnya dan sangat antusias untuk bekerja sama dengannya,” kata Beirer.

Ayah Legenda MotoGP Jorge Lorenzo Curigai Gejala Main Kotor Marc Marquez Di Ducati Pada MotoGP 2025

Madrid – Carlos Lorenzo, ayah dari legenda MotoGP Jorge Lorenzo, baru-baru ini mengungkapkan kecurigaannya terhadap potensi permainan kotor yang mungkin terjadi antara Marc Marquez dan tim Ducati di MotoGP 2025. Kecurigaan ini muncul setelah Marquez memutuskan untuk pindah ke tim Ducati pada musim depan, yang mengejutkan banyak pihak mengingat hubungan sejarah yang tegang antara pembalap asal Spanyol tersebut dengan Ducati. Carlos Lorenzo mengungkapkan bahwa ada kemungkinan adanya kerjasama yang tidak sehat di balik perpindahan tersebut, yang bisa mengubah dinamika persaingan di ajang MotoGP.

Keputusan Marc Marquez untuk bergabung dengan Ducati pada 2025 memang mengejutkan banyak kalangan. Marquez, yang sebelumnya dikenal sebagai pembalap andalan Honda, sering terlibat dalam persaingan sengit dengan Ducati dan tim-tim besar lainnya. Banyak yang menganggap keputusannya untuk bergabung dengan Ducati sebagai langkah yang tak terduga, terutama karena adanya kompetisi ketat antara tim Ducati dan pembalap lain di grid. Carlos Lorenzo, yang pernah menjadi bagian dari Ducati, percaya bahwa kehadiran Marquez di tim tersebut bisa jadi lebih dari sekedar keputusan tim biasa, dan menyarankan adanya kemungkinan adanya strategi tersembunyi di balik keputusan tersebut.

Carlos Lorenzo mengungkapkan bahwa ada indikasi dari perilaku Marquez yang bisa mengarah pada kolusi atau permainan kotor. Hal ini berkaitan dengan rekam jejak Marquez yang kadang terlihat menguntungkan dalam situasi tertentu, yang bisa menjadi keuntungan bagi Ducati. Lorenzo menambahkan bahwa dinamika persaingan di MotoGP bisa dengan mudah berubah jika pembalap seperti Marquez memiliki pengaruh besar dalam keputusan teknis dan strategis di dalam tim. Meski hanya kecurigaan, komentar tersebut menambah ketegangan dalam persaingan MotoGP yang semakin ketat menjelang musim 2025.

Pernyataan Carlos Lorenzo ini memberikan dampak yang besar pada dunia MotoGP, terutama di kalangan penggemar dan profesional. Kecurigaan mengenai permainan kotor ini bisa mempengaruhi persepsi publik terhadap integritas kompetisi MotoGP. Hal ini tentunya bisa menciptakan ketidakpercayaan terhadap keputusan-keputusan yang diambil oleh tim-tim besar seperti Ducati, yang dikenal memiliki kekuatan finansial dan teknis besar. Ini juga dapat merusak reputasi pembalap-pembalap top seperti Marquez, yang selama ini dikenal dengan kemampuan balapnya yang luar biasa.

Hingga saat ini, baik Marc Marquez maupun pihak Ducati belum memberikan tanggapan resmi terkait tudingan yang dilontarkan oleh Carlos Lorenzo. Marquez, yang telah berulang kali menegaskan niatnya untuk mengejar gelar juara dunia di musim-musim mendatang, kemungkinan akan berusaha membuktikan bahwa keputusannya untuk bergabung dengan Ducati adalah langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut. Sementara itu, Ducati kemungkinan besar akan fokus pada persiapan teknis mereka untuk musim 2025, tanpa memberikan banyak komentar mengenai isu yang sedang berkembang ini.

Tudingan dari Carlos Lorenzo ini memberikan warna baru dalam persaingan MotoGP 2025, yang sudah diprediksi akan penuh dengan drama dan ketegangan. Meski baru sebatas kecurigaan, hal ini bisa menjadi perhatian besar dalam perjalanan kejuaraan MotoGP di masa depan. Baik Marc Marquez maupun Ducati harus siap menghadapi sorotan lebih besar terkait dinamika baru yang mungkin muncul akibat komentar tersebut. Bagi penggemar MotoGP, musim 2025 akan menjadi musim yang penuh kejutan, baik di lintasan maupun di luar lintasan.

Marc Marquez Bersama Ducati: Misi Besar Merebut Gelar Juara Dunia MotoGP 2025

Kesempatan besar untuk kembali meraih gelar juara dunia MotoGP akan dimiliki Marc Marquez pada musim 2025. Bergabung dengan tim pabrikan Ducati, sang Baby Alien mendapatkan dukungan teknis terbaik yang menjadi keunggulan utama pabrikan asal Italia tersebut. Bergabungnya Marquez dengan Ducati tak hanya menjadi peluang besar bagi dirinya, tetapi juga menciptakan ekspektasi tinggi dari para penggemar dan pengamat MotoGP di seluruh dunia.

Dalam tiga musim terakhir, Ducati telah membuktikan dominasinya dengan menempatkan pembalapnya, Francesco Bagnaia dan Jorge Martin, sebagai juara dunia MotoGP. Dengan motor yang diakui sebagai yang terbaik di grid MotoGP, Marquez, yang memiliki sejarah prestasi gemilang sebagai juara dunia enam kali di kelas utama, tentu memiliki peluang besar untuk menambah koleksi gelarnya. Koneksi antara pembalap legendaris dan teknologi unggul Ducati menjanjikan persaingan yang lebih sengit di lintasan pada musim depan.

Pembalap berusia 31 tahun ini menunjukkan ambisi besar dengan keputusan untuk menjadi rekan setim Bagnaia di musim depan. Keinginannya untuk kembali ke puncak terlihat dari penampilan solidnya selama MotoGP 2024 bersama Gresini Racing. Pada musim tersebut, Marquez mencatatkan sepuluh podium dengan tiga kemenangan dari total 20 balapan, membuktikan bahwa ia masih memiliki kapasitas untuk bersaing dengan pembalap muda dan berbakat lainnya. Penampilannya yang konsisten juga menegaskan bahwa ia tetap menjadi ancaman serius bagi para rivalnya.

MotoGP 2025 akan menjadi ajang pembuktian bagi Marquez untuk kembali mendominasi dunia balap motor. Kombinasi antara kemampuan Marquez yang telah terbukti dan performa teknis Ducati yang superior menjadikan musim ini sebagai salah satu momen paling dinanti dalam sejarah MotoGP. Dengan tekad kuat untuk meraih gelar juara dunia ketujuhnya di kelas utama, Marquez siap memberikan segalanya di lintasan balap, melawan tekanan, tantangan, dan rivalitas yang semakin ketat. Ia tidak hanya bertarung untuk diri sendiri, tetapi juga membawa harapan besar bagi tim Ducati yang ingin melanjutkan hegemoninya di MotoGP.

Para penggemar balap motor di seluruh dunia akan menyaksikan musim yang penuh drama, aksi, dan persaingan sengit. Dengan segala persiapan dan ambisi yang dimilikinya, Marquez siap menjadikan musim 2025 sebagai salah satu tonggak terbesar dalam perjalanan kariernya yang cemerlang.

Alex Marquez Sebut Marc Marquez Di Jalur Tepat Untuk Juara MotoGP 2025

16 Desember 2024 — Alex Marquez, pembalap MotoGP tim Gresini Racing, memberikan pujian kepada kakaknya, Marc Marquez, yang ia anggap berada di jalur yang tepat untuk meraih gelar juara MotoGP 2025. Pernyataan ini disampaikan setelah Marc menunjukkan peningkatan signifikan dalam performanya selama sesi uji coba pramusim yang berlangsung baru-baru ini. Meski menghadapi berbagai tantangan di musim sebelumnya, Alex yakin bahwa Marc akan kembali menjadi pesaing utama untuk gelar juara dunia.

Menurut Alex, Marc Marquez telah menunjukkan perkembangan yang sangat positif dalam persiapannya menghadapi musim 2025. Selama uji coba pramusim, Marc terlihat lebih nyaman dengan motornya dan sudah dapat menampilkan kecepatan yang mengesankan. “Kami semua tahu bagaimana Marc bekerja keras untuk kembali ke level terbaiknya setelah cedera yang mengganggu beberapa tahun terakhir. Melihat performa dan semangatnya di uji coba, saya yakin dia di jalur yang benar untuk merebut gelar tahun depan,” ujar Alex Marquez.

Marc Marquez, yang telah meraih delapan gelar juara dunia MotoGP, memang mengalami masa-masa sulit dalam beberapa musim terakhir akibat cedera yang mempengaruhi penampilannya. Namun, dengan kepercayaan diri yang terus meningkat, terutama setelah sejumlah hasil positif di uji coba musim ini, Marc semakin optimis dalam menghadapi musim 2025. Alex menambahkan bahwa, meskipun persaingan di MotoGP semakin ketat, kakaknya memiliki mental juara yang tak terbantahkan.

Musim 2025 diprediksi akan menjadi salah satu musim paling kompetitif dalam sejarah MotoGP, dengan sejumlah pembalap muda yang terus menunjukkan kemampuan luar biasa, seperti Francesco Bagnaia, Fabio Quartararo, dan Jorge Martin. Meskipun demikian, Alex Marquez tetap yakin bahwa Marc Marquez memiliki pengalaman dan tekad yang cukup untuk bersaing merebut kembali gelar juara dunia, asalkan ia dapat menjaga kondisi fisik dan mentalnya tetap prima.

Merasa Dijauhi karena Terlalu Jago Di Kompetisi MotoGP, Bos Ducati Sebenarnya Cuma Punya Target Sederhana

Jakarta — Dalam sebuah wawancara terbaru, bos tim Ducati di MotoGP, Gigi Dall’Igna, mengungkapkan perasaannya yang terkadang merasa dijauhi oleh beberapa pihak di paddock MotoGP. Meskipun Ducati menjadi salah satu tim yang dominan dalam kejuaraan, Dall’Igna merasa ada ketegangan yang muncul akibat kesuksesan besar yang mereka raih. Namun, ia menjelaskan bahwa tujuan utama tim Ducati sebenarnya cukup sederhana.

Ducati telah mencatatkan sejumlah prestasi gemilang dalam beberapa tahun terakhir. Dengan pebalap handal seperti Francesco Bagnaia yang sukses meraih gelar juara dunia MotoGP, tim ini semakin menunjukkan kekuatan mereka. Keberhasilan Ducati, yang dikenal dengan motor Desmosedici yang sangat kompetitif, membuat mereka menjadi tim yang ditakuti oleh banyak tim lain di ajang MotoGP.

Meskipun Ducati berada di puncak kesuksesan, Dall’Igna mengakui bahwa ada perasaan terasing di antara tim-tim pesaing. “Terkadang, ketika sebuah tim terlalu dominan, orang mulai menjauhi Anda. Kami sering merasa itu, tetapi itu adalah bagian dari kompetisi,” ungkap Dall’Igna. Ia menambahkan bahwa meskipun ada ketegangan, tim Ducati tetap fokus pada tujuan mereka, yakni meraih kemenangan dan terus berinovasi dalam pengembangan motor.

Dall’Igna menjelaskan bahwa meskipun Ducati sering terlihat ambisius, target mereka sebenarnya sangat sederhana: memberikan yang terbaik di setiap balapan dan terus meningkatkan performa motor. “Kami hanya ingin memastikan bahwa kami selalu berada di jalur yang benar dalam mengembangkan motor yang cepat dan dapat diandalkan. Setiap kemenangan adalah hasil dari kerja keras tim, bukan hanya individu,” katanya. Ia menegaskan bahwa meskipun ada kompetisi sengit, tim Ducati tetap fokus pada kerja keras dan hasil positif.

Dengan semua keberhasilan yang diraih, Gigi Dall’Igna tetap mengedepankan nilai kesederhanaan dan kerjasama dalam tim Ducati. Meskipun merasa ada sedikit jarak antara mereka dan tim lain, ia menegaskan bahwa tujuan mereka tetap terfokus pada pengembangan dan kesuksesan dalam setiap balapan. Ke depan, Ducati tetap menjadi salah satu tim yang akan terus diperhitungkan dalam kejuaraan MotoGP.

Singgung Legenda Valentino Rossi, Jorge Lorenzo Ngaku Diejek Fans MotoGP Di Spanyol

Pada 8 Desember 2024, dua legenda MotoGP, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi, kembali menjadi sorotan publik setelah Lorenzo mengungkapkan pengalaman pribadi saat diejek oleh para penggemar MotoGP di Spanyol. Pengakuan ini mengejutkan banyak orang, mengingat keduanya adalah sosok yang sangat dihormati dalam dunia balap motor, namun hubungan mereka yang kontroversial di masa lalu masih meninggalkan bekas.

Jorge Lorenzo, yang pernah menjadi rival berat Valentino Rossi selama beberapa tahun di MotoGP, baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya sempat mendapatkan ejekan dari fans MotoGP di Spanyol. Dalam wawancara terbaru, Lorenzo mengaku bahwa meskipun ia berasal dari Spanyol, ia tidak lepas dari sorotan negatif penggemar di tanah kelahirannya, terutama ketika namanya sering dibandingkan dengan Rossi, yang lebih populer di kalangan fans internasional. Lorenzo menganggap bahwa rivalitas mereka di lintasan balap memberikan dampak terhadap hubungan dengan para penggemarnya.

Rivalitas antara Lorenzo dan Rossi memang terkenal sengit, terutama pada periode 2015-2016, saat mereka terlibat dalam persaingan yang memanas untuk gelar juara dunia. Banyak insiden kontroversial, baik di dalam maupun di luar trek, yang memperburuk hubungan kedua pembalap ini. Lorenzo mengaku bahwa meskipun ia menghormati Rossi sebagai salah satu pembalap terbaik sepanjang masa, banyak penggemar Rossi yang tidak bisa menerima kehadiran Lorenzo sebagai juara, yang akhirnya berimbas pada perlakuan yang tidak menyenangkan terhadap dirinya.

Hingga berita ini diturunkan, Valentino Rossi belum memberikan tanggapan terkait pernyataan Lorenzo tersebut. Meski demikian, para penggemar MotoGP di seluruh dunia tentunya masih mengingat persaingan ketat antara kedua pembalap ini, yang hingga kini terus mempengaruhi dinamika hubungan antara mereka dan juga dengan penggemar mereka.

Rivalitas yang sudah lama ada antara Lorenzo dan Rossi mungkin akan terus menjadi topik hangat dalam sejarah MotoGP. Walaupun keduanya telah pensiun, ketegangan di masa lalu tampaknya masih menghantui hubungan mereka dengan para penggemar. Bagaimana pengaruh dari kejadian ini akan berlanjut masih menjadi pertanyaan besar, terutama dalam hal dukungan penggemar terhadap masing-masing legenda MotoGP tersebut.

Pengamat Sebut Keputusan Tim Ducati Salah Marc Marquez Disayang MotoGP

Pada 29 November 2024, sejumlah pengamat MotoGP menilai bahwa keputusan Ducati yang tidak merekrut Marc Marquez adalah langkah yang keliru. Ducati, yang dikenal dengan dominasi motor cepat dan stabilitas tim yang kuat, sempat diisukan untuk meminang Marquez setelah kepergiannya dari Repsol Honda. Namun, pengamat berpendapat bahwa mengabaikan Marquez merupakan keputusan yang kurang bijak, mengingat pengalaman dan kehebatannya dalam meraih juara dunia. Mereka menilai bahwa Ducati kehilangan kesempatan untuk memperkuat tim dengan salah satu pembalap terbaik yang ada.

Di sisi lain, Marc Marquez tetap menjadi sosok yang sangat dihargai dalam dunia MotoGP, meski telah menghadapi sejumlah tantangan fisik dan perubahan tim. Sebagai juara dunia enam kali, Marquez memiliki reputasi yang luar biasa dan tetap disayang oleh banyak pihak dalam dunia balap motor. Meskipun cedera dan masalah fisik sempat mempengaruhi performanya, banyak pihak yang percaya bahwa Marquez masih memiliki potensi untuk kembali ke puncak dan memberikan kontribusi besar bagi tim yang tepat. Pembalap asal Spanyol ini dianggap sebagai aset berharga di MotoGP.

Ducati sendiri memilih untuk fokus pada pengembangan tim dan memperkuat barisan pembalap mereka dengan pilihan yang berbeda. Mereka kini mengandalkan pembalap-pembalap muda dan penuh potensi, seperti Francesco Bagnaia dan Jack Miller, untuk membawa tim lebih maju. Namun, keputusan untuk tidak mendekati Marquez memunculkan pro dan kontra. Beberapa pengamat menilai bahwa dengan kemampuan Marquez dalam mengubah hasil balapan dan memenangkan kejuaraan, Ducati mungkin saja bisa meraih lebih banyak gelar jika memanfaatkan bakatnya. Di sisi lain, beberapa pihak juga melihat bahwa keberhasilan Ducati dengan tim yang ada saat ini sudah cukup mengesankan.

Keputusan Ducati ini tentunya berdampak pada dinamika persaingan di MotoGP. Meskipun Ducati masih memiliki motor yang sangat kompetitif, ketidakberadaan Marquez dalam tim mereka membuat persaingan menjadi lebih terbuka. Hal ini memberi kesempatan kepada tim-tim lain, seperti Yamaha, Suzuki, dan KTM, untuk mengambil alih dominasi yang sebelumnya sempat dimiliki oleh Ducati dan Honda. Dengan semakin ketatnya persaingan, banyak yang menantikan bagaimana langkah Ducati ke depan dalam meraih juara dunia, dan apakah mereka akan menyesali keputusan mereka untuk tidak merekrut Marquez.

Keputusan Ducati untuk tidak merekrut Marquez menunjukkan betapa besar pengaruh kebijakan tim dalam dunia MotoGP. Meskipun Marquez masih dianggap sebagai salah satu pembalap terbaik, pengamat mengingatkan bahwa keputusan ini bisa mempengaruhi persaingan di MotoGP. Dengan semua tim yang terus berusaha meningkatkan performa, kehadiran Marquez di tim lain mungkin saja dapat menciptakan persaingan yang semakin ketat dan menarik.

Binder Dan Acosta Optimistis Dengan Proyek Baru KTM MotoGP 2025

Jakarta – Dua pembalap KTM, Brad Binder dan Pedro Acosta, menunjukkan optimisme tinggi terkait proyek baru tim MotoGP mereka untuk musim 2025. Keduanya percaya bahwa dengan perkembangan terbaru dalam teknologi dan strategi tim, KTM dapat menjadi pesaing kuat di ajang MotoGP pada tahun depan.

Binder dan Acosta menyatakan bahwa KTM telah melakukan banyak pengembangan dalam hal mesin dan chassis untuk menghadapi tantangan musim 2025. Teknologi baru ini diharapkan dapat memberikan peningkatan signifikan dalam hal kecepatan dan kestabilan motor. KTM pun berharap dengan perbaikan teknis ini, mereka dapat bersaing lebih ketat dengan tim-tim besar lainnya di MotoGP, seperti Yamaha, Honda, dan Ducati.

Brad Binder, yang sudah memiliki pengalaman panjang di MotoGP, mengungkapkan keyakinannya bahwa pengalaman yang dimilikinya akan membantu tim dalam menyempurnakan motor KTM untuk musim 2025. Sementara itu, Pedro Acosta, yang baru bergabung dengan tim KTM, juga optimis bahwa dia dapat beradaptasi dengan cepat dan memberikan kontribusi besar meski masih baru di ajang MotoGP. Acosta menekankan pentingnya kerja tim dan komunikasi dengan teknisi dalam menyesuaikan motor dengan gaya balapnya.

KTM berkomitmen untuk terus mendukung kedua pembalap mereka dengan sumber daya yang memadai dan strategi balap yang lebih matang. Dengan bantuan teknologi terbaru dan analisis data yang lebih canggih, KTM berharap dapat meningkatkan performa kedua pembalapnya, serta meraih hasil yang lebih baik di klasemen kejuaraan dunia MotoGP 2025.

Kedua pembalap optimistis bahwa dengan proyek baru ini, mereka dapat mencapai podium lebih sering dan bersaing di level tertinggi MotoGP. Mereka berjanji untuk bekerja keras demi mencapai tujuan tersebut, dan berharap proyek KTM akan semakin berkembang di masa depan.