Isack Hadjar Resmi Naik ke F1 Bersama Racing Bulls, Gantikan Liam Lawson!

Isack Hadjar, pembalap muda berbakat asal Prancis, akan naik dari Formula 2 ke Formula 1 bersama tim junior Red Bull, Racing Bulls, menggantikan Liam Lawson. Keputusan ini muncul setelah Red Bull mengumumkan perubahan besar dalam susunan pembalapnya dalam beberapa hari terakhir. Pada Rabu, tim tersebut mengumumkan kepergian Sergio Perez, diikuti dengan pengumuman Lawson sebagai pembalap utama Red Bull yang akan berpasangan dengan Max Verstappen pada musim F1 2025.

Hadjar, yang baru berusia 20 tahun, kini menjadi bagian dari program pengembangan pembalap muda Red Bull, mengikuti jejak para legenda seperti Max Verstappen, Sebastian Vettel, dan Daniel Ricciardo. Hadjar finis di posisi kedua dalam klasemen Formula 2 2024, hanya kalah tipis dari Gabriel Bortoleto yang juga dipromosikan ke F1 bersama Sauber.

Pada musim 2025, Hadjar akan bergabung dengan Yuki Tsunoda di Racing Bulls, setelah Red Bull memutuskan untuk tidak mempromosikan Tsunoda lebih lanjut. Menanggapi berita ini, Hadjar mengungkapkan kegembiraannya. “Ini adalah langkah besar bagi saya, keluarga saya, dan semua orang yang telah mendukung saya. Perjalanan saya dari gokart hingga F1 adalah mimpi yang akhirnya terwujud,” katanya.

Hadjar juga menyatakan antusiasmenya untuk belajar dari Tsunoda, yang memiliki pengalaman lebih banyak dan merupakan bagian dari program junior Red Bull. Ia menyebut Tsunoda sebagai contoh yang baik karena memiliki jalur yang mirip menuju F1.

Hadjar menjadi bagian dari grup rookie yang cukup besar di grid F1 2025. Selain dia, Andrea Kimi Antonelli (Mercedes), Oliver Bearman (Haas), Jack Doohan (Alpine), dan Bortoleto (Sauber) akan memulai musim F1 mereka. Meskipun Lawson sudah memiliki pengalaman di F1, ia akan memasuki musim penuh pertamanya bersama Red Bull.

Dengan bergabungnya banyak pembalap baru, beberapa pembalap terpaksa kehilangan tempatnya, termasuk Valtteri Bottas, Sergio Perez, Daniel Ricciardo, Kevin Magnussen, dan Zhou Guanyu yang tidak memiliki tempat di grid F1 2025.

Sergio Perez dan Red Bull Berpisah: Akhir Perjalanan 4 Tahun Penuh Dinamika

Sergio Perez dan Red Bull resmi berpisah, seperti yang diumumkan Formula 1 pada Kamis. Keputusan ini mengakhiri kemitraan selama empat tahun yang penuh dengan pencapaian, tantangan, dan kenangan.

“Saya sangat bersyukur atas kesempatan membalap bersama Oracle Red Bull Racing selama empat tahun terakhir. Ini adalah perjalanan luar biasa,” ujar Perez melalui laman resmi Formula 1.

Meski awalnya menandatangani kontrak baru hingga 2026 setelah musim gemilang pada 2023—di mana ia finis kedua di belakang Max Verstappen—performa Perez mengalami penurunan drastis. Dalam delapan Grand Prix terakhir musim 2024, ia hanya berhasil mengumpulkan sembilan poin, dan musim ini ia mengakhiri di peringkat kedelapan kejuaraan pembalap.

Di sisi lain, Red Bull juga mengalami penurunan performa, mengakhiri musim di posisi ketiga klasemen konstruktor setelah gagal mempertahankan gelar juara mereka.

“Bisa membalap untuk Red Bull adalah pengalaman yang tak terlupakan. Kami mencatatkan rekor, meraih tonggak bersejarah, dan saya bertemu banyak orang hebat selama perjalanan ini. Saya juga bangga berbagi kesuksesan bersama Max sebagai rekan setim,” tambah Perez.

Direktur Tim Red Bull, Christian Horner, menyampaikan apresiasinya atas kontribusi Perez selama empat musim. “Sergio membuktikan dirinya sebagai pemain tim yang hebat sejak bergabung pada 2021. Ia memainkan peran penting dalam kemenangan kami di kejuaraan konstruktor 2022 dan 2023,” ungkap Horner.

Sepanjang kariernya bersama Red Bull, Perez mencatat lima kemenangan, termasuk kemenangan prestisius di Monaco, dan lebih dari 90 kali start. Kini, Red Bull tengah mempersiapkan susunan pembalap untuk musim 2025, dengan nama-nama seperti Liam Lawson dan Yuki Tsunoda disebut-sebut sebagai kandidat kuat untuk promosi.

Tim Ferrari Sangat Berambisi Rebut Gelar Konstruktor Pada F1 2025

Pada 14 Desember 2024, tim Ferrari mengungkapkan ambisi besar mereka untuk meraih gelar juara konstruktor pada ajang Formula 1 (F1) musim 2025. Setelah beberapa musim penuh tantangan dan persaingan ketat, tim asal Italia ini bertekad untuk kembali mendominasi olahraga motorsport paling bergengsi di dunia.

Ferrari mengakui bahwa untuk merealisasikan ambisi mereka, perbaikan pada aspek teknis dan inovasi mesin menjadi hal yang sangat penting. Tim teknis Ferrari tengah bekerja keras dalam mengembangkan mobil yang lebih kompetitif, dengan mengedepankan efisiensi aerodinamika, daya tahan mesin, dan sistem kendaraan yang lebih responsif di berbagai kondisi lintasan. Fokus utama mereka adalah menciptakan mobil yang tidak hanya cepat, tetapi juga konsisten di sepanjang musim.

Selain faktor teknis, tim Ferrari juga melakukan perombakan pada strategi tim dan manajerial untuk meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Rekrutmen insinyur dan staf teknis baru diharapkan dapat membawa perspektif dan ide-ide segar dalam menghadapi kompetisi yang semakin ketat. Pengalaman dan kemampuan para pembalap juga akan diuji dalam menghadapi tekanan di setiap balapan.

Tim Ferrari tidak memandang enteng lawan-lawannya, terutama tim-tim kuat seperti Mercedes dan Red Bull yang telah mendominasi beberapa musim terakhir. Ferrari menyadari bahwa mereka harus bekerja lebih keras dan lebih cerdas untuk dapat bersaing dengan tim-tim tersebut, yang memiliki sumber daya yang luar biasa serta sejarah panjang kesuksesan di F1.

Keberhasilan Ferrari juga sangat bergantung pada performa pembalap utama mereka, Charles Leclerc dan Carlos Sainz. Keduanya memiliki kemampuan luar biasa untuk bersaing di level tertinggi, dan tim berharap mereka dapat memaksimalkan potensi mobil F1 2025 untuk membawa Ferrari meraih hasil terbaik. Leclerc, yang telah menunjukkan konsistensi dalam beberapa tahun terakhir, menjadi harapan besar tim untuk memimpin perjuangan meraih gelar.

Ferrari menggarisbawahi pentingnya konsistensi sepanjang musim 2025. Bukan hanya kemenangan di balapan-balapan besar, tetapi juga kemampuan untuk tetap bersaing di setiap tahap kejuaraan menjadi faktor kunci dalam merebut gelar konstruktor. Tim berharap dapat menghindari masalah teknis atau kecelakaan yang dapat merugikan mereka di tengah musim.

Tim Ferrari kini mengalihkan fokus mereka untuk menghadapi tantangan berat di musim 2025. Dengan dukungan penuh dari manajemen dan sponsor, serta motivasi untuk mengembalikan kejayaan Ferrari di F1, tim ini berharap dapat meraih gelar konstruktor yang telah lama mereka idamkan. Keberhasilan ini akan menjadi bukti bahwa tim Ferrari masih memiliki daya saing tinggi di dunia balap Formula 1.

McLaren Raih Gelar Konstruktor 2024 Berkat Performa Lando Norris

Pada 10 Desember 2024, Lando Norris mengungkapkan kebanggaannya setelah berhasil membantu tim McLaren merebut gelar Konstruktor Formula 1 2024. Keberhasilan McLaren dalam memenangkan gelar ini merupakan pencapaian luar biasa, mengakhiri dominasi tim besar seperti Mercedes dan Red Bull yang telah mendominasi kejuaraan dalam beberapa tahun terakhir. Norris, yang tampil konsisten sepanjang musim, menjadi kunci utama bagi McLaren dalam meraih kemenangan ini, dengan serangkaian hasil balapan yang memukau dan strategi yang cerdas.

Lando Norris, yang telah menjadi andalan McLaren selama beberapa tahun terakhir, menunjukkan kematangan dan keterampilan luar biasa di lintasan sepanjang musim 2024. Pembalap asal Inggris ini berhasil meraih beberapa podium dan bahkan memenangkan beberapa balapan penting yang memperkokoh posisi McLaren di puncak klasemen Konstruktor. Norris juga berhasil menjaga kestabilan tim dengan hasil yang konsisten, membantu McLaren unggul dari tim-tim besar lainnya. “Tahun ini sangat luar biasa, dan saya sangat bangga bisa membantu tim meraih gelar Konstruktor. Ini adalah hasil kerja keras semua orang di McLaren,” ujar Norris.

Musim 2024 menjadi tonggak sejarah bagi McLaren, yang tampil lebih kuat dan kompetitif berkat peningkatan signifikan pada mobil mereka. Setelah beberapa tahun berjuang dengan keterbatasan teknis, McLaren akhirnya mampu menghadirkan mobil yang mampu bersaing dengan tim-tim papan atas. Kolaborasi antara Norris dan rekan setimnya, Oscar Piastri, yang juga menunjukkan performa impresif sepanjang musim, memperkuat tim McLaren dalam meraih kemenangan tersebut. Tim McLaren kini dianggap sebagai salah satu kekuatan baru di dunia Formula 1.

Keberhasilan McLaren tidak hanya berkat kemampuan Lando Norris, tetapi juga hasil kerja keras tim teknis yang telah merancang mobil dengan lebih baik. Peningkatan pada aspek aerodinamika, mesin, dan pengaturan strategi balapan membuat McLaren mampu bersaing di level tertinggi. Norris juga mengapresiasi peran tim yang luar biasa dalam mencapai gelar ini. “Ini bukan hanya tentang satu orang, tapi tentang tim yang bekerja keras dari pagi hingga malam untuk membuat ini terjadi,” tambah Norris.

Dengan gelar Konstruktor 2024, McLaren berhasil membuktikan bahwa mereka telah bangkit dari masa-masa sulit dan kini kembali menjadi pesaing utama di Formula 1. Lando Norris, dengan segala dedikasi dan kerja kerasnya, menjadi simbol dari kebangkitan tim ini. Keberhasilan ini membuka babak baru bagi McLaren, yang kini siap untuk lebih bersaing dengan tim-tim besar di masa depan. Norris dan tim McLaren telah menunjukkan bahwa dengan tekad dan inovasi, mereka mampu mencapai puncak dunia balap Formula 1.

Leclerc Bersaudara Bakal Lakoni Sesi GP Di Abu Dhabi Bersama

Charles Leclerc, pembalap Formula 1 dari tim Ferrari, dan saudaranya, Arthur Leclerc, dipastikan akan bersama-sama berlaga di sesi latihan pertama (FP1) pada GP Abu Dhabi 2024. Keputusan ini menjadi sorotan karena ini pertama kalinya keduanya berkompetisi dalam sesi FP1 bersama di kejuaraan Formula 1.

Charles Leclerc, yang telah menjadi pembalap utama Ferrari sejak 2019, akan tampil bersama saudaranya, Arthur Leclerc, yang saat ini berlomba di kategori Formula 2. Sesi FP1 GP Abu Dhabi pada 2024 akan menjadi pengalaman berharga bagi keduanya, yang akan membalap di sirkuit yang sama, meski dengan pengalaman dan posisi yang berbeda.

Arthur Leclerc, meskipun belum memiliki pengalaman penuh di Formula 1, sudah beberapa kali terlibat dalam sesi latihan bersama tim-tim besar. Di GP Abu Dhabi 2024, ia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk beradaptasi dengan mobil F1 dan menunjukkan kemampuannya di hadapan tim Ferrari. Momen ini juga menjadi salah satu langkah Arthur untuk memperkuat posisinya dalam jalur menuju ajang Formula 1 di masa depan.

Bagi keluarga Leclerc, ini adalah sebuah momen yang membanggakan. Tidak hanya Charles yang menunjukkan prestasinya di level tertinggi Formula 1, tetapi juga Arthur yang berkesempatan untuk mengikuti jejak kakaknya. Kesempatan ini juga menjadi simbol kerja keras keluarga Leclerc dalam dunia motorsport yang semakin berkembang.

Tim Ferrari berharap sesi FP1 ini tidak hanya menjadi ajang bagi Arthur Leclerc untuk beradaptasi dengan mobil F1, tetapi juga menjadi pengalaman yang dapat memperkaya kariernya. Fans Ferrari, yang telah lama mengidolakan Charles Leclerc, kini juga semakin menantikan perkembangan Arthur, yang berpotensi menjadi bagian dari tim Formula 1 di masa depan.

Secara keseluruhan, langkah ini tidak hanya mencerminkan kebanggaan keluarga Leclerc, tetapi juga menunjukkan bagaimana generasi pembalap baru mulai muncul di arena Formula 1. Dengan dukungan dari tim-tim besar dan peluang yang semakin terbuka, Leclerc bersaudara diperkirakan akan terus memberi warna baru di dunia motorsport internasional.

Kehadiran Charles dan Arthur Leclerc di sesi FP1 GP Abu Dhabi 2024 menjadi momen penting yang menunjukkan potensi masa depan Formula 1. Dengan pengalaman yang semakin terakumulasi, kedua pembalap ini siap memberi kontribusi besar bagi dunia motorsport di level tertinggi.

Konsistensi Disebut Sebagai Modal Utama Pembalap Max Verstappen Jadi Juara Formula 1

Pada 28 November 2024, Max Verstappen kembali membuktikan bahwa konsistensi adalah kunci utama dalam meraih gelar juara dunia Formula 1. Pembalap asal Belanda ini sukses mempertahankan posisinya sebagai juara dunia setelah menempati posisi teratas dalam klasemen akhir musim 2024. Keberhasilannya ini semakin mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu pembalap terbaik dalam sejarah F1, dengan pencapaian luar biasa sepanjang musim yang penuh tantangan.

Konsistensi memang menjadi faktor paling signifikan dalam perjalanan Verstappen menuju gelar juara. Meski menghadapi tekanan dari rival-rival tangguh, ia berhasil mempertahankan performa terbaiknya di setiap balapan, mengumpulkan poin secara stabil. Tidak hanya kemenangan yang diperoleh, tetapi juga penyelesaian posisi podium secara reguler menjadi kunci utama bagi Verstappen dalam mempertahankan dominasi sepanjang musim 2024. Konsistensi ini membuatnya tidak hanya mengandalkan satu atau dua kemenangan, tetapi mampu tampil kompetitif di setiap putaran.

Verstappen berhasil menunjukkan keunggulannya di berbagai jenis sirkuit, baik itu di sirkuit cepat seperti Monza maupun sirkuit yang lebih teknis seperti Monaco. Keahlian dalam mengatur strategi, mengelola kecepatan, dan menjaga kestabilan mobilnya menjadi ciri khas dari sang juara. Meskipun beberapa kali mengalami tantangan, baik dari cuaca yang tak terduga maupun persaingan ketat, Verstappen mampu mengatasi hambatan tersebut dengan kepala dingin, berfokus pada setiap balapan tanpa terburu-buru.

Keberhasilan Verstappen juga tak lepas dari dukungan tim Red Bull Racing yang konsisten memberikan performa terbaik pada mobil mereka. Inovasi dan pengembangan mesin serta strategi pit stop yang tepat waktu menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas tim. Verstappen dan timnya selalu mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kondisi balapan, yang membuat mereka sulit dikalahkan oleh tim lain.

Kesuksesan Max Verstappen dalam meraih gelar juara Formula 1 musim 2024 semakin mengukuhkan bahwa konsistensi adalah salah satu modal utama dalam dunia balap. Dengan stabilitas performa di setiap balapan dan dukungan dari tim Red Bull, Verstappen berhasil menepis segala tantangan untuk meraih puncak klasemen. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dalam dunia Formula 1, bukan hanya kecepatan, tetapi juga ketahanan dan kesabaran yang menjadi kunci untuk menjadi juara dunia.

Audi Lepas Sebagian Saham Tim F1 Untuk Kolaborasi Dengan Qatar

Pada 13 November 2024, Audi mengumumkan bahwa mereka telah menjual sebagian saham mereka di tim Formula 1 yang baru mereka akuisisi kepada pihak Qatar. Langkah ini menandai langkah strategis dalam memperkuat hubungan mereka dengan negara tersebut, yang juga semakin terlibat dalam industri motorsport global. Audi, yang baru saja memasuki dunia Formula 1, memutuskan untuk mengundang Qatar sebagai mitra utama guna memperkuat basis keuangan dan memperluas jaringan global tim F1 mereka.

Qatar, yang sudah dikenal sebagai salah satu pemain besar dalam dunia olahraga internasional, kini memperluas investasi mereka ke dalam dunia Formula 1. Melalui kesepakatan ini, Qatar akan memiliki saham signifikan dalam tim F1 yang dikelola oleh Audi, sekaligus memberikan dukungan finansial dan strategis untuk perkembangan tim tersebut. Langkah ini sejalan dengan ambisi Qatar untuk menjadi lebih terlibat dalam olahraga motorsport, mengingat negara tersebut juga telah menjadi tuan rumah Grand Prix Formula 1 sejak beberapa tahun terakhir.

Audi sendiri bergabung dengan Formula 1 pada awal 2020-an setelah mengumumkan niat mereka untuk memasuki kompetisi bergengsi ini. Dengan penjualan sebagian saham kepada Qatar, Audi berharap bisa lebih fokus pada pengembangan teknologi dan peningkatan performa tim di ajang balap. Dana tambahan dari Qatar akan digunakan untuk meningkatkan fasilitas tim, teknologi mobil, dan juga untuk memperkuat tim manajemen, termasuk perekrutan pebalap dan insinyur top dunia.

Audi memilih Qatar sebagai mitra strategis karena reputasi negara tersebut dalam mendukung investasi olahraga besar, terutama di bidang motorsport. Qatar memiliki visi untuk meningkatkan kehadirannya dalam berbagai olahraga global, dan investasi ini dipandang sebagai peluang untuk memperkuat citra mereka sebagai pendukung utama perkembangan Formula 1. Audi juga berharap bahwa kerjasama ini akan membuka peluang lebih besar di pasar Timur Tengah yang berkembang pesat.

Kerjasama antara Audi dan Qatar ini diperkirakan akan memberikan dampak besar bagi dunia Formula 1. Investasi Qatar di tim Audi diharapkan dapat mempercepat perkembangan mobil balap canggih dan meningkatkan daya saing tim Audi di sirkuit internasional. Sementara itu, kolaborasi ini juga mempertegas bahwa Formula 1 semakin menjadi ajang kompetisi yang melibatkan berbagai perusahaan besar dan negara dengan investasi besar di baliknya.

Dengan adanya kerjasama ini, banyak yang berharap tim Audi dapat segera bersaing di level atas dalam Formula 1. Tim ini memiliki ambisi besar untuk menantang dominasi tim-tim besar seperti Mercedes, Ferrari, dan Red Bull Racing. Dengan tambahan dukungan dari Qatar, Audi kini berada pada posisi yang lebih baik untuk bersaing dengan tim-tim top di ajang balap paling prestisius di dunia ini.

Dikaitkan Dengan Red Bull Colapinto Bisa Guncang Grid F1 2025

Pada 10 November 2024, nama Franco Colapinto semakin banyak diperbincangkan di dunia motorsport, terutama setelah munculnya spekulasi bahwa ia bisa segera bergabung dengan tim Formula 1 (F1) terkemuka, Red Bull Racing, pada musim 2025. Colapinto, yang saat ini tengah berkarier di Formula 2, dianggap sebagai salah satu talenta muda yang menjanjikan. Dengan keterkaitannya yang semakin kuat dengan Red Bull, ada kemungkinan besar ia akan mengguncang grid F1 pada tahun depan, membawa harapan baru bagi tim dan penggemar motorsport.

Franco Colapinto adalah pembalap asal Argentina yang menunjukkan performa impresif di ajang Formula 2. Sejak memulai karier di F2, Colapinto berhasil menarik perhatian dengan konsistensi dan kecepatannya, serta kemampuannya untuk tampil baik di berbagai sirkuit. Meskipun ia masih muda, talentanya sudah terbukti melalui beberapa podium yang diraihnya dan kehadirannya yang kuat di papan klasemen. Dengan pengalaman yang terus bertambah, ia diyakini siap untuk melangkah ke level tertinggi di dunia motorsport.

Red Bull Racing dikenal sebagai tim yang selalu mencari bakat muda untuk dikembangkan melalui program pengembangan pembalapnya. Colapinto telah terhubung dengan Red Bull sejak beberapa waktu lalu, dan kini spekulasi mengenai kemungkinannya bergabung dengan tim utama pada 2025 semakin kuat. Jika ia bergabung, Colapinto bisa menjadi bagian dari generasi pembalap baru yang akan memperkuat tim yang sudah diperkuat oleh Max Verstappen, juara dunia F1 yang dominan.

Masuknya Colapinto ke Formula 1 akan memberikan tantangan besar bagi pembalap-pembalap top yang sudah mapan di grid F1. Sebagai pembalap muda dengan kecepatan luar biasa dan bakat besar, ia diprediksi akan segera menyesuaikan diri dengan level kompetisi tertinggi dalam motorsport. Jika akhirnya bergabung dengan Red Bull, Colapinto akan memulai debutnya dengan peluang besar untuk bersaing dengan pembalap-pembalap terbaik dunia.

Kehadiran Colapinto di F1 bisa menjadi langkah strategis bagi Red Bull untuk menyiapkan masa depan tim, selain terus mempertahankan dominasi mereka dengan Verstappen. Dengan begitu banyak pembalap muda berbakat yang kini menjajaki ajang F1, Red Bull mungkin melihat potensi besar dalam diri Colapinto untuk menjadi aset berharga dalam beberapa tahun ke depan. Dengan talenta yang dimilikinya, Colapinto bisa menjadi pembalap yang tidak hanya mengisi grid, tetapi juga membawa tim Red Bull meraih lebih banyak gelar di masa depan.

Secara keseluruhan, meskipun masih spekulatif, potensi Colapinto untuk masuk ke grid F1 2025 bersama Red Bull memberikan banyak harapan dan kegembiraan. Dunia motorsport pasti akan menanti langkah besar selanjutnya dari pembalap muda asal Argentina ini.

Cuaca Ekstrem! Kualifikasi F1 GP Brasil 2024 Tertunda Akibat Hujan Lebat

Cuaca ekstrem di Brasil membuat jadwal Kualifikasi Formula 1 (F1) GP Brasil 2024 harus diundur demi keamanan pembalap. Hujan deras, disertai petir, mengguyur Sirkuit Interlagos pada Sabtu (2/11), mengakibatkan penundaan ini. Trek tergenang air dan jarak pandang menjadi buruk, sehingga menghambat pelaksanaan kualifikasi yang sedianya dimulai pukul 15.00 waktu setempat atau Minggu (3/11) pukul 01.00 WIB.

Setelah penundaan hingga pukul 16.45 waktu lokal, pihak penyelenggara akhirnya memutuskan untuk menjadwalkan ulang kualifikasi pada Minggu (3/11) pukul 07.30 waktu setempat atau pukul 17.30 WIB. Langkah ini diambil demi keselamatan para pembalap dan tim.

Perubahan jadwal kualifikasi ini juga berdampak pada waktu pelaksanaan balapan utama. Balapan GP Brasil yang awalnya akan digelar pada Minggu pukul 14.00 waktu setempat atau Senin (4/11) pukul 00.00 WIB, kini dimajukan menjadi pukul 12.30 waktu setempat atau pukul 22.30 WIB pada hari yang sama.

Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan FIA dan F1, dinyatakan bahwa cuaca buruk di Sao Paulo, termasuk genangan air yang tinggi di lintasan dan kurangnya pencahayaan, menjadi alasan utama penundaan ini.

Penalti Verstappen di Balapan Sprint GP Brasil

Di tengah drama kualifikasi yang tertunda, balapan sprint GP Brasil yang digelar beberapa jam sebelumnya turut menyuguhkan kejadian menarik. Pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen, menerima penalti waktu lima detik setelah melanggar aturan virtual safety car (VSC). Penalti tersebut diberikan karena Verstappen melampaui batas waktu minimum saat kondisi VSC diberlakukan, menyusul masalah teknis yang menimpa Nico Hulkenberg.

Akibat penalti ini, Verstappen yang semula finis di posisi ketiga harus turun ke urutan keempat, memberikan posisi podium ketiga kepada Charles Leclerc. Hasil ini berdampak pada klasemen sementara, di mana Verstappen kini mengantongi 367 poin, dengan selisih 44 poin dari Lando Norris yang memiliki 323 poin setelah memenangi balapan sprint.

Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu dan perubahan jadwal balapan, GP Brasil 2024 menyajikan tantangan tersendiri bagi para pembalap.