Kenangan Manis Carlos Sainz: Empat Tahun Bersama Ferrari Sebelum Hijrah ke Williams

Carlos Sainz, pembalap Formula 1 asal Spanyol, mengenang momen-momen terbaiknya selama empat tahun membela Ferrari sebelum memutuskan pindah ke Williams pada musim 2025. Dalam wawancaranya dengan laman resmi Formula 1, Minggu, ia menyoroti setiap kemenangan bersama Ferrari sebagai pengalaman yang penuh emosi, sementara debutnya bersama tim legendaris itu dianggap sebagai salah satu momen paling spesial dalam kariernya.

Sainz bergabung dengan Ferrari pada 2021, menggantikan Sebastian Vettel dan menjadi rekan setim Charles Leclerc. Dalam empat musim berikutnya, pembalap berusia 30 tahun itu mengukir prestasi yang mengesankan, termasuk 25 podium, enam pole position, dan empat kemenangan balapan.

“Sangat sulit memilih salah satu dari empat kemenangan sebagai yang paling istimewa karena semuanya memiliki makna tersendiri,” ungkap Sainz. Ia kemudian membagikan kisah di balik beberapa kemenangan terbesarnya.

Salah satu momen paling berkesan adalah kemenangannya di Grand Prix Inggris 2022 di Silverstone. Selain itu, kemenangan di Grand Prix Singapura 2023 juga menjadi sorotan, karena ia menjadi satu-satunya pembalap non-Red Bull yang memenangkan balapan pada musim tersebut.

“Kemenangan di Australia pada 2024 sangat emosional karena saya baru saja pulih dari operasi usus buntu dan tiba-tiba meraih kemenangan,” ujarnya. Sainz juga menyebut kemenangan terakhirnya di Meksiko sebagai momen istimewa karena dirayakan bersama ibu, keluarga, dan teman-temannya.

Kenangan lainnya adalah saat pertama kali mengendarai mobil Ferrari di sirkuit Fiorano. “Itu adalah momen yang tidak akan pernah saya lupakan,” katanya.

Meski penuh dengan kenangan manis, Sainz mengakui bahwa musim 2024 tidak berjalan mulus. Ia menyebut banyak tantangan terjadi di belakang layar, namun merasa bangga dengan bagaimana ia berhasil melewati semuanya.

“Ini adalah tahun yang sulit, tetapi saya merasa puas dengan cara saya menghadapinya dan bagaimana saya tetap fokus hingga akhir musim,” jelasnya. Sainz juga menutup tahun itu dengan semangat tinggi untuk membantu Ferrari bersaing di kejuaraan konstruktor.

Lewis Hamilton Gabung Ferrari: Mimpi Masa Kecil dan Harapan Baru untuk Formula 1 2025!

Lewis Hamilton, pembalap legendaris Formula 1 dengan tujuh gelar juara dunia, telah resmi meninggalkan Mercedes AMG F1 untuk bergabung dengan Scuderia Ferrari. Kepindahannya ini menjadi salah satu langkah paling berani dalam karier panjangnya, sekaligus membuka babak baru bagi Ferrari yang tengah mencari jalan kembali ke puncak kejayaan sejak terakhir kali menjadi juara dunia pada 2007 bersama Kimi Räikkönen.

Kepindahan Hamilton dan Harapan Baru Ferrari
Hamilton mengakhiri kebersamaannya dengan Mercedes setelah Grand Prix Abu Dhabi 2024, di mana ia finis di posisi keempat menggunakan Mercedes F1 W15. Kini, ia menggantikan Carlos Sainz di Ferrari, sementara Charles Leclerc tetap bertahan sebagai rekan setimnya. Ferrari memperkenalkan Hamilton secara unik dengan unggahan media sosial tepat pada pukul 16.44 waktu Italia, menyiratkan nomor khas sang pembalap, 44.

Hamilton sendiri menganggap kepindahan ini sebagai realisasi mimpi masa kecil. Dalam unggahan media sosialnya pada Tahun Baru, ia membagikan foto dirinya saat kecil, mengenakan helm merah dengan mobil bernomor 44, disertai emoji mobil balap merah. Warna merah yang menjadi identitas Ferrari kini menjadi bagian dari perjalanan kariernya.

Hamilton dan Tantangan di SF25
Dengan pengalamannya, Hamilton diharapkan mampu mengoptimalkan Ferrari SF25, yang baru akan ia jajal pada Februari 2025 di Sirkuit Internasional Bahrain. Fred Vasseur, Team Principal Ferrari sejak 2023, menjadi sosok penting di balik perekrutan Hamilton. Hubungan baik keduanya yang terjalin sejak ajang formula junior diyakini menjadi faktor krusial dalam proses adaptasi Hamilton.

Ferrari juga telah memulai proyek jangka panjang menuju regulasi baru F1 pada 2026. Langkah ini mencakup pengembangan teknologi power unit dan aerodinamika, di mana pengalaman Hamilton dipandang sebagai aset yang sangat berharga.

Perjalanan Karier dan Statistik Hamilton
Sejak debutnya di F1 pada 2007 bersama McLaren, Hamilton telah mencatatkan 246 balapan, 84 kemenangan, 78 pole position, 153 podium, dan tujuh gelar juara dunia—satu bersama McLaren dan enam bersama Mercedes. Kini, ia diharapkan dapat membawa Ferrari kembali bersaing di papan atas bersama Charles Leclerc, menciptakan duet yang penuh potensi.

Mimpi yang Menjadi Nyata
Hamilton mengaku bahwa bergabung dengan Ferrari adalah salah satu impian masa kecilnya. Setelah lebih dari satu dekade bersama Mercedes dan mencapai berbagai rekor, ia merasa bahwa 2025 adalah waktu yang tepat untuk perubahan. Ia membandingkan langkah ini dengan kepindahannya dari McLaren ke Mercedes pada 2013, keputusan yang saat itu sempat diragukan banyak orang, tetapi terbukti sukses besar.

“Aku tahu ini adalah lompatan keyakinan, tetapi aku merasakan keyakinan yang sama seperti saat pertama kali pindah ke Mercedes. Aku bersemangat melihat apa yang bisa kita capai bersama Ferrari,” tuturnya penuh optimisme.

Leclerc Bersaudara Bakal Lakoni Sesi GP Di Abu Dhabi Bersama

Charles Leclerc, pembalap Formula 1 dari tim Ferrari, dan saudaranya, Arthur Leclerc, dipastikan akan bersama-sama berlaga di sesi latihan pertama (FP1) pada GP Abu Dhabi 2024. Keputusan ini menjadi sorotan karena ini pertama kalinya keduanya berkompetisi dalam sesi FP1 bersama di kejuaraan Formula 1.

Charles Leclerc, yang telah menjadi pembalap utama Ferrari sejak 2019, akan tampil bersama saudaranya, Arthur Leclerc, yang saat ini berlomba di kategori Formula 2. Sesi FP1 GP Abu Dhabi pada 2024 akan menjadi pengalaman berharga bagi keduanya, yang akan membalap di sirkuit yang sama, meski dengan pengalaman dan posisi yang berbeda.

Arthur Leclerc, meskipun belum memiliki pengalaman penuh di Formula 1, sudah beberapa kali terlibat dalam sesi latihan bersama tim-tim besar. Di GP Abu Dhabi 2024, ia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk beradaptasi dengan mobil F1 dan menunjukkan kemampuannya di hadapan tim Ferrari. Momen ini juga menjadi salah satu langkah Arthur untuk memperkuat posisinya dalam jalur menuju ajang Formula 1 di masa depan.

Bagi keluarga Leclerc, ini adalah sebuah momen yang membanggakan. Tidak hanya Charles yang menunjukkan prestasinya di level tertinggi Formula 1, tetapi juga Arthur yang berkesempatan untuk mengikuti jejak kakaknya. Kesempatan ini juga menjadi simbol kerja keras keluarga Leclerc dalam dunia motorsport yang semakin berkembang.

Tim Ferrari berharap sesi FP1 ini tidak hanya menjadi ajang bagi Arthur Leclerc untuk beradaptasi dengan mobil F1, tetapi juga menjadi pengalaman yang dapat memperkaya kariernya. Fans Ferrari, yang telah lama mengidolakan Charles Leclerc, kini juga semakin menantikan perkembangan Arthur, yang berpotensi menjadi bagian dari tim Formula 1 di masa depan.

Secara keseluruhan, langkah ini tidak hanya mencerminkan kebanggaan keluarga Leclerc, tetapi juga menunjukkan bagaimana generasi pembalap baru mulai muncul di arena Formula 1. Dengan dukungan dari tim-tim besar dan peluang yang semakin terbuka, Leclerc bersaudara diperkirakan akan terus memberi warna baru di dunia motorsport internasional.

Kehadiran Charles dan Arthur Leclerc di sesi FP1 GP Abu Dhabi 2024 menjadi momen penting yang menunjukkan potensi masa depan Formula 1. Dengan pengalaman yang semakin terakumulasi, kedua pembalap ini siap memberi kontribusi besar bagi dunia motorsport di level tertinggi.