Marc Marquez Tetapkan Fokus Jangka Pendek Bersama Ducati Lenovo untuk MotoGP 2025

Marc Marquez resmi memulai babak baru dalam kariernya di MotoGP 2025 bersama tim Ducati Lenovo. Rider berjuluk “The Baby Alien” ini pindah dari Gresini Ducati ke Ducati Lenovo, yang memperkenalkannya dalam peluncuran tim di Madonna di Campiglio pada Senin malam, 20 Januari 2025 WIB. Dalam acara tersebut, Marquez mengungkapkan target jangka pendeknya yang menjadi fokus utama musim ini.

Ducati Lenovo tetap mempertahankan warna merah khas pada motor Desmosedici GP25, yang akan ditunggangi Marquez bersama rekan setimnya, Francesco Bagnaia. Bagnaia kembali menggunakan nomor balap 63 setelah nomor 1 diambil Jorge Martin, juara MotoGP 2024. Sementara itu, Marquez tetap memakai nomor kebanggaannya, 93.

Marquez menyatakan bahwa menikmati setiap momen di lintasan adalah prioritasnya. Ia yakin dengan sikap ini, kesuksesan akan datang secara alami.

“Tujuan utama saya adalah menikmati setiap momen ketika mengendarai motor. Jika saya berhasil, hal-hal baik lainnya akan mengikuti,” ungkap Marquez.

Meski demikian, ia tidak menutup mata terhadap tekanan besar yang datang saat menjadi bagian dari tim pabrikan Ducati. Marquez menegaskan akan memberikan segalanya untuk bersaing di papan atas dan memperjuangkan podium, kemenangan, hingga gelar juara dunia.

“Di tim resmi, tujuan Anda jelas: bersaing di setiap balapan, mengejar podium, kemenangan, dan menjadi salah satu yang terdepan dalam Kejuaraan Dunia,” tegasnya.

MotoGP 2025 akan menjadi panggung bagi Marquez untuk membuktikan kemampuannya bersama Ducati Lenovo, sembari terus menikmati perjalanan baru dalam karier balapnya.

Trackhouse Racing Luncurkan Livery Baru yang Menarik Untuk MotoGP 2025

Trackhouse Racing secara resmi meluncurkan livery baru untuk musim MotoGP 2025. Acara peluncuran yang berlangsung di markas besar mereka di Concord, North Carolina, menampilkan desain baru yang mencolok dan penuh warna. Dengan livery ini, Trackhouse menjadi tim pertama yang memperkenalkan tampilan baru mereka menjelang musim yang akan datang.

Livery baru Trackhouse Racing mengusung kombinasi warna biru dan hitam yang cerah, dengan aksen kuning dayglo yang mencolok. Desain ini merupakan perwujudan dari identitas balap Trackhouse sejak mereka pertama kali terjun ke dunia balap pada tahun 2021. Tim principal Davide Brivio mengungkapkan bahwa desain ini tidak hanya mencerminkan warna korporat tim, tetapi juga semangat dan ambisi mereka untuk bersaing di level tertinggi MotoGP.

Dalam peluncuran tersebut, dua pembalap tim, Raul Fernandez dan rookie Ai Ogura, memperkenalkan motor Aprilia RS-GP terbaru mereka. Raul Fernandez menyatakan bahwa desain baru ini melambangkan semangat tinggi tim dan aspirasi untuk terus bersaing di depan. Sementara itu, Ogura menambahkan bahwa warna-warna yang berani ini memberikan motivasi ekstra menjelang musim yang penuh tantangan.

Trackhouse Racing juga mengumumkan bahwa mereka terbuka untuk melakukan perubahan pada livery mereka sepanjang musim jika mendapatkan sponsor baru. Davide Brivio menjelaskan bahwa meskipun livery saat ini adalah desain korporat, ada kemungkinan untuk memperbarui tampilan jika ada kemitraan sponsor yang terjalin. Ini menunjukkan fleksibilitas tim dalam beradaptasi dengan kebutuhan sponsor dan tren pasar.

Musim MotoGP 2025 akan dimulai dengan Shakedown test di Sepang dari tanggal 31 Januari hingga 2 Februari. Setelah itu, kedua pembalap akan berpartisipasi dalam tes pra-musim resmi sebelum menghadiri acara peluncuran musim MotoGP 2025 di Bangkok pada tanggal 9 Februari. Livery akhir dari Trackhouse Aprilia RS-GP akan diperkenalkan di Buriram sebelum balapan pembuka di Thailand.

Dengan peluncuran livery baru ini, Trackhouse Racing menunjukkan komitmennya untuk bersaing secara serius di MotoGP. Tim ini berharap dapat membangun momentum dari pengalaman mereka di musim sebelumnya dan meraih hasil yang lebih baik di tahun ini. Para penggemar dan pengamat balap tentu tidak sabar untuk melihat performa kedua pembalap dalam balapan mendatang dengan tampilan baru yang segar dan menarik ini.

Marc Marquez Siap Tampil Memukau di MotoGP 2025: Kejar Gelar Juara Dunia dengan Ducati

Marc Marquez, pembalap MotoGP asal Spanyol, mengungkapkan ambisi besarnya untuk kembali bersaing memperebutkan gelar juara dunia MotoGP pada musim 2025. Kepercayaan dirinya semakin tinggi setelah bergabung dengan tim pabrikan Ducati untuk musim 2025, setelah sebelumnya membela tim satelit Gresini Racing pada musim lalu dan berhasil finis di posisi ketiga.

Marquez, yang sudah mengantongi delapan gelar juara dunia, mengatakan bahwa musim 2025 dan 2026 akan menjadi dua kesempatan besar baginya untuk meraih gelar, karena ia kini berada di tim terbaik dan bertekad untuk memberikan performa maksimal. Keputusan untuk pindah ke Ducati setelah beberapa tahun bersama tim pabrikan Honda, terutama di tengah pemulihan cedera, ternyata membawa dampak positif. Marquez menunjukkan performa terbaiknya dengan meraih tiga kemenangan di Grand Prix dan akhirnya dipromosikan ke tim Ducati Lenovo, di mana ia akan bergabung dengan juara dunia dua kali, Francesco Bagnaia.

Mengenai musim yang akan datang, Marquez berfokus pada peningkatan daya saingnya dan berharap dapat menghindari cedera. Ia mengakui bahwa kecelakaan adalah bagian dari olahraga ini, namun keinginan terbesarnya adalah tetap sehat. Target utamanya adalah mempertahankan persaingan untuk gelar juara dunia hingga balapan terakhir musim ini.

Pada November 2024, Marquez menjalani debut uji coba bersama tim Ducati di Barcelona, mengendarai motor GP24 dan GP25, setelah sebelumnya menggunakan GP23 sepanjang musim 2024. Menjelang musim baru, Ducati dan Marquez siap memperkenalkan motor Desmosedici 2025 pada acara peluncuran yang akan diadakan di Italia pada 20 Januari mendatang.

Masyarakat Italia Dukung Marc Marquez Untuk Juara Dunia MotoGP 2025, Melewati Francesco Bagnaia

Survei terbaru menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Italia lebih menjagokan Marc Marquez daripada Francesco Bagnaia untuk meraih gelar juara dunia MotoGP 2025. Hal ini mencerminkan antusiasme yang tinggi terhadap kembalinya Marquez ke tim Ducati dan harapan besar akan persaingan yang ketat di musim mendatang.

Marc Marquez, juara dunia delapan kali, resmi bergabung dengan tim pabrikan Ducati setelah satu tahun sukses bersama Gresini Racing. Kembalinya Marquez ke tim utama Ducati memicu ekspektasi tinggi dari penggemar dan analis MotoGP. Banyak yang percaya bahwa pengalaman dan keterampilan Marquez akan membantunya bersaing secara efektif melawan rival-rivalnya, termasuk Bagnaia. Ini menunjukkan bahwa reputasi Marquez sebagai salah satu pembalap terbaik sepanjang masa masih sangat dihargai.

Francesco Bagnaia, yang merupakan juara dunia MotoGP 2022 dan 2023, juga memiliki basis penggemar yang kuat. Meskipun demikian, hasil survei menunjukkan bahwa banyak orang Italia merasa bahwa Marquez memiliki potensi lebih besar untuk kembali meraih gelar juara. Bagnaia sendiri telah menunjukkan performa luar biasa dengan memenangkan banyak balapan, tetapi tekanan untuk mempertahankan gelar di hadapan Marquez bisa menjadi tantangan besar. Ini mencerminkan betapa ketatnya persaingan di antara dua pembalap top ini.

Dengan Marquez dan Bagnaia berada dalam tim yang sama, banyak pengamat memperkirakan rivalitas sengit antara keduanya. Mantan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo, menyatakan bahwa pertempuran antara Marquez dan Bagnaia akan menjadi salah satu sorotan utama musim ini. Kedua pembalap memiliki gaya balap yang berbeda dan pengalaman yang beragam, sehingga persaingan ini diprediksi akan sangat menarik untuk disaksikan. Ini menunjukkan bahwa dinamika tim dapat mempengaruhi hasil balapan secara signifikan.

Dukungan untuk Marquez juga dipengaruhi oleh media dan budaya motor di Italia, yang sering kali mengagungkan pembalap dengan prestasi luar biasa dan karakter yang kuat. Media Italia telah memberikan sorotan besar pada kembalinya Marquez ke pabrikan Ducati, menyoroti kemampuannya untuk bersaing di level tertinggi setelah mengalami cedera serius sebelumnya. Ini mencerminkan bagaimana media dapat membentuk opini publik tentang atlet.

Dengan semakin dekatnya musim MotoGP 2025, semua pihak kini diajak untuk menyaksikan bagaimana persaingan antara Marc Marquez dan Francesco Bagnaia akan berkembang. Keduanya memiliki kemampuan luar biasa dan ambisi besar untuk meraih gelar juara dunia. Keberhasilan salah satu dari mereka akan sangat bergantung pada strategi tim dan performa di lintasan. Ini menjadi momen penting bagi penggemar MotoGP untuk menikmati pertunjukan balapan yang penuh drama dan ketegangan.

Wayne Gardner Prediksi Duel Sengit Marc Marquez vs Francesco Bagnaia di MotoGP 2025

Legenda hidup MotoGP, Wayne Gardner, memberikan pandangannya mengenai persaingan yang diprediksi akan terjadi antara Marc Marquez dan Francesco Bagnaia pada musim balap MotoGP 2025. Gardner, yang pernah berkompetisi di era 1983-1992 dan menjadi pembalap Australia pertama yang meraih gelar juara dunia di kelas GP 500cc pada tahun 1987, memiliki analisis menarik tentang dinamika di Ducati.

Menurut pria berusia 65 tahun ini, misi Marc Marquez untuk menambah koleksi gelar juara dunia akan menjadi tantangan berat. Gardner meyakini bahwa tujuan utama Ducati merekrut Marquez ke tim pabrikan bukanlah untuk menjadikannya juara dunia.

“Saya rasa Ducati telah memutuskan untuk menghapus Marquez dari persaingan gelar,” ujar Gardner, seperti dikutip dari Gazzetta.it. Hal ini menunjukkan bahwa Ducati lebih memilih menjadikan Marquez sebagai sekutu daripada lawan, mengingat performa luar biasanya saat membela tim satelit Ducati pada musim 2024.

“Lebih baik bekerja sama dengannya daripada menghadapi dia sebagai pesaing. Ducati paham betul betapa hebatnya Marquez,” tambah Gardner.

Namun demikian, Gardner tetap yakin bahwa Francesco Bagnaia akan menjadi juara dunia MotoGP 2025. Bagnaia, yang dikenal sebagai “Pecco,” dinilai sangat termotivasi setelah gagal mempertahankan gelar juara dunia pada musim 2024 akibat serangkaian kesalahan kecil yang membuat Jorge Martin merebut mahkota juara.

“Ketika Bagnaia mampu menjaga konsentrasinya 100%, dia adalah pembalap yang tak tertandingi. Saya pikir Pecco akan memenangkan kejuaraan karena dia kecewa dan marah pada dirinya sendiri atas kesalahan musim lalu,” jelas Gardner.

MotoGP 2025 diharapkan menjadi musim yang penuh dengan persaingan ketat. Akankah prediksi Gardner bahwa Bagnaia akan merebut gelar juara dunia terbukti? Atau justru Marquez yang mampu menekan Bagnaia hingga membuatnya kembali melakukan kesalahan? Semua akan terjawab di lintasan.

Marc Marquez Bersinar di MotoGP 2024, Siap Jadi Andalan Ducati di 2025

Marc Marquez tampil gemilang sepanjang MotoGP 2024 bersama tim Gresini Racing. Pebalap asal Spanyol itu berhasil meraih posisi ketiga dalam klasemen akhir dengan torehan 392 poin. Dari total 20 balapan yang digelar, Marc mencatatkan tiga kemenangan, yakni di MotoGP Aragon, MotoGP San Marino, dan MotoGP Australia. Penampilan konsisten Marquez, meski menghadapi persaingan ketat, membuktikan bahwa ia masih menjadi salah satu pebalap terbaik di lintasan MotoGP.

Keberhasilan ini membuka jalan bagi Marquez untuk mendapatkan kontrak dengan tim pabrikan Ducati, salah satu tim paling dominan dalam beberapa musim terakhir. Langkah ini menjadi momen penting dalam karier Marquez, yang sebelumnya sempat diragukan setelah beberapa musim penuh tantangan. Pada musim 2025, ia akan berduet dengan juara dunia MotoGP 2023, Francesco Bagnaia, menjadikan Ducati sebagai tim super yang diperkuat oleh dua pebalap juara dunia.

Keputusan Ducati untuk merekrut Marquez, alih-alih Jorge Martin dari tim Pramac yang justru meraih gelar juara dunia 2024, menunjukkan keyakinan besar dari Gigi Dall’Igna, bos Ducati. Pilihan ini didasari pada pengalaman dan kemampuan Marquez yang mampu menghadapi tekanan tinggi, serta kemampuannya untuk terus memberikan performa maksimal.

“Marc Marquez telah melampaui ekspektasi saya di musim 2024. Namun, saya percaya dia masih memiliki potensi untuk menunjukkan kemampuan yang lebih baik, terutama dari segi kecepatan,” ungkap Dall’Igna dalam wawancaranya dengan Marca. Pernyataan ini menunjukkan kepercayaan penuh Dall’Igna terhadap Marquez untuk membawa Ducati semakin mendominasi.

Musim MotoGP 2025 akan dimulai pada awal Maret dengan MotoGP Thailand sebagai seri pembuka. Kombinasi dua juara dunia, Marquez dan Bagnaia, diharapkan membawa Ducati ke puncak kejayaan. Kolaborasi mereka akan menjadi sorotan utama, terutama karena keduanya memiliki gaya balap yang agresif namun cerdas. Para penggemar juga penasaran bagaimana Marquez akan beradaptasi dengan motor Ducati yang memiliki karakteristik berbeda dari motor sebelumnya.

Bagi Marquez, musim 2025 bukan hanya soal membuktikan diri, tetapi juga kesempatan untuk kembali meraih gelar juara dunia yang telah lama dinantikan. Dengan semangat juang yang tak pernah pudar, ia siap memulai babak baru bersama Ducati, membawa harapan tinggi bagi tim dan para penggemarnya di seluruh dunia.

Maverick Vinales Ungkap Kekecewaan Terhadap Aprilia dan Harapan Baru Bersama KTM Tech3

Maverick Vinales, mantan pembalap Suzuki dan Yamaha, mengakhiri perjalanannya bersama Aprilia pada musim MotoGP 2024 setelah tiga tahun bergabung. Mulai musim 2025, pembalap asal Spanyol ini akan berlabuh di tim Red Bull KTM Tech3, bersama Enea Bastianini. Vinales menyelesaikan MotoGP 2024 dengan menempati peringkat tujuh klasemen akhir, meskipun dirinya merasa performanya bisa lebih baik.

Dalam wawancara dengan Autosport, Vinales mengungkapkan penyesalan terbesarnya bersama Aprilia adalah keputusan tim untuk melakukan perubahan besar pada motor RS-GP spesifikasi 2024. Menurutnya, basis motor tahun 2023 dengan sedikit penyesuaian pada aerodinamika seharusnya menjadi pilihan terbaik untuk bersaing.

“Ketika saya menyelesaikan musim 2023 di Valencia, saya hanya meminta dua hal: memperbaiki performa motor saat start dan mempertahankan basis motor yang sama. Saya sangat menyukai motor 2023,” ujar Vinales.

Namun, pada uji coba di Sepang, Vinales mendapati perubahan signifikan pada motor RS-GP 2024 yang membuatnya merasa tidak nyaman sepanjang musim. Meskipun begitu, ia tetap berhasil mencatatkan kemenangan sebagai satu-satunya pembalap non-Ducati yang meraih podium pertama di MotoGP 2024.

Vinales juga sempat berandai-andai jika bisa menggunakan motor RS-GP 2023 pada musim lalu. “Saya tidak yakin apakah itu cukup untuk menantang Ducati, tetapi yang pasti motor tersebut mampu memberikan konsistensi untuk berada di empat besar. Kami memahami setelan motor apa yang tepat, namun saya harus menerima kenyataan balapan sepanjang 2024 dengan motor yang tidak sesuai ekspektasi,” tambahnya.

Dengan semangat baru di KTM Tech3, Vinales berharap dapat menunjukkan performa terbaiknya di MotoGP 2025. Kolaborasinya dengan Enea Bastianini diharapkan mampu membawa tim ke tingkat kompetitif yang lebih tinggi.

Jorge Martin Pujian pada Francesco Bagnaia yang Mulai Setara dengan Valentino Rossi dan Marc Marquez

Jorge Martin mencatatkan sejarah besar di MotoGP 2024 dengan meraih gelar juara dunia pertamanya bersama tim satelit Pramac Racing. Keberhasilan ini tak hanya menandai pencapaian pribadi Martin, tetapi juga menjadi momen bersejarah bagi dunia balap, karena ia menjadi pembalap pertama dari tim satelit yang berhasil merebut gelar juara dunia di kelas utama sejak Valentino Rossi pada tahun 2001. Dengan performa yang luar biasa sepanjang musim, Martin berhasil menunjukkan kemampuannya, terutama di sesi sprint race, di mana ia beberapa kali mengalahkan Francesco Bagnaia, pembalap andalan tim pabrikan Ducati.

Pada akhir musim, Martin berhasil unggul dari Bagnaia dengan selisih 10 poin, meskipun keduanya terlibat persaingan ketat sepanjang tahun. Keberhasilan Martin ini terutama didapatkan berkat hasil positif yang diraih di sprint race, yang memberikan poin-poin penting yang menguntungkan dirinya. Gelar juara dunia ini membuktikan bahwa Martin memiliki kualitas yang tak kalah dengan para pembalap terbaik di kelas MotoGP.

Namun, tantangan baru menanti Martin di MotoGP 2025, di mana ia akan meninggalkan tim Pramac Racing untuk bergabung dengan Aprilia Racing. Kepindahannya ini tentu membawa tantangan besar, mengingat tim Aprilia masih berjuang untuk menemukan konsistensi dalam pengembangan motor RS-GP mereka. Meskipun demikian, Martin menunjukkan sikap rendah hati dan realistis, menyadari bahwa perjuangan di tim baru akan jauh lebih sulit.

Meski meraih kesuksesan luar biasa, Martin tetap menunjukkan sikap respek terhadap Francesco Bagnaia, yang merupakan juara bertahan selama dua musim sebelumnya. Martin mengakui bahwa kegagalan di musim ini tidak mengurangi kualitas Bagnaia sebagai salah satu pembalap terbaik dunia, dan ia tetap menganggap rivalnya itu sebagai salah satu yang paling berbakat di MotoGP.

Sirkuit Buriram Tawarkan Tikungan Menantang Di Pembuka MotoGP 2025

Pada 26 Desember 2024, Sirkuit Buriram, Thailand, kembali menjadi sorotan menjelang pembukaan musim MotoGP 2025. Dengan desain yang menantang dan kombinasi tikungan yang memerlukan keterampilan tinggi, sirkuit ini diperkirakan akan menjadi arena pertarungan sengit bagi para pembalap MotoGP. Dengan atmosfer yang penuh semangat dan suhu tropis yang khas, Sirkuit Buriram dijadwalkan menjadi salah satu yang paling dinanti pada awal musim 2025.

Sirkuit Buriram, yang terletak di kawasan timur laut Thailand, dikenal karena panjang lintasannya yang mencapai 4,6 kilometer, dengan 12 tikungan yang memerlukan teknik mengemudi yang tajam dan konsentrasi tinggi. Setiap tahun, sirkuit ini selalu menjadi salah satu seri pembuka yang paling dinanti di kalender MotoGP karena tantangan unik yang ditawarkannya kepada para pembalap.

Salah satu daya tarik utama Sirkuit Buriram adalah kombinasi antara tikungan cepat dan tikungan chicane yang sempit, yang membutuhkan ketepatan dalam pengendalian motor. Beberapa tikungan di sirkuit ini dikenal sangat tajam, membuat para pembalap harus lebih berhati-hati dan cermat dalam menentukan jalur lintasan. Kombinasi tikungan tersebut menjadikan Buriram sebagai salah satu sirkuit yang paling menantang bagi para pembalap MotoGP.

Dikarenakan karakteristik lintasan yang cukup teknikal, Sirkuit Buriram diprediksi akan memperlihatkan persaingan sengit di kalangan pembalap. Para pembalap yang memiliki kemampuan dalam mengelola tikungan dengan presisi tinggi akan mendapatkan keuntungan, namun tak ada yang bisa meremehkan cuaca panas dan lembap yang sering mengganggu performa pembalap. Hal ini akan menjadi faktor yang sangat krusial dalam menentukan siapa yang keluar sebagai pemenang pada balapan pembuka MotoGP 2025.

Selain tikungan yang menantang, Sirkuit Buriram juga dikenal dengan cuacanya yang panas dan lembap, terutama saat bulan-bulan pembuka musim MotoGP. Kondisi cuaca ini sering kali membuat pembalap dan tim harus bekerja lebih keras dalam pengaturan motor, terutama pada ban dan sistem pendinginan mesin. Pembalap yang mampu beradaptasi dengan kondisi ini kemungkinan akan lebih unggul dalam pertarungan memperebutkan posisi terdepan.

Bagi tim dan pembalap, Sirkuit Buriram bukan hanya menjadi ujian bagi keterampilan mengemudi, tetapi juga kemampuan teknis dalam mempersiapkan motor. Tim yang mampu menyesuaikan pengaturan motor dengan baik untuk mengatasi tantangan sirkuit ini dan cuacanya yang ekstrim memiliki peluang lebih besar untuk meraih kemenangan pada seri pembuka. Tak heran, sirkuit ini selalu menjadi salah satu yang paling dipersiapkan dengan cermat oleh tim-tim besar MotoGP.

Dengan desain sirkuit yang menantang dan kombinasi tikungan tajam yang memerlukan keterampilan tinggi, Sirkuit Buriram akan menawarkan pertarungan seru pada pembuka MotoGP 2025. Meskipun tantangan cuaca dan kondisi lintasan menjadi faktor yang menentukan, para pembalap akan memberikan yang terbaik untuk mengawali musim ini dengan kemenangan. Para penggemar MotoGP pun sudah tak sabar untuk menyaksikan aksi para pembalap kesayangan mereka berlaga di sirkuit legendaris ini.

Quartararo Memuji Mentalitas Yamaha dalam Bangkit dari Keterpurukan

Yamaha tampaknya bertekad untuk tidak mengulang kegagalan yang terjadi pada MotoGP 2024 dan ingin memulai musim 2025 dengan langkah yang lebih baik. Setelah dua musim yang penuh tantangan, upaya keras sedang dilakukan untuk mengembalikan performa mereka. Fabio Quartararo, yang menjadi juara dunia MotoGP 2021, mengalami penurunan signifikan di dua musim terakhir, hanya mampu finis di posisi ke-10 pada MotoGP 2023 dan lebih buruk lagi di posisi ke-13 pada MotoGP 2024.

Meski demikian, Quartararo memberikan apresiasi terhadap upaya Yamaha untuk bangkit. Dia merasa mentalitas tim telah mengalami perubahan signifikan di musim 2024. Salah satu tanda perubahannya adalah keberanian Yamaha untuk menguji suku cadang baru selama musim berjalan, sesuatu yang tidak dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Quartararo, masuknya Max Bartolini sebagai Direktur Teknis menjadi faktor kunci dalam perubahan ini. “Saya berharap peningkatan performa terjadi lebih cepat, namun di paruh pertama musim ini, perubahan yang kami lakukan dalam cara kerja kami lebih penting daripada sekadar peningkatan motor itu sendiri. Mentalitas yang baru sangat menentukan,” ungkap Quartararo, seperti yang dilaporkan Crash pada Rabu, 25 Desember 2024.

Quartararo juga menilai konsesi yang diberikan Yamaha membantu proses peningkatan. “Kami tidak perlu menunggu motor diuji lagi. Setelah lulus uji keselamatan, kami bisa langsung memasangnya di motor,” jelasnya. Dia melihat langkah ini sebagai kemajuan besar dan merupakan kunci penting bagi Yamaha dalam mempersiapkan kebangkitan mereka di musim 2025.