Septian Bagaskara Siap Manfaatkan Kesempatan Emas di Timnas Indonesia

Penyerang Dewa United, Septian Bagaskara, mengaku tidak khawatir dengan persaingan ketat di lini depan Timnas Indonesia. Baginya, dukungan antar pemain lebih penting demi kepentingan tim. Septian menegaskan bahwa setiap pemain harus saling mendukung, sementara keputusan siapa yang bermain sepenuhnya ada di tangan pelatih. Ia hanya berusaha memberikan yang terbaik jika mendapatkan kesempatan tampil.

Septian mengakui bahwa pemanggilan ke Timnas Indonesia merupakan kejutan baginya, mengingat fokusnya selama ini adalah membantu klub di Liga 1. Meski demikian, ia bertekad untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Sebagai seorang striker, tantangan menghadapi lawan sekelas Australia dan Bahrain tentu menjadi pengalaman yang berbeda. Septian berharap bisa memberikan kontribusi nyata, termasuk mencetak gol untuk Indonesia.

Pemain berusia 27 tahun ini mendapatkan panggilan Timnas Indonesia setelah tampil impresif bersama Dewa United di Liga 1 musim ini. Dari 26 pertandingan yang telah dijalaninya, ia berhasil mencetak tujuh gol dan satu assist. Performa apiknya membuat pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, memutuskan untuk memberinya kesempatan memperkuat skuat Garuda.

Septian pun berharap bisa mencatatkan debutnya bersama Timnas Indonesia saat menjalani laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C melawan Australia dan Bahrain. Ia merasa bangga atas kesempatan ini dan berjanji akan memberikan yang terbaik untuk tim, dengan harapan Indonesia dapat melaju lebih jauh dalam kualifikasi.

Jordi Cruyff Jadi Penasihat PSSI, Kluivert: Rasanya Seperti dengan Keluarga

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mengungkapkan kegembiraannya bisa bekerja sama dengan Jordi Cruyff, yang baru saja ditunjuk sebagai Penasihat Teknis PSSI. Keduanya berasal dari Belanda dan memiliki latar belakang sepak bola yang kuat, sehingga diharapkan bisa membawa perkembangan signifikan bagi sepak bola nasional.

PSSI secara resmi memperkenalkan Cruyff sebagai Penasihat Teknis dalam sebuah acara di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, pada Selasa (11/3/2025). Dalam perannya, Cruyff bertugas menyusun strategi jangka pendek, menengah, dan panjang guna meningkatkan performa Timnas Indonesia. Selain itu, ia akan bekerja sama secara erat dengan Kluivert dalam berbagai aspek teknis.

“Rasanya seperti bekerja dengan saudara sendiri. Dia adalah saudara kulit putih saya,” ujar Kluivert, menggambarkan kedekatan dan kekompakan mereka.

Tugas Perdana: Fokus pada Kualifikasi Piala Dunia 2026

Salah satu tugas utama Cruyff adalah mendampingi Kluivert dalam persiapan Timnas Indonesia menghadapi Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Dalam fase ini, Timnas Indonesia akan menjalani dua laga krusial.

  • Laga pertama: Timnas Indonesia akan menghadapi Australia pada Kamis (20/3/2025) di Stadion Sepak Bola Sydney. Ini menjadi tantangan berat bagi Skuad Garuda mengingat Australia merupakan salah satu tim kuat di Asia.
  • Laga kedua: Lima hari setelahnya, Timnas Indonesia akan menjamu Bahrain pada Selasa (25/3/2025) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Pertandingan ini menjadi kesempatan besar bagi Indonesia untuk meraih poin penting.

Kedua laga ini merupakan bagian dari Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, di mana Indonesia bersaing dengan tim-tim tangguh untuk memperebutkan tiket menuju turnamen sepak bola paling bergengsi di dunia.

Kluivert Panggil 27 Pemain, Tiga Naturalisasi Belum Masuk Skuad

Untuk menghadapi Australia dan Bahrain, Kluivert telah memanggil 27 pemain yang dianggap siap berjuang di laga kualifikasi. Namun, tiga pemain naturalisasi baru belum masuk dalam daftar karena masih menunggu pengesahan dari FIFA terkait perpindahan federasi.

Ketiga pemain tersebut adalah:

  • Joey Pelupessy
  • Dean James
  • Emil Audero

Mereka saat ini masih dalam proses administrasi dan baru bisa bergabung dengan Timnas Indonesia setelah mendapatkan lampu hijau dari FIFA.

Dengan kombinasi strategi dari Kluivert dan Cruyff, serta kedalaman skuad yang semakin kompetitif, Timnas Indonesia berharap bisa memberikan kejutan dan meningkatkan peluang mereka dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Semua mata kini tertuju pada performa Skuad Garuda di dua laga penting yang akan datang.

Rekor Kepuasan Publik Terhadap PSSI di Era Erick Thohir: Antara Kesuksesan dan Tantangan

Sebuah survei yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia bertajuk “Isu-Isu Persepakbolaan di Mata Publik dan Pertaruhan Besar PSSI” mengungkapkan bahwa 75,1 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir. Survei ini dilakukan pada 22-28 Desember 2024 dengan melibatkan 1.220 responden berusia 17 tahun ke atas. Hasil survei menunjukkan bahwa tingkat kepuasan publik lebih tinggi pada kelompok yang memiliki interaksi intens dengan dunia sepak bola. Selain itu, masyarakat yang aktif menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, TikTok, serta mereka yang rutin mengakses berita online atau menonton podcast juga menunjukkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi terhadap kinerja PSSI.

Menurut Burhanuddin, peneliti utama sekaligus pendiri Indikator Politik Indonesia, tingkat kepuasan ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah PSSI. Survei ini menilai lima aspek utama kinerja PSSI, yaitu mengembangkan sepak bola Indonesia agar lebih modern, maju, dan profesional dengan mengedepankan prinsip sportivitas; membentuk tim nasional yang berkualitas serta berprestasi; mempromosikan nilai-nilai fair play, persatuan, pendidikan, budaya, dan kemanusiaan melalui sepak bola; melahirkan atlet-atlet sepak bola yang kompeten; serta mengelola dan mengoordinasikan turnamen serta kompetisi secara efektif. Sebanyak 66,2 persen responden menyatakan puas terhadap pencapaian PSSI pada lima aspek tersebut.

Pengamat sepak bola, Mohamad Kusnaeni, menilai bahwa Erick Thohir telah membawa perubahan positif sejak mulai memimpin PSSI pada Februari 2023. Namun, ia juga mengkritisi langkah PSSI baru-baru ini yang menggantikan pelatih tim nasional Shin Tae-yong dengan Patrick Kluivert. Meski keputusan tersebut sah secara hukum, Kusnaeni berpendapat bahwa prosesnya kurang mencerminkan tata kelola kelembagaan yang ideal. Hal ini terutama karena PSSI harus membayar kompensasi besar kepada Shin, yang kontraknya masih berlaku hingga Juni 2027. Ia menyarankan agar proses penggantian dilakukan dengan lebih baik melalui komunikasi yang terencana dan elegan untuk menghindari kerugian besar serta menjaga citra profesionalisme PSSI di mata publik.

Patrick Kluivert Ditunjuk sebagai Pelatih Timnas Indonesia: Misi Besar Menuju Piala Dunia 2026

Patrick Kluivert resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia, menggantikan Shin Tae Yong yang sebelumnya memimpin skuad Garuda dengan berbagai pencapaian. Langkah ini menandai babak baru dalam perjalanan sepak bola Indonesia, yang kini bertekad mengejar mimpi besar: lolos ke Piala Dunia 2026. Penunjukan ini disambut antusias oleh publik Indonesia sekaligus mendapat perhatian dari media internasional, termasuk NOS, media asal Belanda yang menyoroti tantangan besar di hadapan Kluivert.

Dalam ulasan NOS, Kluivert disebut menghadapi salah satu tugas terberat dalam kariernya sebagai pelatih. Masyarakat Indonesia dikenal memiliki gairah tinggi terhadap sepak bola, sehingga ekspektasi terhadap pelatih berkebangsaan Belanda ini tidak main-main. Misi utamanya adalah membawa Indonesia melangkah lebih jauh di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan memastikan tempat di turnamen terbesar tersebut yang akan berlangsung di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.

Saat ini, Timnas Indonesia berada di peringkat ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dengan enam poin dari enam pertandingan, skuad Garuda masih harus bersaing ketat dengan Jepang, yang kokoh di puncak klasemen dengan 16 poin, serta Australia di peringkat kedua dengan tujuh poin. Dengan empat pertandingan tersisa, tantangan bagi Kluivert dan tim sangatlah berat. Namun, peluang untuk mengukir sejarah tetap terbuka jika strategi dan performa tim mampu menunjukkan konsistensi dan peningkatan yang signifikan.

Dalam wawancara dengan NOS, Marc Klok, salah satu pemain naturalisasi andalan Timnas Indonesia, menyatakan keyakinannya terhadap kepemimpinan Kluivert. Menurut Klok, kehadiran pelatih berpengalaman ini bisa membawa perubahan positif dan meningkatkan mental bertanding para pemain. Optimisme serupa juga disampaikan Pieter Huistra, pelatih yang memiliki pengalaman panjang di sepak bola Indonesia. Dia menyoroti pentingnya kerja keras, persiapan matang, dan seleksi pemain yang tepat untuk memenuhi target tinggi ini.

Di bawah komando Kluivert, Timnas Indonesia diharapkan tidak hanya mengandalkan pemain bintang, tetapi juga menciptakan sinergi tim yang solid dan taktis. Pengalaman Kluivert sebagai mantan pemain kelas dunia diyakini dapat menjadi inspirasi bagi para pemain muda Indonesia, yang kini tengah berkembang dengan potensi besar.

Media Belanda juga menyoroti bahwa meski tantangan ini besar, Indonesia memiliki modal penting berupa dukungan masif dari para suporter yang selalu memenuhi stadion dan memberikan semangat tanpa henti. Kombinasi antara semangat pemain, strategi pelatih, dan dukungan publik diharapkan mampu menjadi kunci bagi Indonesia untuk menorehkan sejarah baru di panggung sepak bola dunia.

Panggung Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini tidak hanya menjadi ajang persaingan, tetapi juga pembuktian bahwa Indonesia mampu bersaing di level tertinggi. Perjalanan ini tidak akan mudah, tetapi dengan kerja keras dan keyakinan, Timnas Indonesia di bawah arahan Patrick Kluivert memiliki kesempatan untuk menciptakan kisah yang akan diingat sepanjang masa.