Lando Norris Tampil Gemilang, Kalahkan Verstappen di GP Australia

Lando Norris berhasil menunjukkan performa luar biasa dengan mengungguli Max Verstappen dalam balapan pembuka musim Formula 1 di Grand Prix Australia yang digelar di Sirkuit Albert Park, Melbourne. Dalam balapan yang penuh drama akibat cuaca hujan, Norris berhasil menyelesaikan lomba dengan catatan waktu 1:42:06,304, unggul kurang dari satu detik dari Verstappen. George Russell dari Mercedes melengkapi podium dengan finis di posisi ketiga, terpaut 8,481 detik dari pemimpin lomba.

Norris mengakui bahwa balapan ini sangat menegangkan, terutama dalam dua lap terakhir. Balapan berlangsung dalam kondisi sulit, di mana tiga pembalap, yakni Isack Hadjar, Jack Doohan, dan Carlos Sainz, gagal menyelesaikan lap pertama akibat kecelakaan. Insiden tersebut memaksa safety car beberapa kali masuk ke lintasan. Verstappen sempat memimpin sejak awal, tetapi kesalahannya pada lap ke-18 membuat peluangnya menipis sebelum akhirnya kembali ke posisi depan berkat keberuntungan dari safety car.

Alex Albon dari Williams mengamankan posisi keempat, sementara debutan Mercedes, Kimi Antonelli, menempati posisi kelima. Lance Stroll dari Aston Martin finis keenam, diikuti oleh Nico Hulkenberg dari Sauber. Pembalap Ferrari, Charles Leclerc, harus puas di posisi kedelapan, sementara Oscar Piastri dan Lewis Hamilton melengkapi sepuluh besar.

Balapan berlangsung sengit hingga akhir. Verstappen terus menekan Norris di lap-lap terakhir, tetapi pembalap asal Inggris itu mampu mempertahankan posisinya hingga garis finis. Dengan hasil ini, Norris memulai musim dengan kemenangan impresif, memberikan sinyal kuat bahwa ia siap bersaing memperebutkan gelar juara dunia tahun ini.

Christian Horner Pastikan Verstappen Bertahan di Red Bull Meski Dihantui Tawaran Fantastis

Bos Red Bull, Christian Horner, menegaskan bahwa Max Verstappen tetap berkomitmen bersama timnya dan membantah rumor kepindahannya ke Aston Martin. Pernyataan ini merespons kabar bahwa pembalap asal Belanda itu menerima tawaran fantastis senilai 1 miliar poundsterling untuk meninggalkan Red Bull sebelum kontraknya berakhir pada 2028.

“Max sangat bahagia dengan kondisi tim saat ini. Ia telah tumbuh bersama Red Bull dan memiliki hubungan yang erat dengan seluruh tim, mulai dari mekanik hingga teknisi,” ujar Horner, pada Sabtu.

Lebih lanjut, Horner menegaskan bahwa Red Bull berkomitmen untuk terus memberikan mobil yang kompetitif, memungkinkan Verstappen meraih kesuksesan besar dalam hampir satu dekade terakhir.

Spekulasi kepindahan Verstappen mencuat setelah adanya rumor bahwa sang juara dunia empat kali ini menginginkan perubahan di Red Bull. Performa tim yang dianggap kurang dominan musim lalu menjadi salah satu faktor pemicu isu tersebut.

Meski begitu, Horner menolak berkomentar terkait kondisi finansial Aston Martin yang berani menawarkan kontrak lebih besar dibanding Red Bull. “Saya tidak bisa berbicara tentang keuangan tim lain, tetapi saya yakin Red Bull berada dalam posisi yang kuat dibandingkan dengan pesaing kami di jalur pit,” tambahnya.

Saat ini, Verstappen tengah fokus mempertahankan dominasinya di Formula 1 dengan mengincar gelar juara dunia kelima berturut-turut. Jika berhasil, ia akan sejajar dengan legenda balap seperti Juan Manuel Fangio, Michael Schumacher, dan Lewis Hamilton.

Di sisi lain, Red Bull juga berambisi kembali menjadi tim konstruktor terbaik setelah mengalami persaingan ketat dengan McLaren pada musim lalu.

Sergio Perez Pertimbangkan Masa Depan: Kembali ke F1 atau Menikmati Kebebasan?

Sergio Perez, pembalap Formula 1 asal Meksiko yang telah menjalani karier selama 14 tahun, kini tengah berada di persimpangan besar dalam hidupnya. Setelah resmi meninggalkan tim Red Bull di akhir musim 2024, Perez mengungkapkan bahwa dirinya membutuhkan waktu untuk menentukan langkah selanjutnya. Di usianya yang hampir menginjak 35 tahun, ia berencana mengambil keputusan dalam enam bulan ke depan mengenai masa depannya di dunia balap.

“Saya akan kembali ke Formula 1 hanya jika itu memberikan kebahagiaan bagi saya. Itu yang menjadi pertimbangan utama saya,” kata Perez dalam wawancara terbarunya.

Keputusan Perez untuk beristirahat sementara dari F1 memberinya kesempatan merasakan kebebasan yang belum pernah ia alami sebelumnya. “Rasanya luar biasa, sulit dijelaskan, tetapi saya merasa seperti pribadi yang berbeda. Ini adalah sesuatu yang belum pernah saya alami sebelumnya, dan saya sangat bahagia,” tambahnya.

Musim 2024 menjadi tantangan besar bagi Perez, yang mengawali tahun dengan harapan tinggi untuk melanjutkan tren positif setelah finis kedua di klasemen pembalap pada musim sebelumnya. Namun, penurunan performa signifikan membuatnya hanya mengumpulkan sembilan poin dari delapan Grand Prix terakhir tanpa kemenangan. Situasi ini berujung pada keputusan Red Bull untuk menggantikannya dengan Liam Lawson mulai musim 2025.

Kendati demikian, Perez memilih untuk tidak terburu-buru. Ia lebih memprioritaskan menikmati kehidupannya saat ini sembari menunggu peluang baru yang menarik. “Jika ada proyek yang menarik dan sesuai dengan apa yang saya cari, saya pasti akan mempertimbangkannya,” tuturnya dengan optimis.

Bagi Perez, kebahagiaan pribadi adalah prioritas utama, baik itu di dalam maupun di luar lintasan balap. Dengan sikap positif, ia membuka lembaran baru untuk masa depan yang belum pasti, namun penuh dengan kemungkinan.