Fabio Di Giannantonio Fokus Pulihkan Kondisi Fisik Demi MotoGP 2025

Pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Fabio Di Giannantonio, atau yang akrab disapa Diggia, mengungkapkan bahwa kondisi fisiknya saat ini baru mencapai 85 persen setelah menjalani operasi cedera bahu pada awal November lalu.

“Kondisi fisik saya sekarang sekitar 85 persen. Target saya adalah mencapai 100 persen, meskipun itu sulit mengingat jenis cedera yang saya alami,” ujar Diggia dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu.

Cedera itu bermula dari kecelakaan saat sesi latihan di GP Austria, di mana Diggia terjatuh dengan kecepatan tinggi dan mengalami dislokasi bahu kiri. Setelah melalui berbagai pemeriksaan, ia dinyatakan tidak fit untuk melanjutkan balapan.

Untuk memulihkan cedera, Diggia menjalani operasi artroskopi di klinik Villa Stuart, Roma, yang dilakukan oleh Profesor Alessandro Castagna. Meskipun pemulihan normal membutuhkan waktu enam hingga tujuh bulan, tim medis berusaha memangkas durasi tersebut menjadi empat bulan agar ia bisa segera kembali ke lintasan.

Diggia mengakui bahwa bahu kirinya belum sepenuhnya pulih dan masih terasa tidak nyaman saat mengendarai motor Ducati Desmosedici GP23. Namun, ia tetap optimis untuk mencapai kondisi fisik yang cukup baik guna memulai musim MotoGP 2025.

“Memang tidak mudah mencapai 100 persen, tetapi target saya adalah minimal 90 persen agar bisa tampil kompetitif di balapan pertama,” katanya.

Meski cedera dan operasi memengaruhi persiapannya, Diggia menegaskan bahwa fokus utamanya tetap pada pemulihan kondisi fisik. Ia tidak melakukan persiapan khusus untuk motor barunya, Ducati Desmosedici GP25, karena lebih memprioritaskan kebugaran tubuh.

“Sebenarnya, operasi ini dilakukan setelah GP Thailand tahun lalu dan menyita banyak waktu. Selama tiga setengah bulan terakhir, saya fokus memulihkan kondisi tubuh. Jadi, persiapannya lebih terpusat pada fisik daripada perubahan motor,” jelasnya.

Dengan usaha keras dan dukungan tim, Diggia berharap dapat kembali bersaing di lintasan MotoGP dan tampil maksimal pada musim 2025.

Fernandez Menolak Ganti Aprilia RS-GP di Tengah Musim

Raul Fernandez, pembalap Trackhouse Racing, menyatakan bahwa ia tidak ingin mengalami perubahan motor mendadak di tengah musim seperti yang terjadi pada 2024. Pada musim tersebut, Fernandez menjadi satu-satunya pembalap Aprilia yang memulai dengan spesifikasi RS-GP 2023, sementara tim hanya memiliki prototipe terbatas dari motor 2024 yang telah diperbarui. Baru setelah liburan musim panas di Silverstone, ia diberikan versi baru motor, namun masih menggunakan mesin spesifikasi 2023 karena pembatasan homologasi.

Perbedaan yang signifikan antara motor 2023 dan 2024 membuat Fernandez kesulitan beradaptasi, terutama karena tidak ada kesempatan untuk pengujian di luar sesi tes resmi yang terbatas. Meskipun Aprilia berusaha memberikan perlengkapan seragam untuk semua pembalapnya, Fernandez merasa bahwa pergantian motor yang dilakukan pada pertengahan musim justru menghambat performanya.

“Saya tidak ingin mengulang pengalaman ini lagi di masa depan,” ujar Fernandez tegas. “Mengganti motor di tengah musim itu sangat sulit. Meskipun perubahan kecil mungkin tidak masalah, motor baru ini sangat berbeda, dan itu mengharuskan saya untuk mengubah banyak hal, termasuk gaya berkendara. Itu tidak membantu kami.”

Meski Fernandez menunjukkan potensi dengan kualifikasi baik di Barcelona dan Sachsenring menggunakan motor 2023, hasil balap pada hari Minggu kurang memuaskan. Ia finis tertinggal dari rekan setimnya, Miguel Oliveira, meskipun Oliveira absen karena cedera di beberapa balapan. Fernandez juga mengungkapkan rasa frustrasinya tentang kurangnya konsistensi dan pengembangan yang terhambat selama musim ketiganya di MotoGP.

“Musim ini sangat sulit,” kata Fernandez. “Kami menguji banyak hal, tetapi tidak punya cukup waktu untuk berkembang. Kami fokus pada proyek jangka panjang, mencoba memahami banyak hal, tetapi pada akhirnya saya kesulitan memanfaatkan perkembangan yang ada.” Ketika ditanya mengenai masa depannya, Fernandez memberikan jawaban yang ambigu, mengungkapkan bahwa Aprilia sedang menganalisis situasi dan belum memutuskan langkah selanjutnya.