Miguel Oliveira Jalani Operasi, Dipastikan Absen di GP Amerika

Pembalap tim Prima Pramac, Miguel Oliveira, harus menjalani operasi akibat cedera dislokasi sendi yang dideritanya setelah mengalami kecelakaan di GP Argentina. Insiden tersebut terjadi saat balapan memasuki lap kelima, yang membuatnya terpaksa mundur lebih awal dari kompetisi. Akibat benturan keras saat kecelakaan, Oliveira mengalami cedera serius yang memerlukan perawatan medis intensif.

Setelah kembali ke Portugal, Oliveira menjalani pemeriksaan MRI yang mengungkap adanya dislokasi pada sendi sternoklavikular serta pecahnya ligamen. Cedera ini membuatnya harus menjalani operasi untuk mempercepat proses pemulihan. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada tim medis yang telah menangani cederanya dan mengatakan bahwa keputusan terbaik untuk pemulihannya adalah dengan membiarkan lengannya dalam keadaan tidak bergerak selama beberapa waktu agar bisa sembuh dengan sempurna.

Dampak dari cedera ini membuat Oliveira dipastikan absen di GP Amerika Serikat yang akan digelar di Sirkuit Austin, Texas, pada 28-30 Maret mendatang. Sebagai langkah antisipasi, tim telah menunjuk juara Moto2 2022, Augusto Fernandez, untuk menggantikannya selama masa pemulihan. Tim berharap Oliveira dapat segera kembali dalam kondisi terbaiknya, meskipun proses pemulihannya belum bisa dipastikan dengan jelas.

Hingga saat ini, masih belum ada kepastian mengenai kapan Oliveira dapat kembali ke lintasan. Menurutnya, proses pemulihan sangat bergantung pada respons biologis tubuhnya, sehingga evaluasi akan dilakukan setiap minggu untuk menentukan progres kesembuhannya. Meski ia ingin segera kembali berkompetisi, Oliveira menegaskan bahwa prioritas utamanya saat ini adalah fokus pada pemulihan secara optimal sebelum bisa kembali bertarung di MotoGP dengan kondisi fisik 100%.

Yamaha Factory MotoGP Siapkan Strategi Baru dengan Dovizioso dan Fernandez Menyongsong Musim 2025

Yamaha Factory MotoGP menghadapi tantangan besar dalam persiapan mereka untuk musim 2025, terutama setelah absennya Cal Crutchlow sebagai test rider utama. Untuk mengatasi kekurangan ini, tim memutuskan untuk memanggil Andrea Dovizioso, yang kini menjabat sebagai konsultan penguji Yamaha, guna membantu pengembangan motor YZR-M1 dan mesin V4 yang direncanakan untuk 2026.

Dengan Augusto Fernandez yang kini berperan sebagai test rider, serta keterlibatan pembalap top seperti Fabio Quartararo dan Alex Rins, Yamaha berharap bisa mengejar ketertinggalan dari tim-tim Eropa yang lebih dominan. Tes di Sepang, yang dijadwalkan pada 31 Januari hingga 2 Februari 2025, akan menjadi momen penting untuk menentukan arah pengembangan teknis mereka.

Kepala tim Yamaha, Massimo Meregalli, menyatakan kepada GPOne bahwa meskipun Crutchlow masih dalam masa pemulihan dari infeksi tangan pascaoperasi, peran Crutchlow sangat dibutuhkan untuk membimbing Fernandez, yang baru saja memulai karirnya sebagai test rider. Namun, dengan kondisi Crutchlow yang belum sepenuhnya pulih, Dovizioso diharapkan dapat menggantikan peran tersebut untuk sementara waktu.

Pada sesi Shakedown MotoGP di Sepang, Dovizioso dan Fernandez akan terlibat langsung dalam pengujian motor YZR-M1 2025 dan mesin V4 yang sedang dalam tahap awal pengembangan untuk regulasi MotoGP 2027. Yamaha memanfaatkan status konsesi untuk melakukan uji coba lebih luas, mengikuti jejak Honda Racing Corporation (HRC), guna mempercepat inovasi teknis mereka.

Bagi Fernandez, tantangan besar bukan hanya beradaptasi dengan peran barunya sebagai test rider, tetapi juga berkontribusi dalam pengembangan motor YZR-M1 dan mesin V4 Yamaha yang memiliki potensi besar untuk masa depan. Dovizioso, dengan pengalamannya yang luas di MotoGP, akan menjadi sosok kunci dalam membantu Yamaha mengurangi kesenjangan performa dengan pabrikan Eropa.

Meskipun mesin inline-four tetap digunakan pada musim 2025, Yamaha sudah mempersiapkan perubahan besar dengan proyek mesin V4 yang lebih tangguh untuk menghadapi regulasi baru pada 2026. Kehadiran Dovizioso di tes Sepang dan perannya dalam pengembangan mesin V4 menunjukkan komitmen Yamaha untuk kembali ke persaingan papan atas MotoGP.

Dengan inovasi teknis yang matang, musim 2025 bisa menjadi titik balik bagi Yamaha dalam perburuan gelar juara dunia.