Pertarungan Reuni: Brandon Royval Kembali Hadapi Manel Kape di UFC 317

Brandon Royval, petarung kelas terbang Ultimate Fighting Championship (UFC), siap kembali ke oktagon setelah pulih dari gegar otak yang sempat mengganggu kariernya. Ia dijadwalkan berhadapan dengan Manel Kape dalam ajang bergengsi UFC 317 yang digelar di T-Mobile Arena, Las Vegas, pada 28 Juni mendatang. Pertemuan ini sempat dijadwalkan terjadi di UFC Vegas 103 pada bulan Maret, namun Royval menarik diri karena masih mengalami efek dari cedera kepala tersebut.

Setelah Royval mundur, Manel Kape tetap melanjutkan laga dan menghadapi petarung pengganti, Asu Almabayev, yang belum banyak dikenal. Kape berhasil mengalahkan Almabayev melalui kemenangan technical knockout (TKO) di ronde ketiga, memperkuat posisinya di klasemen flyweight. Kini, dengan kondisi Royval yang telah pulih sepenuhnya, pertarungan yang tertunda tersebut akhirnya dapat diwujudkan.

Laga antara Royval dan Kape menjadi sorotan utama dalam divisi kelas terbang karena berpotensi menentukan penantang selanjutnya untuk juara bertahan 125 pon, Alexandre Pantoja. Royval saat ini memegang status sebagai penantang nomor satu di divisinya, setelah meraih dua kemenangan usai kalah dari Pantoja lewat keputusan juri di UFC 296. Di sisi lain, Kape juga tampil impresif dengan enam kemenangan dari delapan pertandingan terakhir, termasuk satu kekalahan yang juga datang dari Pantoja.

Pertarungan ini menjadi laga besar pertama yang diumumkan untuk UFC 317, bagian dari International Fight Week yang selalu dinanti penggemar MMA. Masih akan ada pengumuman lainnya, namun duel Royval vs. Kape dipastikan menjadi salah satu sajian utama dalam event tersebut.

UFC Gabung Liga Tinju Baru, Alex Pereira Siap Hadapi Usyk?

Kesepakatan besar antara Dana White, CEO UFC, dan promotor olahraga bela diri asal Arab Saudi, Turki Alalshikh, membuka peluang baru di dunia tinju. Kemitraan ini berpotensi membawa TKO Group Holdings ke dalam ajang tinju profesional, yang bisa menjadi jalan bagi petarung UFC, Alex Pereira, untuk bertarung melawan juara kelas berat, Oleksandr Usyk, di atas ring tinju. Pereira, yang baru saja mempertahankan gelar kelas berat ringan UFC miliknya, mengungkapkan ketertarikannya untuk ambil bagian dalam pertandingan bersejarah ini.

Pada Sabtu lalu, di Las Vegas, Pereira sukses mempertahankan sabuk juara kelas berat ringan UFC setelah mengalahkan Magomed Ankalaev. Namun, di luar octagon, perhatian dunia juga tertuju pada berita mengejutkan yang muncul pada Rabu sebelumnya, di mana kabar tentang potensi perebutan sabuk tinju antara Pereira dan Usyk mencuri perhatian publik. Dalam wawancara pada hari media UFC 313, Pereira mengungkapkan kegembiraannya saat mendengar kabar tersebut.

“Saya sangat senang mendengar pengumuman itu,” ujar Pereira dalam bahasa Portugis. “Mungkin pertandingan ini bisa terjadi pada bulan September di Arab Saudi. Saya yang pertama menunjukkan minat, lalu Usyk juga menunjukkan minat. Sekarang, kita hanya perlu menunggu keputusan dari organisasi-organisasi yang terlibat. Saya siap untuk itu.”

Pereira, yang sering dijuluki “Poatan,” tidak hanya berkonsentrasi pada pertahanannya di UFC, tetapi juga membuka peluang untuk beralih ke dunia tinju. Jika terwujud, pertandingan tinju ini bisa menjadi salah satu duel terbesar dalam sejarah olahraga bela diri. Sebelumnya, UFC hanya pernah bekerja sama dengan promotor tinju saat Conor McGregor bertarung melawan Floyd Mayweather pada tahun 2017. McGregor, meskipun kalah dalam pertandingan tersebut, berhasil menarik perhatian dunia dengan mencatatkan 4,3 juta pembelian bayar-per-tayang domestik, menjadikannya salah satu acara tinju terlaris sepanjang masa.

Pereira juga mengungkapkan bahwa dia merasa dirinya kini menjadi wajah UFC, berkat kesuksesannya baik di dalam maupun di luar octagon. “Tahun lalu adalah tahun yang sangat sukses bagi saya, nama saya semakin dikenal, dan saya merasa saya adalah wajah UFC saat ini,” tambahnya.

Meski begitu, Pereira tetap fokus pada pertahanannya melawan Ankalaev, yang merupakan pertahanan gelar keempatnya. Namun, dia juga mengakui bahwa masa depannya penuh dengan pilihan menarik, seperti pertarungan dengan Dricus Du Plessis di kelas 205 pound, Jon Jones di kelas berat, atau bahkan melanjutkan karier tinjunya melawan Usyk.

“Tujuan saya adalah mempertahankan sabuk juara saya, tetapi saya tetap membuka peluang untuk berbagai pertarungan yang menarik ke depan,” tutup Pereira. “Semua keputusan tergantung pada UFC, dan saya akan mengikuti apa pun yang mereka arahkan.”

Cristiano Ronaldo Punya 3 Sahabat Atlet UFC, 2 di Antaranya Petarung Muslim

Cristiano Ronaldo tidak hanya dikenal sebagai salah satu ikon sepak bola dunia, tetapi juga seorang penggemar berat olahraga tarung, khususnya Mixed Martial Arts (MMA). Minatnya yang mendalam terhadap MMA membawanya dekat dengan sejumlah atlet UFC ternama. Beberapa dari mereka bahkan memiliki kedekatan pribadi dengan Ronaldo, termasuk beberapa petarung Muslim yang berbagi persahabatan dengan mega bintang asal Portugal ini.

Berikut adalah beberapa atlet UFC yang diketahui memiliki hubungan dekat dengan Cristiano Ronaldo:

  1. Shara Magomedov Shara Magomedov adalah petarung UFC asal Rusia yang berlaga di divisi kelas menengah. Dalam kehidupan pribadinya, dia terhubung erat dengan Cristiano Ronaldo. Pada Februari 2025, Ronaldo hadir untuk mendukung Shara dalam pertandingan melawan Michael Page di Riyadh, Arab Saudi. Sebelum pertandingan, Ronaldo bertemu dengan Shara untuk berbincang santai dan bertukar kaos, memberikan dukungannya penuh terhadap temannya itu. “Cristiano percaya pada potensi saya dan akan selalu mendukung saya,” kata Shara dalam wawancara setelah pertandingan tersebut. Ronaldo menunjukkan bahwa dia melihat potensi Shara untuk menjadi juara UFC, dan pertemuan itu menjadi momen yang sangat berarti bagi keduanya.
  2. Conor McGregor Nama Conor McGregor sudah sangat familiar di dunia UFC. Meski sering terlibat kontroversi, McGregor adalah salah satu petarung terbaik yang telah meraih berbagai gelar juara. Meskipun absen sejak 2021, McGregor belum mengumumkan pensiun dan disebut-sebut akan segera kembali ke ring. Di luar oktagon, McGregor juga menjalin hubungan baik dengan Cristiano Ronaldo. Salah satu momen yang menonjol dalam persahabatan mereka terjadi pada Juli 2016, ketika Ronaldo mengunjungi tempat latihan McGregor di Las Vegas. Kedua atlet ini sempat berfoto bersama dan berinteraksi dengan ceria, memperlihatkan sisi persahabatan mereka yang erat. Sejak itu, kedekatan mereka terus terjaga, sering kali terlihat melalui media sosial dan candaan yang mereka bagi.
  3. Khabib Nurmagomedov Khabib Nurmagomedov, meski sudah pensiun dari UFC, tetap menjadi salah satu nama yang paling dihormati dalam dunia MMA. Persahabatannya dengan Cristiano Ronaldo sudah dikenal banyak orang, dan mereka sering terlihat bersama dalam berbagai kesempatan. Khabib pernah mengungkapkan dalam sebuah podcast bersama YouTuber Rusia KraSava bahwa dirinya dan Ronaldo sering berkomunikasi dan berbicara tentang motivasi dalam hidup. “Kami sering berbicara, hampir setiap hari. Ketika kami bertemu, kami berbicara tentang motivasi kami,” ujar Khabib. Kedekatan mereka ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki jadwal padat, mereka tetap menjaga hubungan baik satu sama lain.

Cristiano Ronaldo memang memiliki banyak hubungan persahabatan dengan para atlet UFC, yang tidak hanya terbatas pada persaingan di dalam ring, tetapi juga melampaui batas olahraga. Persahabatan yang terjalin antara Ronaldo dan para petarung ini menunjukkan bahwa meskipun berasal dari dunia olahraga yang berbeda, mereka tetap bisa berbagi nilai persahabatan dan saling mendukung dalam perjalanan karier mereka.

Conor McGregor Beri Kode Kembali Ke Octagon Dan Siap Bertarung Di UFC Tahun Ini

Conor McGregor, mantan juara UFC dua divisi, memberikan sinyal kuat tentang kembalinya ia ke arena pertarungan. Setelah berbulan-bulan absen akibat cedera, McGregor menyatakan bahwa ia berkomitmen untuk kembali bertarung di UFC tahun ini, menambah antusiasme para penggemar MMA di seluruh dunia.

McGregor telah lama absen dari Octagon sejak mengalami cedera serius pada kakinya saat melawan Dustin Poirier di UFC 264 pada Juli 2021. Cedera tersebut membuatnya tidak dapat bertanding selama lebih dari dua tahun. Sebelumnya, ia dijadwalkan untuk bertarung melawan Michael Chandler di UFC 303, namun harus mundur karena cedera jari kaki. Ini menunjukkan bahwa meskipun McGregor adalah salah satu petarung terhebat, cedera dapat menjadi penghalang besar dalam karier seorang atlet.

Dalam wawancara terbaru, McGregor mengonfirmasi bahwa ia berencana untuk kembali ke Octagon pada tahun 2025 dan berharap untuk bertarung setidaknya dua kali. “Saya harus kembali,” ujarnya, menegaskan komitmennya untuk kembali ke kompetisi. Pernyataan ini menunjukkan bahwa McGregor masih memiliki semangat juang yang tinggi dan ingin membuktikan kemampuannya di arena pertarungan.

Meskipun belum ada tanggal pasti untuk pertarungan pertamanya, banyak spekulasi bahwa McGregor akan melawan Michael Chandler. Pertandingan ini telah lama dinantikan oleh penggemar dan dianggap sebagai salah satu pertarungan paling menarik di divisi ringan. Ini mencerminkan harapan besar dari penggemar untuk melihat duel antara dua petarung berbakat yang telah saling menantang selama beberapa waktu.

CEO UFC, Dana White, juga mengungkapkan keyakinannya bahwa McGregor akan kembali bertanding di tahun ini. White menyatakan bahwa meskipun ada banyak tantangan yang harus dihadapi McGregor, ia percaya bahwa mantan juara tersebut akan menemukan jalannya kembali ke Octagon. Dukungan dari White menunjukkan pentingnya peran promotor dalam mendukung kembalinya bintang besar seperti McGregor.

Dengan sinyal positif dari Conor McGregor dan dukungan dari pihak UFC, banyak penggemar berharap dapat menyaksikan kembalinya “The Notorious” ke arena pertarungan dalam waktu dekat. Kembalinya McGregor tidak hanya akan menjadi momen penting bagi kariernya tetapi juga bagi dunia MMA secara keseluruhan. Diharapkan bahwa ia dapat kembali dengan performa yang mengesankan dan membuktikan bahwa ia masih memiliki tempat di puncak olahraga ini.

Umar Nurmagomedov Alami Patah Tangan, Rekor Sempurna Terhenti Di UFC 311

Petarung MMA Umar Nurmagomedov mengalami kekalahan mengejutkan dalam pertarungan melawan Merab Dvalishvili di UFC 311. Pertarungan tersebut berlangsung di Intuit Dome, Inglewood, California, dan berakhir dengan keputusan bulat yang menguntungkan Dvalishvili, sekaligus menghentikan rekor sempurna Nurmagomedov yang sebelumnya tidak terkalahkan.

Umar Nurmagomedov memasuki pertarungan ini dengan catatan impresif 18-0 dan harapan tinggi untuk merebut gelar juara kelas bantam. Namun, di awal ronde pertama, ia mengalami cedera serius ketika tangannya patah. Manajernya, Ali Abdelaziz, mengonfirmasi bahwa cedera tersebut terjadi dalam pertukaran serangan awal dan mempengaruhi performanya sepanjang pertarungan. Ini menunjukkan betapa pentingnya kondisi fisik dalam olahraga kontak seperti MMA.

Meskipun mengalami cedera, Nurmagomedov berhasil memulai pertarungan dengan baik dan bahkan sempat unggul pada dua dari tiga kartu penilaian di awal. Namun, seiring berjalannya waktu, Dvalishvili mulai mengambil alih dengan strategi yang lebih bervariasi dan tekanan yang konsisten. Keberhasilan Dvalishvili dalam memanfaatkan stamina dan teknik gulatnya menjadi kunci kemenangan. Ini mencerminkan bagaimana adaptasi dan ketahanan mental sangat penting dalam pertandingan yang kompetitif.

Khabib Nurmagomedov, mantan juara UFC dan sepupu Umar, terlihat sangat emosional setelah pertarungan. Dia merasa frustrasi atas hasil tersebut dan menyatakan bahwa Umar seharusnya bisa tampil lebih baik jika tidak mengalami cedera. Khabib dikenal sebagai sosok yang mendukung penuh karier Umar dan berharap agar dia segera pulih. Ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan keluarga dalam karier seorang atlet.

Kekalahan ini menjadi titik balik bagi Umar Nurmagomedov yang kini memiliki rekor 18-1. Meskipun kehilangan gelar juara, banyak pengamat percaya bahwa dia masih memiliki potensi besar untuk kembali bersaing di puncak kelas bantam. Cedera yang dialaminya juga menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kesiapan fisik dan mental dalam menghadapi tantangan di arena. Ini mencerminkan bahwa setiap kekalahan dapat menjadi kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Dengan cedera yang dialami dan kekalahan di UFC 311, semua pihak berharap agar Umar Nurmagomedov dapat segera pulih dan kembali ke oktagon. Diharapkan bahwa pengalaman ini akan memperkuat tekadnya untuk meraih kesuksesan di masa depan. Keberhasilan dalam pemulihan dan penampilan selanjutnya akan menjadi indikator penting bagi perjalanan kariernya di dunia MMA yang kompetitif.

Islam Makhachev Naik Berat Badan Setelah Perubahan Lawan Di UFC 311

Juara kelas ringan UFC, Islam Makhachev, mengalami perubahan signifikan dalam persiapannya untuk UFC 311 setelah calon lawan awalnya, Arman Tsarukyan, terpaksa mundur akibat cedera. Makhachev, yang sebelumnya telah mencapai berat badan idealnya di 154,5 pon, kini harus menambah berat badan menjadi 155 pon untuk menghadapi penggantinya, Renato Moicano. Perubahan mendadak ini menunjukkan tantangan yang dihadapi petarung dalam mempertahankan kondisi fisik mereka menjelang pertarungan.

Awalnya, Makhachev dijadwalkan untuk bertanding melawan Tsarukyan untuk mempertahankan gelar juara. Namun, cedera yang dialami Tsarukyan memaksa UFC untuk mencari pengganti dengan cepat. Renato Moicano, yang sebelumnya dijadwalkan bertanding melawan Beneil Dariush, dipilih sebagai pengganti. Situasi ini mencerminkan sifat dinamis dari dunia MMA, di mana perubahan mendadak dapat terjadi dan mempengaruhi strategi serta persiapan petarung.

Makhachev menyatakan bahwa meskipun perubahan lawan dapat mempengaruhi persiapannya, ia tetap fokus dan siap menghadapi tantangan baru. Dengan penambahan berat badan yang diperlukan, Makhachev berusaha untuk memastikan bahwa ia tetap dalam kondisi optimal saat memasuki oktagon. Ini menunjukkan dedikasi dan profesionalisme yang tinggi dari seorang juara dalam menghadapi situasi yang tidak terduga.

Perubahan ini juga berdampak pada jadwal pertarungan lainnya di kartu utama UFC 311. Moicano yang sebelumnya akan melawan Dariush kini mendapatkan kesempatan untuk bertanding memperebutkan gelar juara melawan Makhachev. Hal ini menunjukkan bagaimana satu perubahan dapat memengaruhi seluruh acara dan memberikan kesempatan baru bagi petarung lain.

Kabar tentang perombakan lawan ini telah menarik perhatian besar dari penggemar MMA dan media. Banyak yang penasaran bagaimana Makhachev akan beradaptasi dengan gaya bertarung Moicano yang berbeda. Reaksi positif juga datang dari penggemar Moicano yang berharap agar petarung mereka dapat mengejutkan dunia dengan performa luar biasa di laga ini.

Dengan pertarungan UFC 311 yang semakin dekat, semua pihak berharap bahwa Makhachev dapat menunjukkan kemampuannya sebagai juara meskipun harus beradaptasi dengan perubahan mendadak ini. Diharapkan bahwa pertarungan ini akan berlangsung seru dan menarik bagi para penggemar MMA di seluruh dunia. Keberhasilan Makhachev dalam menghadapi tantangan baru ini akan semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu petarung terbaik di dunia.

Khabib Nurmagomedov: Dominasi MMA Dagestan Tak Tertandingi, Irlandia Belum Selevel

Mantan juara kelas ringan UFC asal Dagestan, Khabib Nurmagomedov, kembali menegaskan superioritas petarung MMA dari Dagestan dibandingkan dengan Irlandia. Dalam pernyataannya melalui akun media sosial X yang diakses dari Jakarta, Minggu, Khabib mengklaim bahwa kualitas petarung Dagestan jauh melampaui petarung asal Irlandia.

“Ini adalah fakta. Anda tidak bisa membandingkan petarung Irlandia dengan petarung dari Dagestan,” tulis Khabib. Pernyataan ini disampaikan menjelang pertarungan rekan setimnya, Usman Nurmagomedov, melawan Paul Hughes dari Irlandia untuk gelar kelas ringan Bellator pada 25 Januari mendatang.

Khabib juga mempertanyakan jumlah petarung berkualitas dari Irlandia, dengan menyebutkan hanya beberapa nama seperti Conor McGregor dan Paul Hughes. “Setelah itu, siapa lagi? Tidak ada,” sindirnya.

Komentar ini memicu respons dari Darren Till, petarung asal Inggris, yang membela Irlandia dengan menyebut bahwa negara tersebut unggul secara proporsional jika melihat perbedaan populasi. Namun, Khabib tetap teguh pada pendapatnya. Ia menegaskan bahwa Dagestan mendominasi baik dalam MMA amatir maupun profesional.

“Kami memiliki juara, pesaing, dan petarung peringkat di setiap liga utama. Dagestan bisa dengan mudah mengalahkan tim dunia dalam MMA amatir jika diadakan pertandingan tim melawan tim,” ujarnya.

Sebagai mantan juara UFC dengan rekor sempurna 29-0, Khabib berbicara berdasarkan pengalamannya. Ia juga menyebut nama-nama petarung Dagestan lain seperti Islam Makhachev, Usman Nurmagomedov, dan Umar Nurmagomedov yang saat ini mendominasi divisi mereka di UFC dan Bellator.

Sementara itu, meskipun Irlandia terus melahirkan talenta baru seperti Ian Machado Garry dan Paul Hughes, belum ada yang mampu mendekati kesuksesan besar McGregor. Rivalitas antara Khabib dan McGregor, yang mencapai puncaknya di UFC 229 pada 2018, tetap menjadi salah satu cerita terbesar dalam sejarah MMA.

Conor McGregor Tunda Kembali ke UFC, Pilih Hadapi Logan Paul di Ekshibisi Tinju India!

Petarung UFC asal Irlandia, Conor McGregor, memutuskan untuk menunda rencananya kembali ke Oktagon. Sebelumnya, ia dijadwalkan bertarung melawan Michael Chandler pada Juni 2025 di UFC 303. Namun, cedera kaki yang belum pulih memaksanya menarik diri dari pertandingan tersebut.

Meski absen dari dunia MMA, McGregor mengejutkan publik dengan menerima tawaran dari Logan Paul untuk bertanding dalam ekshibisi tinju di India. Pertarungan ini direncanakan digelar di Stadion Wankhede, Mumbai, sebagai bagian dari kampanye pariwisata Visit India. McGregor menyatakan bahwa ia telah menyetujui kesepakatan awal dengan keluarga Ambani untuk pertandingan tersebut.

McGregor, mantan juara UFC dua kelas, terakhir kali berlaga di Oktagon pada tahun 2021 ketika ia mengalami patah kaki saat melawan Dustin Poirier. Dalam pernyataannya di media sosial X, McGregor juga membantah rumor yang mengaitkannya dengan pertarungan melawan Ilia Topuria.

Pertarungan melawan Logan Paul diperkirakan menjadi salah satu pertandingan tinju paling menguntungkan dalam sejarah, dengan McGregor dilaporkan akan menerima bayaran sebesar $250 juta. Logan Paul, yang dikenal sebagai YouTuber dan pegulat WWE, memiliki pengalaman dalam beberapa ekshibisi tinju, termasuk melawan KSI, Floyd Mayweather, dan Dillon Danis.

Selain rencana pertarungan ini, McGregor baru-baru ini menghadapi kontroversi hukum. Pengadilan Tinggi Dublin memerintahkannya membayar €248.000 kepada seorang wanita atas kasus dugaan kekerasan seksual pada 2018. McGregor membantah tuduhan tersebut, mengklaim bahwa hubungan tersebut terjadi atas dasar suka sama suka, dan ia berencana untuk mengajukan banding.

Meski menghadapi berbagai tantangan, McGregor tetap berkomitmen untuk kembali ke dunia MMA setelah pertandingan tinju ekshibisi ini.

Komentar Bos UFC Dana White Soal Duel Covington vs Buckley yang Disetop Oleh Dokter

Pada 19 Desember 2024, dunia UFC dikejutkan dengan keputusan kontroversial ketika pertandingan antara Colby Covington dan Joaquin Buckley harus dihentikan oleh dokter karena masalah kesehatan serius. Duel yang berlangsung di ajang UFC 295 ini awalnya diharapkan menjadi laga penuh aksi, namun pada ronde ketiga, wasit memanggil dokter untuk memeriksa kondisi Buckley yang terlihat terguncang setelah serangkaian pukulan keras dari Covington.

Menurut dokter yang memeriksa Buckley, terdapat kekhawatiran tentang kemungkinan cedera kepala yang lebih serius, mengingat tampaknya Buckley tidak dapat melanjutkan pertandingan dengan aman. Kondisi Buckley, yang terlihat sedikit kesulitan untuk menjaga keseimbangan dan responsif, akhirnya membuat dokter memutuskan untuk menghentikan pertandingan demi keselamatan sang petarung. Keputusan ini langsung memicu pro dan kontra di kalangan penggemar dan analis UFC.

Menanggapi insiden tersebut, Presiden UFC, Dana White, memberikan komentar resmi tentang keputusan kontroversial ini. White menjelaskan bahwa keselamatan petarung selalu menjadi prioritas utama bagi UFC dan bahwa keputusan medis tersebut didasarkan pada protokol yang ketat. “Kami selalu berusaha untuk menjaga keamanan petarung. Jika seorang dokter menilai bahwa seorang petarung tidak dalam kondisi untuk melanjutkan, maka itu adalah keputusan yang harus dihormati,” ujar White dalam konferensi pers pasca-pertandingan.

Meski pertandingan dihentikan lebih cepat dari yang diharapkan, banyak pihak yang mengatakan bahwa duel Covington vs Buckley memiliki potensi untuk menjadi salah satu pertarungan terbaik dalam sejarah UFC. Sebelum dihentikan, keduanya sudah saling bertukar pukulan keras, dengan Covington menunjukkan keunggulannya dalam hal teknik dan daya tahan. Namun, keputusan untuk menghentikan laga tersebut tetap dianggap sebagai langkah yang tepat untuk melindungi kesehatan Buckley.

Insiden ini menyoroti pentingnya peran medis dalam setiap pertandingan UFC. Dana White menegaskan bahwa meskipun banyak petarung yang menginginkan pertarungan tetap dilanjutkan, keputusan medis harus diutamakan. “Tidak ada gelar atau penghargaan yang lebih penting daripada kehidupan dan keselamatan seorang petarung,” tambah White.

Dengan keputusan yang diambil oleh dokter dan UFC, insiden ini menjadi contoh bahwa keselamatan petarung adalah hal yang tidak bisa ditawar dalam olahraga seperti MMA. Sementara banyak yang kecewa karena duel penuh potensi ini harus dihentikan, keputusan tersebut memberikan pesan kuat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan atlet di dalam octagon.

Dante Leon Jagoan Baru ONE Championship Ungkap Alasan Tolak UFC

Dante Leon, seorang grappler berbakat asal Kanada, baru-baru ini menarik perhatian para penggemar seni bela diri campuran (MMA) setelah resmi bergabung dengan ONE Championship. Sebagai atlet yang dikenal dengan keahlian jiu-jitsunya, Leon dengan cepat mencuri perhatian di dunia MMA internasional. Namun, yang lebih mengejutkan adalah pengakuannya mengenai alasan mengapa ia memilih untuk bergabung dengan ONE Championship, meskipun tawaran dari UFC, organisasi MMA paling terkenal di dunia, sempat menghampirinya.

Dalam sebuah wawancara eksklusif, Dante Leon mengungkapkan bahwa alasan utama ia menolak UFC adalah karena ONE Championship menawarkan platform yang lebih sesuai dengan gaya bertarung dan filosofi teknik yang ia anut. Leon merasa bahwa di UFC, terlalu banyak fokus pada striking, sementara di ONE Championship, ia dapat lebih mengasah kemampuan grappling dan jiu-jitsu yang menjadi kekuatannya. Menurutnya, ONE Championship memberikan lebih banyak kebebasan bagi para atlet untuk berkembang dalam disiplin bela diri tertentu tanpa tekanan untuk mengubah gaya bertarung mereka.

Dante juga menyoroti kesempatan yang lebih besar yang ia dapatkan di ONE Championship untuk berkompetisi dengan berbagai atlet dari latar belakang disiplin bela diri yang berbeda. Ia merasa bahwa ONE Championship lebih terbuka untuk atlet seperti dirinya yang mengedepankan kemampuan grappling. Organisasi ini juga dikenal dengan format pertandingan yang mengedepankan keberagaman disiplin, termasuk jiu-jitsu, kickboxing, dan Muay Thai, yang memberikan ruang bagi Leon untuk menunjukkan keahlian terbaiknya.

Leon tidak hanya bergabung dengan ONE Championship untuk mengikuti ajang yang lebih sesuai dengan keahliannya, namun juga memiliki ambisi besar untuk meraih gelar juara. Dengan pengalaman bertarung di berbagai ajang internasional, termasuk beberapa turnamen besar di dunia jiu-jitsu, Leon yakin bahwa ONE Championship adalah tempat yang tepat baginya untuk menorehkan prestasi. Ia bertekad untuk menunjukkan bahwa kemampuan grappling bisa menjadi senjata utama di ajang MMA profesional.

Dengan segala persiapan yang matang dan semangat juang yang tinggi, Dante Leon siap menghadapi tantangan besar di ONE Championship. Ia menilai organisasi ini memberikan dukungan penuh untuk atlet yang memiliki visi dan misi untuk memperkenalkan teknik bertarung dengan nilai-nilai teknis tinggi. Hal ini semakin mempertegas bahwa Leon sudah siap untuk menempuh jalur baru dan membuktikan bahwa dia bisa bersinar di panggung MMA dunia.