Duel Sengit di Mimika: Persinab Nabire Tahan Imbang Persipuncak Puncak Cartenz

Pertandingan lanjutan Liga 4 Indonesia Regional Papua Tengah mempertemukan Persinab Nabire dengan Persipuncak Puncak Cartenz di Stadion Wania, Kabupaten Mimika, pada Sabtu pukul 15.00 WIT. Laga berlangsung sengit dan berakhir imbang dengan skor 1-1. Persinab Nabire berhasil mencetak gol lebih dahulu melalui aksi Seperti Douw pada menit ke-23. Gol tersebut membuat Persinab unggul hingga turun minum.

Namun, di babak kedua, Persipuncak Puncak Cartenz bangkit dan menyamakan kedudukan lewat gol Ose Mario Manuri di menit ke-51. Kedua tim saling menyerang dan mencoba menciptakan peluang hingga peluit akhir dibunyikan, namun tidak ada gol tambahan yang tercipta. Hasil imbang ini menjadi poin berharga bagi kedua tim di tengah persaingan ketat Grup A.

Pelatih Persinab Nabire, Gate Gege, mengapresiasi perjuangan para pemainnya. Ia menyebut bahwa para pemain sudah tampil maksimal dan tetap bersyukur meski hanya meraih satu poin. Ia juga menyoroti beberapa hal yang harus dievaluasi, terutama koordinasi lini belakang serta kerja sama antar pemain.

Sementara itu, pelatih Persipuncak Puncak Cartenz mengaku sempat kecewa dengan beberapa keputusan wasit yang dinilainya kurang menguntungkan timnya. Meskipun begitu, ia tetap bersyukur karena timnya mampu membawa pulang satu poin penting dari laga tandang ini.

Dengan hasil ini, Persipuncak Puncak Cartenz memimpin klasemen Grup A dengan empat poin dari satu kemenangan dan satu hasil imbang. Di sisi lain, Persinab Nabire menempati posisi kedua dengan dua poin dari dua kali bermain imbang.

Barito Putera Takluk dari Arema FC, Lini Pertahanan Jadi Sorotan

Pelatih Barito Putera, Vitor Tinoco, mengungkapkan bahwa kekalahan timnya dari Arema FC dengan skor 4-2 di Stadion Soepriadi, Blitar, Jawa Timur, disebabkan oleh kendala di lini pertahanan. Dalam konferensi pers usai pertandingan, Vitor menjelaskan bahwa sejak babak pertama, barisan belakang timnya mengalami kesulitan dalam mengantisipasi serangan lawan. Meskipun tidak menjelaskan secara spesifik letak permasalahannya, ia menegaskan bahwa pertahanan timnya tidak mampu secara efektif meredam agresivitas serangan Arema FC.

Arema FC, yang memainkan duet penyerang Dalberto Luan dan Charles Lokolingoy, sukses menekan pertahanan Barito Putera dan mencetak tiga gol di babak pertama. Untuk mengatasi masalah ini, Vitor menginstruksikan Bayu Pradana, yang biasanya bermain sebagai gelandang bertahan, untuk lebih turun membantu lini belakang pada babak kedua. Namun, strategi tersebut belum cukup efektif, terutama karena Arema FC tetap mampu bermain solid meskipun harus tampil dengan 10 pemain setelah salah satu pemainnya mendapat kartu merah.

Vitor menolak mengaitkan kekalahan timnya dengan jadwal pertandingan yang padat dan lebih memilih fokus pada evaluasi performa skuadnya. Menurutnya, Barito Putera bahkan memiliki waktu istirahat lebih lama dibandingkan Arema FC, sehingga ia ingin memanfaatkan jeda kompetisi untuk membenahi kelemahan yang ada.

Sementara itu, pemain Barito Putera, Lucas Morellato, mengakui bahwa di babak pertama, timnya sempat tampil baik meski kebobolan tiga gol. Tim pelatih telah mencoba memperbaiki kesalahan saat turun minum, tetapi upaya tersebut belum membuahkan hasil maksimal. Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada para suporter atas hasil buruk yang diraih timnya dan berjanji akan berusaha tampil lebih baik di laga-laga berikutnya.