Paul Munster Minta Maaf, Suporter Persebaya Tagih Kebangkitan Tim di BRI Liga 1

Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster, menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh suporter atas hasil buruk yang dialami timnya dalam lima pertandingan terakhir di BRI Liga 1 Indonesia musim 2024/2025.

Dalam pertandingan terbaru, Persebaya Surabaya harus puas dengan hasil imbang 1-1 saat menghadapi Persita Tangerang di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Hasil tersebut membuat tim masih belum meraih kemenangan dalam lima laga terakhir, termasuk mengalami empat kekalahan beruntun sebelumnya.

“Saya minta maaf atas hasil yang kami raih di bulan Januari. Tapi sekarang Januari sudah berlalu, dan saatnya kami fokus menatap Februari,” ujar Munster saat menemui suporter di luar Stadion GBT usai laga melawan Persita.

Pelatih asal Irlandia Utara itu juga menegaskan bahwa seluruh tim merasakan kekecewaan yang sama dengan para suporter. Kekalahan sejak pekan ke-17 melawan Bali United hingga saat ini menjadi pukulan berat bagi skuad Persebaya.

“Jika kalian merasa sakit hati, kami juga merasakannya. Semua ingin menang, termasuk kami sebagai tim. Tidak ada perbedaan dalam tujuan itu,” tegas Munster.

Meski begitu, ia tetap mengapresiasi kesabaran suporter yang terus memberikan dukungan.

“Terima kasih untuk dukungan kalian. Kami butuh energi positif dari kalian agar bisa bangkit bersama. Percayalah, kita bisa melakukannya bersama-sama,” tambahnya.

Setelah pertandingan, para suporter Persebaya—Bonek dan Bonita—melakukan aksi damai untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait performa tim yang terus menurun. Mereka menunggu pemain, pelatih, dan ofisial tim di depan pintu keluar bus tim Persebaya di area Stadion GBT Surabaya.

Salah satu pentolan Bonek, Bojes, menyampaikan harapannya kepada tim agar berjuang lebih keras demi meraih gelar juara.

“Sampai kapan Persebaya seperti ini? Sekarang tim sudah ada di papan atas, tapi mengapa tidak berusaha untuk menjadi juara? Bermainlah dengan semangat orang Surabaya!” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa suporter selalu memberikan dukungan penuh dan berharap tim bisa membalasnya dengan prestasi.

“Kami selalu mendukung kalian dengan kebanggaan. Kapan kalian akan memberikan gelar juara kepada kami? Mau juara atau tidak?” tambahnya.

Di akhir pertemuan, Bonek dan Bonita mengajak pemain, tim pelatih, serta ofisial untuk bersama-sama menyanyikan “Song For Pride” dan chant-chant penyemangat sebelum akhirnya tim masuk ke dalam bus dan meninggalkan stadion.