Kesepakatan besar antara Dana White, CEO UFC, dan promotor olahraga bela diri asal Arab Saudi, Turki Alalshikh, membuka peluang baru di dunia tinju. Kemitraan ini berpotensi membawa TKO Group Holdings ke dalam ajang tinju profesional, yang bisa menjadi jalan bagi petarung UFC, Alex Pereira, untuk bertarung melawan juara kelas berat, Oleksandr Usyk, di atas ring tinju. Pereira, yang baru saja mempertahankan gelar kelas berat ringan UFC miliknya, mengungkapkan ketertarikannya untuk ambil bagian dalam pertandingan bersejarah ini.
Pada Sabtu lalu, di Las Vegas, Pereira sukses mempertahankan sabuk juara kelas berat ringan UFC setelah mengalahkan Magomed Ankalaev. Namun, di luar octagon, perhatian dunia juga tertuju pada berita mengejutkan yang muncul pada Rabu sebelumnya, di mana kabar tentang potensi perebutan sabuk tinju antara Pereira dan Usyk mencuri perhatian publik. Dalam wawancara pada hari media UFC 313, Pereira mengungkapkan kegembiraannya saat mendengar kabar tersebut.
“Saya sangat senang mendengar pengumuman itu,” ujar Pereira dalam bahasa Portugis. “Mungkin pertandingan ini bisa terjadi pada bulan September di Arab Saudi. Saya yang pertama menunjukkan minat, lalu Usyk juga menunjukkan minat. Sekarang, kita hanya perlu menunggu keputusan dari organisasi-organisasi yang terlibat. Saya siap untuk itu.”
Pereira, yang sering dijuluki “Poatan,” tidak hanya berkonsentrasi pada pertahanannya di UFC, tetapi juga membuka peluang untuk beralih ke dunia tinju. Jika terwujud, pertandingan tinju ini bisa menjadi salah satu duel terbesar dalam sejarah olahraga bela diri. Sebelumnya, UFC hanya pernah bekerja sama dengan promotor tinju saat Conor McGregor bertarung melawan Floyd Mayweather pada tahun 2017. McGregor, meskipun kalah dalam pertandingan tersebut, berhasil menarik perhatian dunia dengan mencatatkan 4,3 juta pembelian bayar-per-tayang domestik, menjadikannya salah satu acara tinju terlaris sepanjang masa.
Pereira juga mengungkapkan bahwa dia merasa dirinya kini menjadi wajah UFC, berkat kesuksesannya baik di dalam maupun di luar octagon. “Tahun lalu adalah tahun yang sangat sukses bagi saya, nama saya semakin dikenal, dan saya merasa saya adalah wajah UFC saat ini,” tambahnya.
Meski begitu, Pereira tetap fokus pada pertahanannya melawan Ankalaev, yang merupakan pertahanan gelar keempatnya. Namun, dia juga mengakui bahwa masa depannya penuh dengan pilihan menarik, seperti pertarungan dengan Dricus Du Plessis di kelas 205 pound, Jon Jones di kelas berat, atau bahkan melanjutkan karier tinjunya melawan Usyk.
“Tujuan saya adalah mempertahankan sabuk juara saya, tetapi saya tetap membuka peluang untuk berbagai pertarungan yang menarik ke depan,” tutup Pereira. “Semua keputusan tergantung pada UFC, dan saya akan mengikuti apa pun yang mereka arahkan.”