Oleksandr Usyk: Dominasi Cerdas Sang Petarung Kelas Berat yang Setara dengan Legenda!

Paulie Malignaggi menyebut kemenangan Oleksandr Usyk atas Tyson Fury sebagai bukti nyata bahwa Usyk adalah salah satu petinju terhebat sepanjang masa. Duel jilid kedua mereka mungkin tidak menjadi pertarungan penuh aksi, tetapi tetap memberikan tontonan yang mendebarkan antara dua petinju kelas berat terbaik dunia.

Usyk mendominasi dengan keunggulan teknis yang jelas, mengontrol ritme pertarungan dan memanfaatkan gerak kakinya yang luar biasa. Meskipun Tyson Fury beberapa kali mendaratkan pukulan yang tajam, kemampuan Usyk untuk menyesuaikan posisi, menyerang balik, dan menciptakan tekanan membuat Fury kesulitan mengembangkan strateginya.

Pada akhirnya, Usyk dinilai lebih unggul dengan skor 116-112 dari sebagian besar juri, meskipun beberapa ronde berlangsung ketat. Berat badan Tyson Fury yang mencapai 281 pon dianggap menjadi faktor yang menghambat performanya. Usahanya untuk mengulang taktik fisik seperti melawan Deontay Wilder terbentur oleh kelincahan Usyk, yang memanfaatkan setiap celah untuk menyerang balik secara efektif.

Malignaggi menilai Usyk sebagai sosok petinju yang tak hanya tangguh, tetapi juga sangat cerdas. Ritme bertarung yang ia kembangkan terus memberikan tekanan kepada lawan-lawannya, termasuk Fury, yang sebelumnya dikenal sebagai petinju tak terkalahkan. Meskipun Fury mengalami kekalahan berturut-turut, Malignaggi percaya ia masih memiliki potensi untuk bersinar jika melawan lawan seperti Anthony Joshua atau Daniel Dubois di masa depan.

Dengan pencapaiannya sejauh ini, Usyk disebut layak disejajarkan dengan nama-nama besar seperti Muhammad Ali, Lennox Lewis, bahkan “Sugar” Ray Robinson. Sebagai petinju kelas berat, ia telah menunjukkan bahwa kecerdasan dan teknik bertarung lebih penting daripada sekadar kekuatan fisik.

Francis Ngannou Siap Tantang Ulang Tyson Fury, Meski Sang Raja Tinju Belum Terima Kekalahannya dari Usyk

Francis Ngannou, petarung MMA yang kini berkarier di PFL, menunjukkan keberanian dan ambisinya untuk kembali menghadapi Tyson Fury di ring tinju. Meskipun pada duel sebelumnya pada 28 Oktober 2023, Ngannou kalah melalui keputusan split, hal tersebut tak membuatnya menyerah. Ngannou bahkan semakin termotivasi setelah menyaksikan pertarungan antara Tyson Fury dan Oleksandr Usyk.

Ngannou menganggap bahwa duel antara Fury dan Usyk berlangsung ketat, dan ia percaya dirinya mampu memberikan perlawanan yang lebih baik jika diberi kesempatan bertarung ulang dengan Fury. Dalam sebuah wawancara, ia menyatakan keyakinannya untuk mencetak hasil yang lebih baik dan berharap bisa mengulang duel tersebut.

Sementara itu, Tyson Fury kini sedang menghadapi sorotan setelah mengalami dua kekalahan berturut-turut dari Oleksandr Usyk. Kekalahan terbaru terjadi pada 21 Desember 2024 melalui keputusan angka mutlak. Fury mengaku frustrasi dengan keputusan juri dan merasa bahwa ia seharusnya keluar sebagai pemenang dalam dua pertarungan melawan Usyk.

Terlepas dari keyakinan Fury, beberapa pengamat tinju menyarankan agar petinju berjuluk “The Gypsy King” itu mulai mempertimbangkan pensiun setelah dua kekalahan yang memperberat rekornya. Meski begitu, Fury tetap teguh pada pendiriannya bahwa ia adalah pemenang sejati dari duel melawan Usyk.

Kini, perhatian para penggemar tinju tertuju pada kemungkinan duel ulang antara Tyson Fury dan Francis Ngannou. Pertarungan tersebut diyakini akan menjadi salah satu laga yang sangat dinantikan di dunia olahraga tinju.

Duel Penentuan! Usyk vs Fury: Siapa yang Akan Jadi Raja Kelas Berat Dunia?

Oleksandr Usyk memasuki ring dengan catatan sempurna: 22 kemenangan tanpa kekalahan atau seri, di mana 14 di antaranya diraih melalui kemenangan KO. Di sisi lain, Tyson Fury memiliki rekam jejak lebih panjang dengan 34 kemenangan, 1 kekalahan, dan 1 hasil seri, termasuk 24 kemenangan melalui KO.

Dalam hal kekuatan pukulan, Fury sedikit unggul dengan rasio KO 71%, dibandingkan dengan Usyk yang berada di angka 64%. Meski demikian, usia keduanya tak jauh berbeda, dengan Usyk berusia 37 tahun, hanya setahun lebih tua dari Fury.

Fury memiliki keunggulan fisik signifikan, termasuk tinggi badan lebih tinggi 6 inci dan jangkauan pukulan lebih panjang 7 inci dibandingkan Usyk. Dari segi gaya bertarung, Usyk adalah petarung kidal, sementara Fury bertarung dalam posisi ortodoks.

Sebagai profesional, Usyk memiliki pengalaman bertanding lebih sedikit, dengan 14 pertarungan lebih sedikit dibanding Fury. Usyk memulai debutnya pada 2013, hampir lima tahun setelah Fury yang memulai karier tinju profesionalnya pada 2008. Fury juga telah melakoni 53 ronde lebih banyak, yakni total 242 ronde dibanding Usyk dengan 189 ronde.

Saat ini, Tyson Fury menduduki peringkat puncak di berbagai organisasi tinju dunia, termasuk WBC, WBO, dan The Ring, sementara Oleksandr Usyk bersiap untuk menghadapi tantangan ini dengan gelar tak terkalahkan di genggamannya.

Pertarungan Dunia Kelas Berat Duel ini akan menentukan juara tak terbantahkan di divisi kelas berat, dengan sabuk WBA, WBO, WBC, dan The Ring yang diperebutkan. Pertarungan akan berlangsung dalam 12 ronde tanpa batasan berat badan di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu, 21 Desember 2024.

Para petarung dijadwalkan memasuki ring sekitar pukul 11:00 malam UTC, yang berarti pukul 6:00 sore EST atau 3:00 sore PST di Amerika Serikat, pukul 11:00 malam GMT di Inggris, dan pukul 06:00 pagi WIB pada Minggu, 22 Desember 2024, untuk penonton di Indonesia.

Pertarungan Pendukung yang Seru Sebelum laga utama, beberapa pertarungan menarik juga akan digelar. Di antaranya duel Serhii Bohachuk melawan Ishmael Davis, Moses Itauma menghadapi Demsey McKean, serta pertarungan antara Isaac Lowe dan Lee McGregor. Tak ketinggalan, duel sengit antara Johnny Fisher melawan Dave Allen, dan Peter McGrail melawan Rhys Edwards.

Siaran Langsung Tinju Dunia Para penggemar tinju dapat menyaksikan laga ini melalui siaran langsung di jaringan TV Tinju Dunia atau platform streaming resmi. Jangan lewatkan pertarungan epik yang akan menentukan siapa raja sejati kelas berat dunia!