Pelatih Australia Tak Masalah dengan Naturalisasi Pemain Indonesia

Pelatih tim nasional Australia, Tony Popovic, menyatakan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan banyaknya pemain naturalisasi dalam skuad Indonesia yang didominasi oleh keturunan Belanda. Menjelang pertandingan ketujuh Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C, Indonesia kembali menambah kekuatan dengan empat pemain baru, yakni Ole Romeny, Joey Pelupessy, dan Dean James dari Belanda, serta Emil Audero dari Italia. Dengan tambahan ini, lebih dari setengah skuad Indonesia memiliki latar belakang Negeri Kincir Angin.

Popovic menegaskan bahwa naturalisasi merupakan hal yang wajar dalam sepak bola modern dan banyak negara melakukannya untuk meningkatkan kualitas tim. Dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Football Australia, ia menyatakan bahwa Indonesia memiliki hak penuh untuk melakukan naturalisasi demi memperkuat tim mereka. Menurutnya, upaya ini menunjukkan ambisi besar Indonesia untuk tampil di Piala Dunia, sesuatu yang juga diinginkan oleh Australia.

Ia juga mencontohkan bahwa timnya, Socceroos, memiliki pemain-pemain naturalisasi seperti Harry Souttar, Martin Boyle, dan Jackson Irvine. Hal serupa terjadi di berbagai negara lain yang berusaha memperkuat timnas mereka dengan pemain keturunan. Popovic memahami visi yang sedang dijalankan Indonesia dan menganggapnya sebagai bagian dari evolusi sepak bola global.

Senada dengan sang pelatih, bek berpengalaman Australia, Aziz Behich, yang telah mengoleksi 77 caps, mengungkapkan bahwa ia tidak terpengaruh dengan kehadiran pemain naturalisasi di skuad Indonesia. Baginya, setiap pertandingan harus dijalani dengan pendekatan yang sama, tanpa memandang siapa lawan yang dihadapi.

Kyrie Irving Ingin Bela Australia di Olimpiade 2028, Tunggu Persetujuan FIBA dan USA Basketball

Bintang Dallas Mavericks, Kyrie Irving, mengungkapkan keinginannya untuk membela tim nasional Australia pada Olimpiade Los Angeles 2028. Irving, yang lahir di Melbourne, berharap bisa memenuhi syarat untuk bergabung dengan Boomers dalam beberapa tahun ke depan.

“Saat ini, kami sedang dalam proses mengurus hal itu,” ujar Irving ketika ditanya mengenai kemungkinan beralih dari Timnas Amerika Serikat ke Australia.

Menurutnya, ada berbagai dokumen yang harus diselesaikan agar ia dapat memenuhi syarat bermain untuk Australia. Selain itu, proses ini juga memerlukan persetujuan dari USA Basketball, FIBA, dan Basketball Australia.

Irving sebelumnya memperkuat Timnas Amerika Serikat di Olimpiade Rio 2016 dan sukses meraih medali emas. Namun, ia tidak masuk dalam skuad Olimpiade dua edisi terakhir, termasuk tim yang berlaga di Paris 2024.

“Tentu saja, keputusan akhir masih ada di tangan Tim USA,” lanjutnya. “Namun bagi saya, ini adalah tentang memberikan yang terbaik. Jika saya memiliki kesempatan untuk bermain bersama Australia di masa depan, itu akan menjadi pengalaman yang luar biasa.”

Jika mendapat persetujuan, Irving akan berusia 36 tahun pada Olimpiade 2028. Ia berpotensi bergabung dengan skuad Australia yang diperkuat oleh sejumlah pemain NBA seperti Josh Giddey, Dyson Daniels, Ben Simmons, Dante Exum, dan Josh Green.

Timnas Australia terakhir kali meraih medali perunggu pada Olimpiade Tokyo 2020, tetapi hanya mampu finis di peringkat keenam pada Olimpiade Paris 2024 setelah kalah dari Serbia di babak perempat final melalui perpanjangan waktu.