Manchester United Hadapi Krisis Dan Statistik Terburuk Dalam Sejarah Klub

Manchester United kembali menjadi sorotan setelah pelatih Ruben Amorim menyebut timnya sebagai “tim terburuk” dalam sejarah klub. Pernyataan ini muncul setelah kekalahan 1-3 dari Brighton di Old Trafford, yang menambah daftar panjang hasil buruk yang dialami oleh Setan Merah musim ini.

Kekalahan tersebut merupakan yang ke-10 bagi Manchester United dalam 22 pertandingan Premier League musim ini. Amorim mengungkapkan bahwa timnya harus melakukan perubahan signifikan untuk keluar dari situasi sulit ini. Hal ini menunjukkan betapa mendesaknya kebutuhan untuk evaluasi dan restrukturisasi dalam tim agar dapat bersaing kembali di level atas.

Statistik menunjukkan bahwa performa kandang Manchester United saat ini adalah yang terburuk sejak musim 1893-1894, dengan enam kekalahan dari 12 pertandingan liga di Old Trafford. Ini mencerminkan penurunan drastis dalam performa tim yang dulunya dikenal sebagai raksasa sepak bola Inggris. Hasil buruk ini menciptakan kekhawatiran di kalangan penggemar tentang masa depan tim.

Jika tren ini berlanjut, United diperkirakan hanya akan mengumpulkan 45 poin di akhir musim, jauh di bawah rekor terburuk sebelumnya yaitu 58 poin pada musim 2021-2022. Ini menunjukkan bahwa tim tidak hanya mengalami kesulitan saat ini, tetapi juga berpotensi mencatatkan sejarah negatif yang baru jika tidak ada perbaikan yang signifikan.

Amorin menyoroti ketidakstabilan performa pemain sebagai salah satu penyebab utama hasil buruk. Ia menyatakan bahwa semua pemain perlu meningkatkan kualitas permainan mereka jika ingin mengubah nasib tim. Ini mencerminkan pentingnya komitmen dan konsistensi dalam skuad untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Dengan situasi yang semakin memprihatinkan, semua pihak berharap agar Manchester United segera menemukan solusi untuk mengatasi krisis ini. Diharapkan bahwa manajemen akan mengambil langkah-langkah strategis untuk memperbaiki performa tim dan mengembalikan kepercayaan penggemar. Keberhasilan dalam mengatasi tantangan ini akan menjadi indikator penting bagi masa depan klub di kompetisi domestik dan Eropa.

MU di Ujung Tanduk: Tantangan Ruben Amorim Hadapi Liverpool di Anfield

Manchester United (MU) bersiap menghadapi Liverpool, pemuncak klasemen Premier League, dalam pertandingan pekan ke-20 Liga Inggris musim 2024/2025 di Anfield pada Minggu (5/1/2025) malam WIB. Pelatih Ruben Amorim menghadapi tantangan besar untuk memutus tren negatif timnya yang telah mengalami empat kekalahan beruntun.

Kemenangan dramatis 2-1 atas Manchester City pada 15 Desember 2024 kini terasa seperti kenangan jauh. MU justru terpuruk dengan rentetan hasil buruk, dimulai dari kekalahan 3-4 dari Tottenham Hotspur di perempat final Carabao Cup. Kekalahan itu diikuti oleh tiga kekalahan tanpa gol di Premier League, yaitu 0-3 melawan Bournemouth, 0-2 dari Wolverhampton Wanderers, dan 0-2 dari Newcastle United. Kondisi ini membuat MU berada dalam tekanan besar menjelang laga pembuka tahun 2025 melawan tim kuat seperti Liverpool.

Pelatih asal Portugal itu kini harus memikirkan strategi terbaik untuk menghadapi The Reds. Salah satu langkah yang dipertimbangkan adalah merotasi pemain yang belum tampil konsisten.

Rasmus Hojlund, striker asal Denmark, menjadi sorotan karena belum mampu menunjukkan performa apik sejak mencetak dua gol di Liga Europa melawan Viktoria Plzen pada Desember 2024. Dalam tiga laga terakhir, kontribusinya minim meski tampil sebagai starter maupun pengganti. Peluang bagi Amad Diallo untuk mengambil peran lebih besar diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam laga krusial ini.

Selain Hojlund, Joshua Zirkzee juga menjadi perhatian. Meskipun mencetak gol saat MU kalah 3-4 dari Tottenham, performanya dalam laga-laga berikutnya jauh dari harapan. Dalam kekalahan melawan Newcastle, Zirkzee bahkan ditarik keluar pada menit ke-33 karena alasan taktik. Amorim kini harus mempertimbangkan opsi lain untuk meningkatkan efektivitas serangan tim.

Di lini pertahanan, Leny Yoro yang baru pulih dari cedera belum mampu memberikan stabilitas yang dibutuhkan. Meski kerap tampil sebagai pengganti, performanya belum cukup solid untuk mengatasi kebobolan yang terus terjadi. Amorim mungkin harus mencari solusi lain untuk memperkuat lini belakang agar bisa bersaing dengan Liverpool.

MU membutuhkan perubahan signifikan untuk membalikkan keadaan dan menghindari kekalahan kelima secara berturut-turut. Laga melawan Liverpool akan menjadi ujian berat yang harus dilewati Amorim dan timnya dengan strategi matang serta semangat juang tinggi.

Manchester United Bersiap Pulangkan Zirkzee ke Italia, Samu Aghehowa Jadi Target Pengganti di Januari 2025

Manchester United dikabarkan akan segera melepas Joshua Zirkzee kembali ke Liga Italia pada bursa transfer Januari 2025. Striker muda asal Belanda ini gagal menunjukkan performa yang diharapkan sejak bergabung dari Bologna pada musim panas 2024. Dari total 27 penampilannya di berbagai kompetisi, Zirkzee hanya mampu mencetak empat gol, sebuah catatan yang mengecewakan bagi pemain dengan reputasi besar.

Penurunan performa Zirkzee tetap berlanjut meskipun Manchester United telah mengganti pelatih dari Erik ten Hag ke Ruben Amorim. Kritik dari penggemar semakin memuncak setelah Zirkzee tampil buruk dalam kekalahan 0-2 dari Newcastle United di laga terakhir Liga Inggris tahun 2024. Dalam pertandingan tersebut, Zirkzee ditarik keluar pada menit ke-33 dan mendapat cemoohan dari para pendukung MU saat menuju ruang ganti.

Situasi ini membuat Zirkzee hampir pasti meninggalkan Old Trafford. Beberapa klub Serie A, seperti Juventus dan AC Milan, dilaporkan tertarik untuk merekrutnya. Sementara itu, MU kini fokus mencari pengganti potensial. Berdasarkan laporan dari Daily Mail, Samu Aghehowa, striker muda berbakat milik FC Porto, menjadi target utama Setan Merah.

Samu, pemain 20 tahun asal Spanyol, tampil impresif bersama Porto musim ini dengan mencetak 18 gol dan memberikan dua assist dalam 21 penampilan di berbagai kompetisi. Di Liga Portugal, ia telah mencatatkan 13 gol dalam 13 pertandingan, sebuah statistik yang menjadikannya salah satu penyerang paling produktif saat ini. Bahkan, ia sudah mendapat panggilan untuk debut bersama timnas senior Spanyol.

Namun, mendatangkan Samu ke Old Trafford bukanlah tugas mudah. Harga transfernya diperkirakan sangat tinggi, mengingat klub Portugal terkenal sering mematok nilai jual mahal, terutama untuk peminat dari Liga Inggris. Sebelum merekrut Samu, MU harus lebih dulu menjual beberapa pemain, termasuk Zirkzee, Christian Eriksen, Victor Lindelof, dan Antony.

Manchester United Cari Pesaing Baru untuk Andre Onana, Sang Kiper yang Sering Ciptakan Kehebohan

Manchester United tengah mempertimbangkan untuk mendatangkan kiper baru pada bursa transfer Januari 2025 mendatang, sebagai upaya untuk menciptakan persaingan sehat dengan Andre Onana, kiper utama yang sudah cukup lama tidak memiliki pesaing berarti sejak bergabung dengan klub musim lalu.

Onana, meski tampil sebagai pilihan utama, sering kali terlihat merasa nyaman dan kurang konsentrasi, yang mengarah pada beberapa kesalahan fatal yang mengganggu performa tim, terutama dalam beberapa pekan terakhir. Salah satu blunder besar yang terjadi di Desember 2024 semakin memperburuk keadaan, menyebabkan Manchester United terpuruk di papan klasemen.

Pelapisnya, Altay Bayindir, juga tidak mampu memberikan kontribusi yang memadai. Ketika diberi kesempatan tampil di laga Piala Liga kontra Tottenham Hotspur, Bayindir gagal tampil impresif, yang berujung pada kekalahan MU 3-4 dan eliminasi dari kompetisi tersebut. Dengan performa yang mengecewakan, Bayindir kemungkinan akan dilepas pada Januari 2025, dan ia mungkin akan mencari klub yang bisa memberinya kesempatan bermain lebih reguler, dengan kemungkinan kembali ke Turki sebagai opsi yang paling realistis.

Manchester United kini mempertimbangkan dua calon kiper untuk menggantikan Bayindir dan menjadi pesaing yang lebih serius bagi Onana. Salah satunya adalah Illan Meslier, kiper muda asal Prancis yang kini membela Leeds United. Tim pencari bakat MU sangat mengagumi performa Meslier, terutama setelah musim 2024/2025 yang mengesankan, dengan mencatatkan 12 clean sheet dalam 22 pertandingan. Meslier sebelumnya sempat masuk radar MU, namun klub sempat ragu setelah penurunan performa Leeds yang berujung pada degradasi di musim 2022/2023.

Selain Meslier, MU juga mempertimbangkan opsi lain, yakni John, kiper berusia 28 tahun asal Botafogo di Brasil. John menjadi sosok kunci di balik sukses Botafogo meraih gelar juara Liga Brasil. Ia tercatat telah mencatatkan 16 clean sheet dari 34 pertandingan domestik dan juga tampil solid di Copa Libertadores dengan 3 clean sheet dari 10 laga. Manchester United kini menilai kedua kiper ini sebagai opsi potensial untuk memperkuat posisi kiper mereka di masa depan.

Bakal Hadapi MU Di Emirates, Pelatih Arsenal Minta Suporter Beri Energi Lebih

Arsenal akan menghadapi tantangan besar saat menjamu Manchester United (MU) di Stadion Emirates dalam pertandingan lanjutan Liga Premier Inggris. Menjelang laga penting ini, pelatih Arsenal, Mikel Arteta, meminta dukungan lebih dari para suporter untuk memberikan energi ekstra bagi timnya agar dapat meraih hasil positif. Dengan atmosfer yang intens di Emirates, Arteta yakin bahwa peran para penggemar akan sangat berpengaruh pada performa tim di lapangan.

Mikel Arteta menyadari pentingnya peran suporter dalam mendukung timnya meraih kemenangan. Dia mengungkapkan bahwa pertandingan melawan MU merupakan salah satu laga yang penuh tantangan, dengan kedua tim memiliki kualitas yang sangat tinggi. Untuk itu, Arteta meminta agar suporter Arsenal memberikan dukungan yang lebih kuat, baik melalui sorakan maupun suasana yang mendukung tim. Arteta percaya bahwa energi yang positif dari fans bisa memberikan dorongan mental kepada pemain untuk tampil lebih maksimal di atas lapangan.

Arsenal sendiri tengah dalam performa yang cukup baik, meskipun beberapa pemain kunci sempat mengalami cedera. Dalam beberapa pekan terakhir, The Gunners menunjukkan permainan yang solid, dan Arteta berharap timnya bisa menjaga momentum positif tersebut. Namun, menghadapi MU yang sedang dalam performa menanjak, Arsenal harus tetap waspada. Arteta menekankan pentingnya fokus dan kedisiplinan di setiap lini, terutama dalam mengantisipasi serangan balik cepat yang menjadi kekuatan utama Manchester United.

Laga ini diharapkan akan menjadi pertemuan yang penuh emosi, dengan kedua tim saling berebut poin penting di klasemen. Arteta mengingatkan bahwa suporter Arsenal adalah elemen penting dalam menciptakan atmosfer yang penuh semangat, yang dapat memberi keuntungan psikologis bagi tim. Dengan dukungan yang luar biasa, Arsenal diharapkan bisa meraih tiga poin penuh yang akan sangat berarti untuk perjalanan mereka di kompetisi Liga Premier Inggris.