Menang Beruntun, Pelatih Prawira Bandung Soroti Inkonsistensi Tim di IBL 2025

Meski Prawira Bandung berhasil meraih kemenangan dalam dua pertandingan terakhir di Indonesian Basketball League (IBL) 2025, pelatih David Singleton mengaku masih belum sepenuhnya puas dengan performa timnya.

Dalam laporan resmi IBL yang dirilis di Jakarta pada Selasa, Dave—sapaan akrabnya—menyoroti sejumlah kelemahan yang masih menghantui timnya, termasuk jumlah turnovers yang masih tinggi serta akurasi tembakan yang kurang maksimal. Dalam laga terakhir melawan Rajawali Medan pada Minggu (2/2), Prawira mencatat persentase tembakan dua angka sebesar 54 persen dan hanya 24 persen untuk tembakan tiga angka, angka yang menurut Dave masih jauh dari ideal.

Selain itu, ia juga menyoroti performa yang belum konsisten dari para pemainnya, termasuk Yudha Saputera dan rekan-rekan setimnya. Hal ini menjadi tantangan besar yang harus segera diperbaiki oleh tim kepelatihan.

“Kami masih belum mampu mengatasi masalah inkonsistensi dengan cepat. Hal ini kembali terjadi dalam pertandingan terakhir, meskipun pada akhirnya kami berhasil menang dan memberikan kesempatan bagi semua pemain lokal untuk mendapatkan pengalaman berharga,” ujar pelatih asal Amerika Serikat itu.

Meskipun demikian, Dave tetap optimistis bahwa Prawira Bandung memiliki potensi besar untuk tampil lebih baik di pertandingan-pertandingan selanjutnya, terutama dengan dukungan dari para pemain lokal yang terus berkembang.

Ia menegaskan bahwa timnya harus segera membenahi berbagai kekurangan sebelum memasuki pekan kelima musim ini. Pasalnya, tantangan yang akan dihadapi semakin berat, termasuk laga mendatang melawan Satya Wacana Salatiga pada Sabtu (8/2).

“Kami akan belajar dari pertandingan sebelumnya dan terus berusaha berkembang agar siap menghadapi laga berikutnya,” tambah Dave.

Pada pekan keempat IBL 2025, Prawira Bandung sukses meraih kemenangan meyakinkan atas Rajawali Medan dengan skor 74-53. Sebelumnya, mereka juga mencetak kemenangan penting atas tim kuat Dewa United Banten dengan skor tipis 86-84 pada Minggu (26/1).

Kemenangan tersebut menjadi dorongan besar bagi mentalitas tim, yang musim ini masih berjuang menemukan konsistensi permainan terbaik mereka.

Saat ini, Prawira Bandung menempati peringkat keenam dalam klasemen sementara IBL Gopay 2025 dengan total 10 poin, hasil dari empat kemenangan dan dua kekalahan.

Momentum Emas Norbertas Giga Antar Prawira Bandung Tundukkan Dewa United

Dewa United Banten harus menelan kekalahan tipis 84-86 dari Prawira Bandung dalam laga sengit Indonesian Basketball League (IBL) 2025 yang berlangsung di C-Tra Arena, Minggu (26/1). Kekalahan tersebut terjadi secara dramatis di detik-detik terakhir pertandingan, menyisakan kekecewaan bagi Kaleb Ramot Gemilang dan rekan-rekan.

Kapten Dewa United, Kaleb, menyebut hasil ini lebih karena timnya kurang beruntung meskipun telah bermain maksimal. “Kami hanya kurang beruntung, itu saja,” ujar Kaleb, Selasa, di Jakarta. Ia menilai timnya mampu memberikan perlawanan ketat selama tiga kuarter pertandingan, meski akhirnya harus mengakui keunggulan tuan rumah.

Hal serupa diungkapkan oleh pelatih Dewa United, Pablo Favarel, yang mengapresiasi performa anak asuhnya, tetapi mengakui kekuatan Prawira Bandung. “Mereka punya banyak senjata untuk mengalahkan kami. Mereka menembak lebih baik, terutama pada momentum terakhir yang menentukan,” ujar pelatih asal Argentina itu.

Kemenangan Prawira ditentukan oleh aksi gemilang Norbertas Giga, yang tampil sebagai bintang utama dalam laga tersebut. Dengan waktu hanya tersisa 0,8 detik, Giga berhasil mencetak under basket penting setelah menerima umpan dari Pandu Wiguna. Aksi ini mengunci kemenangan Prawira dan membuat pertandingan tidak berlanjut ke overtime.

Secara keseluruhan, Giga mencatatkan performa impresif dengan torehan 23 poin, sembilan rebound, dan empat assist, termasuk keberhasilannya dalam melesakkan empat dari lima percobaan lemparan tiga angka. Penampilan dominannya menjadi faktor kunci kemenangan Prawira.

Pertandingan ini berlangsung ketat sejak awal, dengan kedua tim saling berbalas poin hingga kuarter terakhir. Namun, solidnya permainan Prawira di saat-saat krusial membuat mereka keluar sebagai pemenang.