Gemerlap Globe Soccer Awards 2024: Kejayaan Vinícius Junior dan Real Madrid di Dubai!

Dubai kembali menjadi sorotan dunia sepak bola dengan terselenggaranya ajang Globe Soccer Awards 2024 pada Jumat, 27 Desember 2024, di Atlantis The Palm. Acara ini dihadiri oleh sejumlah bintang sepak bola dunia, mulai dari pemain aktif, legenda, hingga pelatih ternama. Globe Soccer Awards dikenal sebagai penghargaan bergengsi yang memberikan apresiasi kepada pemain, pelatih, dan klub dengan performa luar biasa sepanjang tahun.

Pada tahun ini, 18 finalis bersaing untuk gelar Pemain Putra Terbaik, sementara 12 nominasi memperebutkan kategori Pemain Wanita Terbaik. Dalam kategori utama, Vinícius Junior dari Real Madrid mengukir prestasi dengan meraih penghargaan Pemain Putra Terbaik, mengungguli peraih Ballon d’Or, Rodri. Di kategori wanita, Aitana Bonmatí dari Barcelona kembali mencetak sejarah dengan menambahkan trofi Globe Soccer Awards ke dalam koleksi gelarnya setelah sebelumnya memenangkan Ballon d’Or Feminin dan Pemain Wanita Terbaik FIFA.

Acara ini juga memberikan ruang untuk mengapresiasi pemain dan klub dari Timur Tengah, semakin menegaskan pentingnya Dubai sebagai tuan rumah. Cristiano Ronaldo mencuri perhatian dengan membawa pulang dua penghargaan, yakni Pemain Timur Tengah Terbaik dan Top Goal Scorer of All Time, yang menegaskan statusnya sebagai ikon sepak bola dunia. Real Madrid pun mendominasi penghargaan dengan berbagai kemenangan di kategori utama, membuktikan mereka sebagai salah satu klub terbaik dunia.

Berikut adalah daftar lengkap pemenang Globe Soccer Awards 2024: Pemain Putra Terbaik diraih oleh Vinícius Junior (Real Madrid), Pemain Wanita Terbaik oleh Aitana Bonmatí (Barcelona), dan Pelatih Terbaik jatuh kepada Carlo Ancelotti (Real Madrid). Cristiano Ronaldo (Al Nassr) dinobatkan sebagai Pemain Timur Tengah Terbaik, sementara Jorge Jesus (Al Hilal) meraih gelar Pelatih Timur Tengah Terbaik. Olimpiakos dianugerahi Club Revelation Award, sedangkan penghargaan Klub Putra Terbaik dan Klub Wanita Terbaik masing-masing diberikan kepada Real Madrid dan Barcelona. Jude Bellingham (Real Madrid) membawa pulang penghargaan Best Midfielder dan Maradona Award, sementara Vinícius Junior juga dinobatkan sebagai Best Forward. Penghargaan lainnya termasuk Best Sporting Director untuk Piero Ausilio (Inter Milan), Best Agent of the Year untuk Jorge Mendes, dan Emerging Player untuk Lamine Yamal. Penghargaan karier diberikan kepada Florentino Perez dan Alessandro Del Piero, sementara Player Career Award diraih oleh Thibaut Courtois (Real Madrid), Neymar (Al Hilal), dan Rio Ferdinand.

Globe Soccer Awards 2024 menegaskan posisinya sebagai salah satu ajang penghargaan paling bergengsi di dunia sepak bola, tidak hanya sebagai penghormatan kepada para pemenang tetapi juga memperkuat status Dubai sebagai pusat global dalam ekosistem sepak bola modern.

Oleksandr Usyk: Dominasi Cerdas Sang Petarung Kelas Berat yang Setara dengan Legenda!

Paulie Malignaggi menyebut kemenangan Oleksandr Usyk atas Tyson Fury sebagai bukti nyata bahwa Usyk adalah salah satu petinju terhebat sepanjang masa. Duel jilid kedua mereka mungkin tidak menjadi pertarungan penuh aksi, tetapi tetap memberikan tontonan yang mendebarkan antara dua petinju kelas berat terbaik dunia.

Usyk mendominasi dengan keunggulan teknis yang jelas, mengontrol ritme pertarungan dan memanfaatkan gerak kakinya yang luar biasa. Meskipun Tyson Fury beberapa kali mendaratkan pukulan yang tajam, kemampuan Usyk untuk menyesuaikan posisi, menyerang balik, dan menciptakan tekanan membuat Fury kesulitan mengembangkan strateginya.

Pada akhirnya, Usyk dinilai lebih unggul dengan skor 116-112 dari sebagian besar juri, meskipun beberapa ronde berlangsung ketat. Berat badan Tyson Fury yang mencapai 281 pon dianggap menjadi faktor yang menghambat performanya. Usahanya untuk mengulang taktik fisik seperti melawan Deontay Wilder terbentur oleh kelincahan Usyk, yang memanfaatkan setiap celah untuk menyerang balik secara efektif.

Malignaggi menilai Usyk sebagai sosok petinju yang tak hanya tangguh, tetapi juga sangat cerdas. Ritme bertarung yang ia kembangkan terus memberikan tekanan kepada lawan-lawannya, termasuk Fury, yang sebelumnya dikenal sebagai petinju tak terkalahkan. Meskipun Fury mengalami kekalahan berturut-turut, Malignaggi percaya ia masih memiliki potensi untuk bersinar jika melawan lawan seperti Anthony Joshua atau Daniel Dubois di masa depan.

Dengan pencapaiannya sejauh ini, Usyk disebut layak disejajarkan dengan nama-nama besar seperti Muhammad Ali, Lennox Lewis, bahkan “Sugar” Ray Robinson. Sebagai petinju kelas berat, ia telah menunjukkan bahwa kecerdasan dan teknik bertarung lebih penting daripada sekadar kekuatan fisik.

Paul Bamba: Sang Juara Dunia Tinju yang Memecahkan Rekor Tyson, Pergi di Usia 35 Tahun!

Dunia tinju berduka atas meninggalnya Paul Bamba, juara dunia kelas penjelajah, yang wafat pada usia 35 tahun. Bamba dikenal luas setelah memecahkan rekor legendaris Mike Tyson untuk kemenangan KO terbanyak dalam satu tahun kalender, dengan 14 kemenangan gemilang. Prestasi terbarunya diraih akhir pekan lalu saat mengalahkan Rogelio Medina dan meraih gelar juara dunia.

Bamba sempat dikaitkan dengan rencana pertarungan melawan Jake Paul dan Tommy Fury, yang membuat namanya semakin melambung. Namun, kepergiannya yang tiba-tiba meninggalkan kesedihan mendalam bagi dunia olahraga, keluarga, dan sahabat-sahabatnya, termasuk bintang pop ternama NE-YO.

Dalam pernyataan bersama yang dirilis NE-YO dan keluarga Bamba, mereka menyampaikan:
“Dengan kesedihan mendalam, kami mengumumkan meninggalnya Paul Bamba, seorang putra, saudara, teman, dan juara tinju yang luar biasa. Cahaya dan cintanya telah menyentuh banyak hati. Paul adalah seorang kompetitor tangguh dengan tekad tak terbatas untuk meraih kejayaan. Namun, di atas segalanya, ia adalah inspirasi bagi banyak orang melalui semangat dan dedikasinya yang luar biasa.”

Selama tahun ini, Bamba bertanding hampir setiap bulan, kecuali pada September, menunjukkan ketangguhan dan dedikasinya yang luar biasa di ring tinju. Para penggemar dari seluruh dunia menyampaikan penghormatan dan rasa duka atas kepergiannya.
Salah satu penggemar menulis, “Benar-benar mengejutkan, sangat memilukan. Semoga tenang di sisi-Nya.” Yang lain menambahkan, “Berita yang sangat mengecewakan. Semoga arwahnya damai.”

Kepergian Paul Bamba menjadi kehilangan besar bagi dunia tinju, tetapi warisannya sebagai juara tangguh dan inspirasi bagi banyak orang akan tetap dikenang.

Francis Ngannou Siap Tantang Ulang Tyson Fury, Meski Sang Raja Tinju Belum Terima Kekalahannya dari Usyk

Francis Ngannou, petarung MMA yang kini berkarier di PFL, menunjukkan keberanian dan ambisinya untuk kembali menghadapi Tyson Fury di ring tinju. Meskipun pada duel sebelumnya pada 28 Oktober 2023, Ngannou kalah melalui keputusan split, hal tersebut tak membuatnya menyerah. Ngannou bahkan semakin termotivasi setelah menyaksikan pertarungan antara Tyson Fury dan Oleksandr Usyk.

Ngannou menganggap bahwa duel antara Fury dan Usyk berlangsung ketat, dan ia percaya dirinya mampu memberikan perlawanan yang lebih baik jika diberi kesempatan bertarung ulang dengan Fury. Dalam sebuah wawancara, ia menyatakan keyakinannya untuk mencetak hasil yang lebih baik dan berharap bisa mengulang duel tersebut.

Sementara itu, Tyson Fury kini sedang menghadapi sorotan setelah mengalami dua kekalahan berturut-turut dari Oleksandr Usyk. Kekalahan terbaru terjadi pada 21 Desember 2024 melalui keputusan angka mutlak. Fury mengaku frustrasi dengan keputusan juri dan merasa bahwa ia seharusnya keluar sebagai pemenang dalam dua pertarungan melawan Usyk.

Terlepas dari keyakinan Fury, beberapa pengamat tinju menyarankan agar petinju berjuluk “The Gypsy King” itu mulai mempertimbangkan pensiun setelah dua kekalahan yang memperberat rekornya. Meski begitu, Fury tetap teguh pada pendiriannya bahwa ia adalah pemenang sejati dari duel melawan Usyk.

Kini, perhatian para penggemar tinju tertuju pada kemungkinan duel ulang antara Tyson Fury dan Francis Ngannou. Pertarungan tersebut diyakini akan menjadi salah satu laga yang sangat dinantikan di dunia olahraga tinju.

Toronto Raptors Tumbang Lagi, Rockets Berjaya dengan Permainan Panas!

Toronto Raptors kembali menelan kekalahan tipis dalam pertandingan NBA baru-baru ini. Setelah kalah 122-121 dari Chicago Bulls pada hari Senin, mereka kembali tumbang 101-94 dari Brooklyn Nets pada Kamis, meski sempat unggul 10 poin di kuarter ketiga. Sebaliknya, Houston Rockets tampil mengesankan dengan memenangkan tiga dari empat pertandingan terakhir mereka, termasuk kemenangan telak 133-113 atas New Orleans Pelicans.

Pada pertandingan Kamis, Raptors harus tampil tanpa Jakob Poeltl yang mengalami cedera pangkal paha dan RJ Barrett yang sedang sakit. Hal ini memaksa mereka menurunkan tim inti termuda dalam sejarah franchise, dengan usia rata-rata 22 tahun dan 187 hari. Kurangnya pengalaman terlihat jelas pada kuarter keempat saat Raptors kalah 31-18 dari Nets.

Scottie Barnes, yang mencetak 16 poin setelah kembali dari cedera pergelangan kaki, hanya mampu mencetak dua poin di kuarter keempat. Ia juga melakukan dua turnover dan tiga pelanggaran. “Kami kehilangan lebih banyak poin di kuarter ini dibandingkan kuarter lainnya,” ujar Barnes. “Kuarter keempat adalah momen penting yang seharusnya bisa kami kendalikan.”

Efektivitas Raptors menurun drastis di kuarter akhir, dengan akurasi tembakan hanya 36,8 persen (7 dari 19), termasuk hanya 1 dari 10 dari garis 3 poin. Pelatih Raptors, Darko Rajakovic, mengomentari performa timnya, “Kami gagal memanfaatkan beberapa peluang tembakan terbuka dan permainan kami stagnan di akhir pertandingan. Banyak hal yang bisa dipelajari, terutama bagi pemain muda kami untuk memahami cara menutup pertandingan dengan baik.”

Di sisi lain, Rockets menunjukkan performa terbaik musim ini dengan tembakan akurat 57,5 persen (50 dari 87) dari lapangan, termasuk 43,6 persen (17 dari 39) dari garis 3 poin. Dominasi mereka menunjukkan tingkat efisiensi tinggi yang sulit diimbangi lawan.

Strategi Baru untuk MotoGP 2025: Davide Tardozzi Minta Bagnaia Berhenti Terlalu Sopan di Trek!

Jelang persaingan MotoGP 2025, Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, memberikan pesan tegas kepada Francesco Bagnaia. Ia menegaskan bahwa sikap terlalu “polos” tidak lagi cukup untuk menghadapi Jorge Martin dan rival-rival tangguh lainnya di lintasan. Menurutnya, persaingan musim depan akan jauh lebih ketat, di mana setiap pembalap harus siap bermain keras untuk bertahan.

Bagnaia, yang harus puas finis di posisi kedua pada MotoGP 2024 setelah kalah poin dari Jorge Martin, diminta untuk mengubah pendekatan balapnya. Tardozzi menilai Martin memiliki keberanian, bahkan keberanian untuk mengambil risiko besar, demi memastikan dominasinya di lintasan. Strategi agresif seperti itu, kata Tardozzi, bisa jadi kunci keberhasilan Martin dalam merebut gelar juara dunia.

“Pecco, Martin punya keberanian untuk menghancurkanmu. Dia telah menempatkan dirinya di posisi itu di grid. Dia sudah memutuskan untuk mengganggumu, dan dia akan melakukan apa pun yang diperlukan,” ujar Tardozzi, seperti dikutip dari Motorsport.

Bagnaia diperingatkan bahwa dalam persaingan ketat MotoGP 2025, menjadi pembalap yang terlalu sopan bisa menjadi kelemahan fatal. “Pecco harus memahami bahwa Anda tidak bisa terus menjadi ‘pria sejati’ di lintasan. Sikap terlalu santun hanya akan memberikan celah kepada lawan untuk menyingkirkan Anda,” tambah Tardozzi.

Ia juga mengungkapkan bahwa Martin sudah memutuskan untuk bermain agresif sejak tikungan pertama. “Dia menargetkanmu di tikungan awal. Dia siap menabrakmu tanpa ragu. Jadi, berhentilah bersikap terlalu sopan karena mereka semua siap menghancurkanmu,” katanya lagi dengan nada penuh peringatan.

Pesan ini tidak hanya menjadi tantangan bagi Bagnaia tetapi juga mengisyaratkan bahwa musim 2025 akan menjadi salah satu musim paling menegangkan dalam sejarah MotoGP. Bagaimana Bagnaia akan merespons tekanan ini? Apakah dia mampu mengadopsi pendekatan agresif tanpa kehilangan gaya balapnya yang terukur? Para penggemar MotoGP hanya bisa menunggu dan menyaksikan, dengan harapan bahwa perubahan ini dapat membawa Bagnaia kembali ke puncak klasemen.

Isack Hadjar Resmi Naik ke F1 Bersama Racing Bulls, Gantikan Liam Lawson!

Isack Hadjar, pembalap muda berbakat asal Prancis, akan naik dari Formula 2 ke Formula 1 bersama tim junior Red Bull, Racing Bulls, menggantikan Liam Lawson. Keputusan ini muncul setelah Red Bull mengumumkan perubahan besar dalam susunan pembalapnya dalam beberapa hari terakhir. Pada Rabu, tim tersebut mengumumkan kepergian Sergio Perez, diikuti dengan pengumuman Lawson sebagai pembalap utama Red Bull yang akan berpasangan dengan Max Verstappen pada musim F1 2025.

Hadjar, yang baru berusia 20 tahun, kini menjadi bagian dari program pengembangan pembalap muda Red Bull, mengikuti jejak para legenda seperti Max Verstappen, Sebastian Vettel, dan Daniel Ricciardo. Hadjar finis di posisi kedua dalam klasemen Formula 2 2024, hanya kalah tipis dari Gabriel Bortoleto yang juga dipromosikan ke F1 bersama Sauber.

Pada musim 2025, Hadjar akan bergabung dengan Yuki Tsunoda di Racing Bulls, setelah Red Bull memutuskan untuk tidak mempromosikan Tsunoda lebih lanjut. Menanggapi berita ini, Hadjar mengungkapkan kegembiraannya. “Ini adalah langkah besar bagi saya, keluarga saya, dan semua orang yang telah mendukung saya. Perjalanan saya dari gokart hingga F1 adalah mimpi yang akhirnya terwujud,” katanya.

Hadjar juga menyatakan antusiasmenya untuk belajar dari Tsunoda, yang memiliki pengalaman lebih banyak dan merupakan bagian dari program junior Red Bull. Ia menyebut Tsunoda sebagai contoh yang baik karena memiliki jalur yang mirip menuju F1.

Hadjar menjadi bagian dari grup rookie yang cukup besar di grid F1 2025. Selain dia, Andrea Kimi Antonelli (Mercedes), Oliver Bearman (Haas), Jack Doohan (Alpine), dan Bortoleto (Sauber) akan memulai musim F1 mereka. Meskipun Lawson sudah memiliki pengalaman di F1, ia akan memasuki musim penuh pertamanya bersama Red Bull.

Dengan bergabungnya banyak pembalap baru, beberapa pembalap terpaksa kehilangan tempatnya, termasuk Valtteri Bottas, Sergio Perez, Daniel Ricciardo, Kevin Magnussen, dan Zhou Guanyu yang tidak memiliki tempat di grid F1 2025.

Duel Penentuan! Usyk vs Fury: Siapa yang Akan Jadi Raja Kelas Berat Dunia?

Oleksandr Usyk memasuki ring dengan catatan sempurna: 22 kemenangan tanpa kekalahan atau seri, di mana 14 di antaranya diraih melalui kemenangan KO. Di sisi lain, Tyson Fury memiliki rekam jejak lebih panjang dengan 34 kemenangan, 1 kekalahan, dan 1 hasil seri, termasuk 24 kemenangan melalui KO.

Dalam hal kekuatan pukulan, Fury sedikit unggul dengan rasio KO 71%, dibandingkan dengan Usyk yang berada di angka 64%. Meski demikian, usia keduanya tak jauh berbeda, dengan Usyk berusia 37 tahun, hanya setahun lebih tua dari Fury.

Fury memiliki keunggulan fisik signifikan, termasuk tinggi badan lebih tinggi 6 inci dan jangkauan pukulan lebih panjang 7 inci dibandingkan Usyk. Dari segi gaya bertarung, Usyk adalah petarung kidal, sementara Fury bertarung dalam posisi ortodoks.

Sebagai profesional, Usyk memiliki pengalaman bertanding lebih sedikit, dengan 14 pertarungan lebih sedikit dibanding Fury. Usyk memulai debutnya pada 2013, hampir lima tahun setelah Fury yang memulai karier tinju profesionalnya pada 2008. Fury juga telah melakoni 53 ronde lebih banyak, yakni total 242 ronde dibanding Usyk dengan 189 ronde.

Saat ini, Tyson Fury menduduki peringkat puncak di berbagai organisasi tinju dunia, termasuk WBC, WBO, dan The Ring, sementara Oleksandr Usyk bersiap untuk menghadapi tantangan ini dengan gelar tak terkalahkan di genggamannya.

Pertarungan Dunia Kelas Berat Duel ini akan menentukan juara tak terbantahkan di divisi kelas berat, dengan sabuk WBA, WBO, WBC, dan The Ring yang diperebutkan. Pertarungan akan berlangsung dalam 12 ronde tanpa batasan berat badan di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu, 21 Desember 2024.

Para petarung dijadwalkan memasuki ring sekitar pukul 11:00 malam UTC, yang berarti pukul 6:00 sore EST atau 3:00 sore PST di Amerika Serikat, pukul 11:00 malam GMT di Inggris, dan pukul 06:00 pagi WIB pada Minggu, 22 Desember 2024, untuk penonton di Indonesia.

Pertarungan Pendukung yang Seru Sebelum laga utama, beberapa pertarungan menarik juga akan digelar. Di antaranya duel Serhii Bohachuk melawan Ishmael Davis, Moses Itauma menghadapi Demsey McKean, serta pertarungan antara Isaac Lowe dan Lee McGregor. Tak ketinggalan, duel sengit antara Johnny Fisher melawan Dave Allen, dan Peter McGrail melawan Rhys Edwards.

Siaran Langsung Tinju Dunia Para penggemar tinju dapat menyaksikan laga ini melalui siaran langsung di jaringan TV Tinju Dunia atau platform streaming resmi. Jangan lewatkan pertarungan epik yang akan menentukan siapa raja sejati kelas berat dunia!

Malaysia Tersingkir dari Piala AFF 2024: Singapura Melaju ke Semifinal Setelah Drama Tanpa Gol di Bukit Jalil

Timnas Malaysia harus menghadapi kenyataan pahit setelah gagal melaju ke babak semifinal Piala AFF 2024. Dalam laga penentuan Grup A yang berlangsung di Stadion Bukit Jalil, Jumat (20/12/2024) malam WIB, Malaysia hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan Singapura. Hasil ini memastikan The Lions mengamankan tiket ke semifinal, menemani Thailand yang telah lebih dulu lolos.

Pertandingan berjalan sengit dengan intensitas tinggi. Kedua tim terlihat berimbang secara statistik, meski Singapura sedikit unggul dalam penguasaan bola dengan 53 persen. Namun, efektivitas serangan mereka kurang memadai, terbukti dari hanya tiga tembakan yang dilepaskan tanpa satu pun mengarah tepat ke gawang Malaysia.

Di sisi lain, Malaysia sebagai tuan rumah tampil lebih agresif. Mereka mencatatkan 11 percobaan tembakan sepanjang laga, namun sayangnya gagal memaksimalkan peluang-peluang tersebut untuk menghasilkan gol. Kegagalan ini menjadi penyebab utama hasil imbang yang membuat mereka harus merelakan langkah ke babak berikutnya.

Hasil akhir ini membawa Singapura mengakhiri fase grup di posisi kedua dengan tujuh poin, di bawah Thailand yang mendominasi Grup A dengan torehan sempurna 12 poin dari empat pertandingan. Sementara itu, Malaysia hanya mengoleksi lima poin dari empat laga, sehingga harus puas finis di peringkat ketiga dan tersingkir dari turnamen.

Dukungan Suporter dan Penampilan Tim Tidak Cukup
Kegagalan ini menjadi tamparan berat bagi Malaysia yang sempat tampil menjanjikan di awal turnamen. Meski mendapatkan dukungan penuh dari ribuan suporter di Stadion Bukit Jalil, tekanan besar untuk meraih kemenangan dalam laga penentuan ini tampaknya memengaruhi efektivitas permainan mereka. Para pemain Malaysia kesulitan menyelesaikan peluang, yang menjadi kelemahan utama mereka di laga ini.

Sebaliknya, Singapura menunjukkan ketenangan di bawah tekanan. Mereka tampil solid dalam bertahan, memanfaatkan disiplin tinggi untuk menjaga gawang mereka tetap aman dari gempuran tuan rumah. Pendekatan defensif yang rapat menjadi kunci keberhasilan Singapura untuk meraih satu poin yang cukup untuk melaju ke babak empat besar.

Formasi Pemain Malaysia (4-3-3):
Haziq Nadzli sebagai penjaga gawang; lini belakang terdiri dari Declan Lambert, Harith Haiqal, Dominic Tan, dan Daniel Ting; sektor tengah dihuni oleh Jimmy Raymond, Syamer Kutty Abba, dan Ezequiel Agüero; sementara lini depan dipercayakan kepada Endrick, Hagimi Azim Rosli, dan Stuart Wilkin.

Pertandingan ini menjadi pelajaran penting bagi Harimau Malaya untuk memperbaiki performa di turnamen mendatang. Meskipun perjalanan mereka di Piala AFF 2024 harus berakhir, semangat untuk bangkit tetap menjadi harapan besar bagi para penggemarnya. Kali ini, Malaysia harus menerima kenyataan sebagai penonton di babak semifinal, sambil mempersiapkan diri untuk tantangan berikutnya.

Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Filipina: Garuda Siap Tempur Demi Tiket Semifinal Piala AFF 2024

Timnas Indonesia bersiap menghadapi laga penentuan melawan Filipina dalam pertandingan terakhir Grup B Piala AFF 2024. Duel krusial ini akan digelar di Stadion Manahan, Solo, pada Sabtu (21/12/2024), pukul 20.00 WIB. Kemenangan menjadi harga mati bagi skuad Garuda untuk mengamankan tempat di babak semifinal tanpa bergantung pada hasil laga lain.

Hingga kini, Indonesia berada di posisi kedua klasemen sementara Grup B dengan koleksi empat poin dari tiga pertandingan. Garuda mencatatkan kemenangan tipis 1-0 atas Myanmar di laga pembuka, bermain imbang 3-3 melawan Laos, dan kalah 0-1 dari Vietnam di pertandingan terakhir. Kekalahan tersebut membuat Vietnam memimpin Grup B dengan enam poin, sementara Filipina berada di peringkat ketiga dengan dua poin dari dua laga.

Filipina masih memiliki satu laga sisa melawan Vietnam di Manila pada Rabu (18/12/2024), sebelum bertemu Indonesia. Tim berjuluk The Azkals ini menunjukkan performa yang kurang stabil, bermain imbang 1-1 melawan Myanmar dan Laos, bahkan nyaris kalah dari Laos di Vientiane.

Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia
Pelatih Shin Tae-yong diperkirakan akan menurunkan formasi 3-4-1-2 dengan Cahya Supriadi sebagai penjaga gawang utama. Lini belakang kemungkinan diisi oleh Muhammad Ferarri, Kadek Arel, dan Dony Tri Pamungkas yang diharapkan mampu memberikan stabilitas pertahanan. Dukungan dari wing back Asnawi Mangkualam di kanan dan Pratama Arhan di kiri juga menjadi kunci dalam membantu serangan.

Di lini tengah, duet Arkhan Fikri dan Zanadin Fariz dipercaya untuk mengendalikan permainan dan menghubungkan lini belakang dengan lini depan. Kehadiran Marselino Ferdinan sebagai playmaker diharapkan mampu menciptakan peluang matang untuk lini serang. Pemain Oxford United ini kembali setelah absen akibat akumulasi kartu merah di laga melawan Laos.

Di lini depan, duet Hokky Caraka dan Rafael Struick menjadi andalan Timnas Indonesia. Kecepatan dan ketajaman mereka diharapkan dapat memecah pertahanan Filipina dan mencetak gol penting demi kemenangan.

Laga melawan Filipina menjadi tantangan besar bagi Timnas Indonesia yang dinilai belum menunjukkan performa konsisten sepanjang turnamen. Namun, dengan skuad terbaik dan strategi yang matang, Garuda diharapkan mampu meraih kemenangan dan memastikan tiket ke semifinal.